Keterlibatan Perempuan Tani pada Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dalam Rangka Mencapai Kesejahteraan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang)

Pintakami, LintarBrillian (2013) Keterlibatan Perempuan Tani pada Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dalam Rangka Mencapai Kesejahteraan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Keterlibatan perempuan dalam menyumbang ekonomi keluarga tidak dapat dianggap ringan khususnya yang bekerja pada kegiatan rehabilitasi hutan. Kegiatan rehabilitasi hutan sering identik dengan kegiatan laki-laki karena dianggap cukup berat. Hal ini dikarenakan paradigma pembangunan di Indonesia masih berorientasi pada produktifitas fisik dan mengabaikan unsur sumberdaya manusia, terutama sumberdaya manusia yang berjenis kelamin perempuan (Yuliati, 2012). Rehabilitasi hutan di Jawa, di lakukan oleh Perhutani melalui model program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Witjahjono (2005) menyebutkan bahwa dalam sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM), masyarakat laki-laki maupun perempuan dilibatkan dalam pengelolaan dengan sasaran pokok ekologi, ekonomi, dan sosial. Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) mempunyai dua tujuan yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat dan keamanan hutan. Desa Bayem merupakan salah satu desa yang ikut terlibat dalam program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM), dengan persentase jumlah penduduk sekitar hutan yang berinteraksi dengan hutan sebesar 86% (Perhutani Ngantang, 2013). Sektor pertanian mendominasi perekonomian Desa Bayem secara umum (Perhutani Ngantang, 2013). Perhatian terhadap masalah kaum perempuan dan keanekaragaman merupakan hal penting untuk pengelolaan hutan yang baik, untuk manfaat ekonomi yang merata, dan untuk tata kelola yang baik. Keberadaan hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang bernilai sosial ekonomi tinggi dan telah banyak dimanfaatkan untuk kesejahteraan rumahtangga. Khususnya perempuan, begitu mengandalkan sumber daya hutan untuk memperoleh penghasilan dan menghidupi keluarga mereka. Selain itu, pemanfaatan sumber daya hutan menawarkan kesempatan besar bagi perempuan pedesaan di pinggiran hutan untuk meningkatkan mata pencaharian mereka, mendukung rumah tangga dan meningkatkan posisi terpinggirkan mereka (Adedayo, 2010). Namun adanya perbedaan peluang terhadap keterlibatan dalam Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) tentunya akan berpengaruh terhadap kontribusi petani laki-laki dan petani perempuan dalam rumah tangga. Berbagai masalah yang telah diuraikan tersebut, maka penelitian mengenai keterlibatan perempuan tani pada program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di kawasan hutan Desa Bayem dalam rangka mencapai kesejahteraan rumah tangga dianggap penting, dikarenakan masih adanya anggapan bahwa suara perempuan dianggap sudah terwakili oleh suara kaum laki-laki sembari menyatakan bahwa yang menentukan segala urusan, baik urusan keluarga maupun urusan publik adalah kaum laki-laki. Pendapat semacam ini mengakibatkan suara dan aspirasi kaum perempuan tidak terakomodasi. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui dan menganalisis peran perempuan tani dalam program pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM), 2) mendiskripsikan sejauhmana keterlibatan perempuan tani dalam program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) untuk mencapai kesejahteraan rumah tangga, dan 3) mengetahui dan menganalisis kontribusi pendapatan perempuan tani di kawasan hutan terhadap kesejahteraan rumah tangga dari program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja ( purposive ) yaitu di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah petani hutan (pesanggem) baik laki-laki (suami) maupun perempuan (istri), yang berdomisili di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Metode penetapan sampel yang digunakan adalah non probability sampling (pengambilan sampel disengaja). Teknik penentuan informan menggunakan snowball sampling . Jumlah informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 14 informan petani hutan (pesanggem) baik suami maupun istri yang melakukan kegiatan di lahan lodenan. Selain 14 informan, juga terdapat 9 orang sebagai key informan . Key informan terdiri dari: tokoh masyarakat, baik formal maupun non-formal, perangkat desa, dan petugas dari perhutani. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui kegiatan Focus Group Disscussion (FGD) kepada 2 kelompok yaitu kelompok petani hutan (pesanggem) baik laki-laki maupun perempuan dan kelompok perangkat Desa Bayem. Kegiatan wawancara mendalam ( in- depth interview ) yang dilakukan kepada Kepala Desa Bayem, Ketua LKDPH, Sekretaris Desa Bayem, Kepala Dusun, Asisten Perhutani, mandor Perhutani, Ketua PNPM GSC Desa Bayem, dan petani hutan (pesanggem), dan Observasi yang dilakukan adalah Observasi partisipatif. Sedangkan data sekunder diperoleh di kantor desa Bayem, jenis data tersebut antara lain: profil Desa Bayem, Kondisi kependudukan di Desa Bayem, dan AD/ART LKDPH Desa Bayem. Metode analisisdata yang digunakan yaitu analisis gender, analisis kualitatif, dan analisis kontribusi pendapatan. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon mengenai keterlibatan perempuan tani pada program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di kawasan hutan dalam rangka mencapai kesejahteraan rumah tangga, didapatkan hasil sebagai berikut : 1) Peran perempuan tani dalam program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) terdiri dari peran produktif, reproduktif, dan sosial kemasyarakatan, 2) Keterlibatan perempuan pada program Pengelolaan Hutan bersama Masyarakat (PHBM), dalam pelaksanaan di lapang sangat besar.Akan tetapi dalam pelaksanaan kepengurusan program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM) dan pembinaan secara formal tidak ada perhatian khusus terhadap peran perempuan dalam pengelolaan hutan. keterlibatan perempuan tani pada Program PHBM masih belum optimal. Keterlibatan mereka hanya sebatas pelaksanaan penanaman atau berusahatani di lahan lodenan, dan 3) besarnya kontribusi pendapatan perempuan tani pada pendapatan rumah tangga dihitung selama satu tahun. Perempuan tani memiliki peran dalam kesejahteraan rumah tangga dengan memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga yang sama besarnya dengan laki-laki yaitu Rp. 16.981.900,-/ tahun atau 50%. Sebagian perempuan tani bahkan masih mampu memanfaatkan hasil hutan untuk industri rumah tangga dan meningkatkan nilai kontribusinya menjadi Rp. 19.194.448,-/tahun atau 56%. Meskipun demikian, tidak seperti petani laki-laki yang hanya sebatas memiliki peran produksi dan peran sosial kemasyarakatan, perempuan tani mampu mengalokasikan waktunya untuk tetap melakukan peran reproduksinya dalam rumah tangga.

