Zainal, Moch (2013) Perjanjian Kredit dengan Jaminan Fidusia di Koperasi Simpan Pinjam “Jawa Dwipa” di Kepanjen. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Koperasi merupakan organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang perorangan bukan perkumpulan modal. Keanggotaan koperasi berdasarkan sukarela yang mempunyai kepentingan, Salah satu bentuk koperasi adalah koperasi simpan pinjam tujuannya untuk membantu anggotanya. Penelitian ini dilakukan di Koperasi Simpan Pinjam “Jawa Dwipa” Kepanjen. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Yuridis Empiris, yaitu melihat bekerjanya hukum dalam masyarakat. Data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan dengan menggunakan teknik wawancara, serta data sekunder yang berupa studi kepustakaan. Analisa data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dalam memberikan pinjaman Koperasi Simpan Pinjam “Jawa Dwipa” mewajibkan adanya jaminan. Terhadap jaminan atas benda bergerak pengikatannya dalam bentuk “Perjanjian pengakuan hutang memakai jaminan” dimana dalam akta tersebut berbunyi: “Menyerahkan hak Miliknya secara Fiducia kepada Koperasi. yaitu penyerahannya dilakukan secara kepercayaan. Hasil penelitian yang diperoleh : 1) Perjanjian kredit yang diberikan oleh Koperasi Simpan Pinjam “Jawa Dwipa” menggunakan suatu jaminan kebendaan diberikan kepada anggota dan calon anggota. Koperasi beranggapan bahwasannya unsur kepercayaan tanpa menggunakan jaminan dirasa kurang tepat dan hal ini dapat mengganggu apabila debitur tidak sanggup membayar, 2) Perjanjian kreditnya dibuat dibawah tangan dan tidak sampai dengan fase selanjutnya yaitu pembuatan akta dan pendaftaran jaminan fidusia oleh Notaris, sebagaimana diatur dalam Pasal 5 dan 11Undang-undang Nomor 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia karena jika dibuatkan akta jaminan fidusia dan didaftarkan akan memerlukan biaya yang memberatkan debitur yang rata-rata berasal dari golongan usaha kecil menengah, pinjaman yang relatif kecil, dan jangka waktu kredit tidaklah begitu panjang. Sehingga mengakibatkan kepentingan kreditur tidak dilindungi secara hukum. Apabila terjadi kredit bermasalah, maka penyelesaiannya dilakukan secara musyawarah antara kreditur dengan debitur dan menggunakan surat peringatan hingga SP3. Hal ini dikarenakan prinsip koperasi yang mengutamakan asas kekeluargaan.
English Abstract
Cooperation is an organization of peoples economic social character, consisting of individuals instead of gathering capital. Cooperatives based on voluntary membership who have an interest, one is a form of cooperative credit unions aim to help members. The research was conducted in the Credit Unions "Jawa Dwipa" Kepanjen. The research methodology used in this study was Juridical Empirical, which saw the working of the law in society. The data used are primary data is data obtained directly from the field using interview techniques, as well as secondary data in the form of literary study. Analysis of the data used is qualitative descriptive. In providing loans Credit Unions "Jawa Dwipa" collateral required. Against collateral in the form of a moving object binding "Treaty Acknowledgement of Obligation using collateral" is mentioned in the deed which reads: "Hand in Fiducia Hers rights to the Cooperative. which guarantees submission of done the trust. The results were obtained: 1) The loan granted by Credit Unions "Jawa Dwipa" using a material guarantees given to members and prospective members. Cooperatives assumes that the element of trust without the using collateral deemed less precise and this regard can disrupt if the debtor do not unable to pay, 2) Testament his credit were made private deed and not until with phase of hereinafter namely the manufacture deed and registration guarantee of fiduciary by Notary, as regulated in Article 5 stars and 11Undang-Act Number 42-year-1999 regarding assurance fiduciary because if created for warranty deed fiduciary and be registered will require a cost who burdensome debtor who the average originated from faction small businesses medium-sized, loan which relatively small, and a credit period it is not so long-. Thus resulting in the interests of creditors are not legally protected. In the event of non-performing loans, the settlement is done by consensus between the debtor and the creditor uses a warning letter to SP3. This is because the principle of cooperation that promotes the principle of kinship.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/334.22/ZAI/p/041308236 |
Subjects: | 300 Social sciences > 334 Cooperatives > 334.2 Banking and credit cooperatives |
Divisions: | S2/S3 > Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 06 Nov 2013 13:17 |
Last Modified: | 06 Nov 2013 13:17 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/155881 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |