Ambara, IGedeAdi (2011) Peran Modal Sosial dalam Pemberdayaan Ekonomi Desa Adat/Pakraman (Studi Kasus LPD Desa Pakraman Tibubiyu, Kabupaten Tabanan Bali). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Keberadaan modal sosial sangat penting dalam pembangunan. Pembangunan tanpa memperhatikan modal sosial yang ada di masyarakat sangat rentan untuk mencapai ketidaksinambungan. Hal ini berlaku pula pada proses pemberdayaan masyarakat. Strategi pemberdayaan masyarakat juga dapat dilakukan melalui pemberdayaan pranata-pranata dan organisasi sosial kemasyarakatan. Pranata dan organisasi sosial kemasyarakatan tersebut merupakan bentuk-bentuk modal sosial yang berkembang di masyarakat. Pemerintah Propinsi Bali telah mengadopsi keberadaan modal sosial di masyarakat melalui pemberdayaan desa pakraman . Desa pakraman merupakan komunitas adat yang terbentuk berdasarkan ikatan sosio-religius. Desa pakraman melahirkan berbagai bentuk modal sosial mulai dari awig-awig (hukum adat), kepercayaan sosial, dan rasa kebersamaan di antara sesama warga. Bentuk pemberdayaan desa pakraman yang paling lazim adalah pembentukan Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Salah satu LPD yang menunjukkan eksistensinya di tengah persaingan yang ketat dengan lembaga keuangan lainnya adalah LPD Desa Pakraman Tibubiyu di Kabupaten Tabanan, Propinsi Bali. Oleh karena itu tulisan ini akan memaparkan kontribusi modal sosial dalam pengelolaan LPD Desa Pakraman Tibubiyu . Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpula data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial yang berkembang di masyarakat Desa Pakraman Tibubiyu memiliki peran positif dalam mendukung pengelolaan LPD desa tersebut. Pertama, dalam perencanaan kegiatan dan anggaran LPD, keberadaan modal sosial berupa network di antara pengurus dan perangkat adat mampu memfasilitasi proses penyusunan perencanaan secara bersama-sama. Kedua, dalam proses rekrutmen personil LPD, rasa kebersamaan dan rasa memiliki terhadap desa pakraman memfasilitasi warga untuk memberikan suaranya dalam proses tersebut. Ketiga, dalam proses penyaluran kredit LPD, keberadaan modal sosial berupa trust menjadikan LPD berani memberikan kredit tanpa anggunan kepada warga dengan batasan tertentu. Dalam proses ini juga, network antara pengurus LPD dengan perangkat adat berperan dalam melakukan pengenalan dan kontrol terhadap nasabah. Keempat, dalam proses penyelesaian kredit macet, penerapan sanksi adat dan kebiasaan warga untuk terhindar dari rasa malu terhadap kahalayak ramai apabila diketahui menunggak di LPD memfasilitasi kepatuhan warga terhadap kewajiban transaksi. Kelima, dalam proses pengawasan dan pertanggunjawaban LPD, network antara pengurus dan peragkat adat memfasilitasi penyaluran informasi perkembangan LPD kepada masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian ini, pengadopsian keberadaan modal sosial dalam proses pemberdayaan masyarakat memiliki arti penting dalam menjaga eksistensi program tersebut. Disamping itu, penelitian ini juga diharapkan sebagai studi awal dalam penelitian pemberdayaan yang berfokus dalam melihat keberadaan modal sosial dalam pemberdayaan masyarakat.
English Abstract
Social capital is very important feature for development. If the social capital in the community is not given attention, the development will be distorted. Such issue can also be found in the community empowerment. A community empowerment strategy is usually implemented through the empowerment of community institutions and community social organizations. These community-based institutions and social organizations represent the forms of social capital which are developed in the community. The government of Bali Province already adopts social capital in the community through the empowerment of desa pakraman. The term desa pakraman is defined as a custom community which is established through a bonding of social and religion. Desa pakraman produces several forms of capital social ranging from awig-awig (custom law), social trust, to sense of collectiveness in citizenship level. The most typical form of empowerment for desa pakraman is the founding of Rural Credit Organization (LPD – Lembaga Perkreditan Desa). One successful LPD with continuous existence during stricter competition against other financial institutions is LPD Desa Pakraman Tibubiyu at Tabanan Regency, Bali Province. This paper attempts to explain the contribution of social capital to the management of LPD Desa Pakraman Tibubiyu. The research type is descriptive-qualitative, while the approach is case study. Data collection techniques include interview, observation and documentation. Result of research indicates that the social capital in the community of Desa Pakraman Tibubiyu plays some positive roles to support the management of LPD in that village. First, in planning LPD`s activity and budget, the social capital in form of a network consisting the steering committee and custom officers has been able to facilitate the planning process in collective manner. Second, during recruitment process of LPD personnel, the sense of collectiveness and belonging to desa pakraman facilitates the citizen to give their vote to the process. Third, related to credit distribution, the social capital in form of trust encourages LDP to give credit without collateral to the citizen but within certain conditions. The network between LPD steering committee and custom officers plays important role in introducing and controlling the customer. Fourth, in solving the default credit, the application of custom punishment and the enforcement of social habit to avoid from feeling embarrassed due to their default in LPD, truly facilitate the citizens` conformance to the transactional duty. Fifth, regarding to the supervisory and responsibility tasks in LPD, a network between steering committee and custom officers can facilitate the distribution of information about LPD development to the community. Considering these results, the adoption of social capital in the community empowerment will have important value to keep the program in existence. Indeed, this research will be expected as a preliminary study on the empowerment by focusing on the capital social existence in the community empowerment.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/332.041/AMB/p/041101834 |
Subjects: | 300 Social sciences > 332 Financial economics |
Divisions: | S2/S3 > Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 19 May 2011 10:00 |
Last Modified: | 19 May 2011 10:00 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/155665 |
Actions (login required)
View Item |