Pertiwi, LulutYuni (2012) Tangible Fixed Asset Management and Its Application in Pemalang Regency, Central Java Province, Indonesia. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Manajemen aset tetap berwujud milik `fase implementasi` dalam total `siklus manajemen publik.` Terlepas dari kepentingannya yang kritis di sektor publik di mana aset tetap nyata, terutama dalam bentuk infrastruktur ekonomi dan sosial untuk memberikan layanan publik yang diamanatkan, menempati total aset sebagian besar, manajemen aset tetap nyata cenderung lemah dalam Sektor publik di sebagian besar negara berkembang, termasuk Indonesia. Manajemen aset tetap berwujud seharusnya mencatat secara sistematis setiap peningkatan dan mengurangi transaksi untuk memberikan informasi kolektif tentang volume, kondisi, dan informasi manajerial lainnya yang bermanfaat. Menurut area tertutup perekaman dan pelaporan, manajemen aset tetap berwujud terdiri dari dua elemen. yaitu (1) manajemen fisik, adalah untuk mencatat setiap peningkatan fisik dan penurunan transaksi di bawah aturan rasional yang ditentukan, adalah untuk Masukkan dan perlakukan transaksi pada sistem akuntansi resmi dengan depresiasi yang sesuai. Manajemen fisik membutuhkan (1) menetapkan aturan rasional untuk perekaman dan pelaporan, (2) eksekusi sistematis mereka dengan manual operasi dan (3) perbandingan berkala dan rekonsiliasi antara eksistensi dan kondisi fisik. Manajemen fisik yang buruk tidak dapat memberikan informasi tentang situasi saat ini kondisi aset tetap berwujud dan akibatnya menonaktifkan keputusan yang tepat untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur, yang memiliki kepentingan kritis untuk pemberian layanan publik yang efisien dan efektif. Manajemen keuangan aset tetap berwujud didasarkan pada penilaian aset untuk menempatkan mereka pada sistem akuntansi ditambah dengan depresiasi reguler. Hanya manajemen ini yang memungkinkan lembaga publik untuk memenuhi akuntabilitas operasional untuk mengungkapkan keadaan pemanfaatan aset ekonomi total vis à vis total layanan publik yang telah diberikan. Selain tujuan aset tetap nyata yang tepat di atas, depresiasi di bawah manajemen keuangan juga memiliki fungsi pendanaan diri. Kurangnya depresiasi akan menghasilkan masalah serius kekurangan dana untuk penggantian dan pemeliharaan masa depan mereka dalam jangka panjang.
English Abstract
The management of tangible fixed assets belongs to the “implementation phase” in the total “public management cycle.” In spite of its critical importance in a public sector where tangible fixed assets, especially in the form of economic and social infrastructure to deliver mandated public services, occupy the total assets to a large extent, the tangible fixed assets management tends to be seriously weak in public sectors in most of developing countries, including Indonesia. Tangible fixed assets management is supposed to systematically record every increase and decrease transaction in order to provide collective information on existing volume, conditions and other useful managerial information. According to the covered area of recording and reporting, tangible fixed assets management consists of two elements; namely (1) physical management, is to record every physical increase and decrease transaction under a prescribed rational rule, and (2) financial management, is to put and treat the transactions on an official accounting system with appropriate depreciation. The physical management requires to (1) establish rational rules for recording and reporting, (2) their systematic execution with operation manual and (3) periodic comparison and reconciliation between record and physical existence and conditions. Poor physical management cannot provide information on current situation of tangible fixed assets conditions and consequently disables proper decision makings on infrastructure development and maintenance, which has critical importance for efficient and effective delivery of public services. The financial management of tangible fixed assets is based on the asset valuation to put them on the accounting system coupled with regular depreciation. Only this management enables a public institution to fulfill operational accountability to disclose the state of total economic assets utilization vis à vis the total public services that have been rendered. In addition to the purpose of proper tangible fixed assets above, Depreciation under the financial management also has a self-funding function. Lack of depreciation will produce serious problem of fund shortage for their future replacement and maintenance in a long run.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/332.041 4/PER/t/041204190 |
Subjects: | 300 Social sciences > 332 Financial economics |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 12 Dec 2012 13:09 |
Last Modified: | 12 Dec 2012 13:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/155659 |
Actions (login required)
View Item |