English Abstract

The involvement of woman in supporting household economy couldn`t be taken lightly especially those who work on forest rehabilitation. This activities are identical with men activities since it is considered hard. This is caused by Indonesians Poverty and economic needs pressure experiencparadigm of development which still be oriented in physical productivity while ingnring the aspect of human resources, especially woman resources (Yuliati, 2012). Forest rehabilitation in Java has been done by Perhutani through a model of Community Joint Forest Management Program. Witjahjono (2005) stated that in this system of Community Joint Forrt Management program, both males and females in the society are involved in management with the main goal of ecology, economy, and social. The program has two objectives, that is the improvement of social wefare and forest safety. Desa Bayem are one involved in the program, with the perentage of forest-side people interacts with forest reaches 86% (Perhutani Ngantang, 2013). Agricultural sectors dominated the local economy generally (Perhuta Ngantang, 2013). Concerns to woman and diversity issues are important matters for well forest management, equitable economic benefits, and good governance. The existance of forest are one of natural resource which have great socio-economic values and highly used to support household welfare. Especially women, that highly dependent on forest resources to gain income and support their family. On the other hand, utilization of forest resources offers great opportunities to forest side rural women to improve their livelihood, supporting their household, and elevate their marginalized position (Adedayo, 2010). However, a gap of opportunities to the involvement to the program existed would of course affects male and female farmers contribution to their household. Having been described about set of issues above, studies about female farmers involvement in the forest management programs in order to achieve household welfare are considered important, since there are assumption that women voices are already represented by men while stating that men determine all matters, both family or public affairs. Such opinion has led to disaccomodated women voices. This research aims: 1) to find out and analyze female farmers role in Community Joint Forest Management Program, 2) to describe to which extend does female farmers involved in the program in achieving household welfare, and 3) to find out and analyze rural forest female farmers income contribution towards family welfare from the program. Site was determined purposively, that is Desa Bayem, Kasembon, Malang. Population in this research are forest farmers (pesanggem) both male (husbands) and female (wives) who lives around Bayem. Method of sampling used non-probability sampling. Informants determined using snowball sampling. There are total of 14 informants of forest farmers (pesanggem) both husbands or wives doing activities in the field. Other than those 14, there are also 9 more key informants. Key informants determined using snowball sampling. The key informants is a local farmer, man or woman, living around site`s forest area. Data collected were primary and secondary data. Primary data obtained by arranging a Focused Group Discussion with two groups of farmers that is pesanggem (forest farmers, both men and women), and group of officials in Desa Bayem. In-depth interview done to headman of Desa Bayem, head of LKDPH, village secretary, Foreman and assistant of Perhutani, head of PNPM GSC Desa Bayem, and local forest farmers. Observations done were participatory observation. Secondary data provided by Desa Bayem office, including: village profile, population profile, and village constitutions and bylaws. Analysis done using gender analysis, qualitative analysis, and income contribution analysis. From the result of this research in Desa Bayem, Kecamatan Kasembon about female farmers involvement in Community Joint Forest Management Program in forest area in order to achieve household welfare, we find: 1) Role of female farmer in the programs are consist of productive, reproductive, and social-communities role, 2) involvement of women in the program, in fact, is high. However, in the implementation of management of the program and in the formal founding there are no special attention to the role of women in forest management. Yet the involvement of female farmers in the program is less optimal, restricted only on field planting or farming activities, and 3) the income contribution of female farmers on household income calculated within a year interval. Female farmers have their role to household welfare by contributing to household income the equal value compared to male farmers do, that is Rp. 16.981.900 per year or 50%. Even some of female farmers still capable on make use of forest resources to create home industry and raising their value to Rp.19.194.448 per year or 56%. Nevertheless, unlike the male farmers who has only their productive role, female farmers able to allocate their time to play their reproductive role in household.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/331.4/PIN/k/041308018
Subjects: 300 Social sciences > 331 Labor economics > 331.4 Women workers
Divisions: S2/S3 > Magister Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 12 Mar 2014 15:02
Last Modified: 28 Mar 2022 03:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/155647
[thumbnail of LINTAR BRILLIAN PINTAKAMI.pdf]
Preview
Text
LINTAR BRILLIAN PINTAKAMI.pdf

Download (7MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item