Pelestarian Kawasan Cakranegara-Lombok

Fitriya, AdhiyaHarisanti (2013) Pelestarian Kawasan Cakranegara-Lombok. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kawasan Cakranegara merupakan suatu kawasan yang berdasarkan sejarah adalah kota koloni dari Kerajaan Karangasem di Bali, sehingga kotanya dibangun berdasarkan ide perencanaan kota Hindu-Bali (Handinoto, 2010:311). Berdasarkan sejarah, Kawasan Cakranegara dibangun pada pertengahan abad ke-17. Kawasan tersebut diperuntukkan sebagai pusat pemerintahan dan penyebaran agama Hindu, dan merupakan permukiman bagi masyarakat Hindu-Bali yang datang selama pemerintahan Kerajaan Karangasem. Menurut Mulyadi (2009), Kawasan Cakranegara dibentuk berdasarkan konsepsi tri hita karana , dimana Kawasan Cakranegara memiliki tiga pura utama sebagai unsur jiwa/ parahyangan (Pura Meru, Taman Mayura, Pura Dalem Karang Jangkong); penduduk yang menempati kawasan di antara tiga pura sebagai unsur tenaga/ pawongan ; dan adanya batas kawasan sebagai badan/ palemahan . Permukiman dan sarana umum diletakkan di antara tiga pura utama. Berdasarkan Perda Kota Mataram No. 12 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mataram, Kawasan Cakranegara diarahkan menjadi kawasan perdagangan dan jasa berskala nasional dan internasional. Kebijakan tersebut mendorong perkembangan cepat secara fisik dan terutama pada aspek ekonomi. Dari segi sejarah dan perkembangan pariwisata, Dengan memperhatikan nilai sejarah dan perkembangan kawasan, maka diperlukan penelitian di Kawasan Cakranegara-Lombok yang bertujuan untuk melestarikan Kawasan Cakranegara sebagai kawasan bersejarah di Pulau Lombok. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif-kualitatif ( mixed-method ). Dalam penelitian pelestarian Kawasan Cakranegara terdapat dua aspek pembahasan. Pertama pada aspek kawasan, metode analisis yang digunakan adalah analisis faktor. Dari hasil analisis faktor akan teridentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Kawasan Cakranegara dan selanjutnya menjadi aspek-aspek yang digunakan dalam analisis sinkronik-diakronik. Penyusunan arahan pelestarian kawasan berdasarkan peraturan zonasi. Selain peraturan zonasi, aspek-aspek yang digunakan untuk penyusunan arahan pelestarian kawasan adalah sejarah Kawasan Cakranegara dan perkembangan kawasan dari hasil analisis sinkronik-diakronik. Kedua pada aspek bangunan. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk perubahan bangunan kuno digunakan kuisioner untuk pemilik bangunan kuno. Selain itu juga, kuisioner digunakan untuk mengetahui aspek-aspek yang mengalami perubahan pada bangunan kuno, serta kuisioner makna kultural. Hasil dari kuisioner makna kultural digunakan untuk penyusunan arahan pelestarian bangunan kuno di Kawasan Cakranegara. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi perkembangan Kawasan Cakranegara, yaitu kearifan lokal, sosial budaya masyarakat, perkembangan zaman, dan upaya pelestarian. Terdapat sembilan faktor yang mempengaruhi perubahan bangunan kuno, yaitu usia bangunan; kondisi bangunan; bahan bangunan yang tidak tahan lama; biaya perawatan bangunan mahal; selera pemilik bangunan; perubahan fungsi bangunan; penambahan anggota keluarga; kebutuhan ruang untuk aktivitas; dan daya tarik wisata. Perkembangan paling pesat terjadi mulai tahun 1970 sampai sekarang. Perkembangan bangunan dan lingkungan paling pesat terjadi di sepanjang Jl. Pejanggik, Jl. Selaparang, Jl. Sultan Hasanudin, dan Jl. AA. Gede Ngurah. Dari 23 bangunan, hanya lima bangunan kuno yang tidak mengalami perubahan dan 18 bangunan kuno mengalami perubahan. Bentuk perubahan yang paling besar adalah penambahan bangunan baru di sekitar bangunan kuno. Paling kecil adalah perubahan bentuk atap, konstruksi/bentuk bangunan, dan perubahan fungsi. Arahan pelestarian Kawasan Cakranegara meliputi (1) Arahan peruntukan lahan; (2) Arahan intensitas pemanfaatan ruang; (3) Arahan prasarana; dan (4) Arahan preservasi. Arahan pelestarian bangunan kuno meliputi preservasi, konservasi, rehabilitasi, renovasi, dan adaptasi. Arahan pelestarian non fisik meliputi aspek sosial dan aspek hukum.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/333.720 959 86/FIT/p/041307016
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.7 Land, recreational and wilderness areas, energy
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 17 Dec 2013 13:30
Last Modified: 17 Dec 2013 13:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/155835
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item