Popularitas dan Orientasi Politik (Negasi Personal Brand dan Popularitas dengan Elektabilitas dalam Komunikasi Pemasaran Politik Heri Pudji Utami pada Pilkada Kota Malang Tahun 2013)

Fatanti, MegasariNoer (2014) Popularitas dan Orientasi Politik (Negasi Personal Brand dan Popularitas dengan Elektabilitas dalam Komunikasi Pemasaran Politik Heri Pudji Utami pada Pilkada Kota Malang Tahun 2013). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dengan menggunakan proses demokrasi, berupa pemilihan kepala daerah (PILKADA), di Kota Malang tahun 2013 sebagai pintu masuk ke fokus penelitian, maka penelitian ini secara umum mengeksplorasi, memberikan gambaran dan menganalisis secara cermat mengenai aktivitas-aktivitas personal branding dan saluran komunikasi pemasaran politik dan bagaimana keduanya berhubungan dengan tingkat popularitas dan elektabilitas kontestan politik (aktor). Penelitian ini merupakan hasil penelitian tesis yang dilakukan selama periode setahun hasil penelitian, secara intensif antara bulan September 2012-Mei 2013, dan masa periode kampanye politik di Malang. Secara spesifik difokuskan pada kontestan politik Heri Pudji Utami (HPU atau Bunda Heri) yang maju sebagai salah satu kandidat pemilihan walikota Malang periode 2013-2018, sehingga tesis ini diarahkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut (i) bagaimana aktivitas personal branding yang dilakukan oleh Heri Pudji Utami dalam kegiatan Pilkada Kota Malang 2013?; (ii) bagaimana komunikasi pemasaran politik yang dilakukan oleh Heri Pudji Utami dalam kegiatan Pilkada Kota Malang 2013?; dan (iii) apa saja faktor-faktor kegagalan sinergitas personal branding dan komunikasi pemasaran politik Heri Pudji Utami sebagai Walikota Malang periode 2013-2018? Tidak dapat dipungkiri bahwa fenomena PILKADA secara lokal menarik karena fenomena ini tidak hanya merubah tata cara sistem pemilihan akan tetapi juga merubah cara-cara dan pendekatan kampanye politik oleh partai dan calon-calon peserta pilkada. Salah satunya yang mampu dilihat secara visual adalah pada peningkatan aktivitas kampanye politik. Saat ini, pendekatan kampanye politik lebih menonjolkan pendekatan-pendekatan secara persuasif, dimana ada proses pengefektifan saluran komunikasi untuk mendekatkan komunikator dengan komunikan/audiens-nya. Dapat dikatakan bahwa kegiatan kampanye politik tersebut telah memasuki babak baru yaitu mengkombinasikan pendekatan bisnis dan pendekatan politik. Kombinasi pendekatan tersebut salah satunya melihat politik sebagai produk (kontestan). Namun, perubahan orientasi ini masih diiringi adanya tendensi yang menyamakan antara konsep pemasaran produk atau jasa komersial dengan konsep pemasaran politik. Padahal keduanya tidaklah sama, pertama , dalam pemasaran komersil produknya adalah berupa barang dan jasa yang tampak ( tangible ) sedangkan dalam pemasaran politik produknya adalah partai politik atau kontestan politik yang sifatnya intangible . Kedua , perbedaan tersebut terletak pada sifat produk, dimana produk pemasaran politik bersifat dinamis. Oleh karena itu penelitian ini lebih menfokuskan pada personal branding dalam upaya membangun merek komersial kontestan politik, dengan menekankan pada individu dan bukan partai politik. Melalui strategi personal branding, seseorang dapat mengetahui bagaimana ia dipersepsikan oleh orang lain, tentunya hal itu sangat penting untuk menarik simpati target pemilih di Pilkada. Proses komunikasi antara kontestan politik dengan audiens (konstituennya) juga menjadi poin penting dalam menguatkan personal brand dari setiap kontestan politik. Proses komunikasi tersebut dapat dilihat salah satunya melalui kampanye politik karena pada masa kampanye inilah rangkaian aktivitas pemasaran politik dan komunikasi pemasaran politik menjadi lebih gencar untuk mendapatkan simpati dari masyarakat (elektabilitas). Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus ( case study ) dengan melibatkan serangkaian kegiatan wawancara mendalam ( in-depth interview ), observasi, penggunaan-penggunaan data sekunder dari hasil survei beberapa lembaga penelitian, dokumentasi-dokumentasi data sekunder dari beberapa instansi di Malang diantaranya Biro Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Malang, dan media massa (surat kabar dan daring internet). Penentuan informan atau subyek dalam penelitian ini lebih diarahkan pada penentuan su

English Abstract

Using democracy process, Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) – local election , in Malang -East Java as a research site entry, this study explores the intricate ways in which the activities of personal branding and marketing communication channels of politics are engaged. This study draws in which ways the phenomenon of political personal brand and political marketing communication is connecting with actor`s popularity and electability. This thesis is a result of research that conducted in one-year fieldwork intensively between periods of September 2012 to May 2013 and continues in a period of political campaigns in Malang. Specifically this research is addressed to politic contestants Mrs. Heri Pudji Utami (called as Bunda Heri or HPU) who was register as a one of the candidates for mayor of Malang period from 2013 to 2018. Therefore, this research are answered the following questions how the activities of personal branding political contestant in Pilkada Malang 2013? How the political marketing communications conducted by political comtestant? and what are the failure factors of the synergy of personal branding and marketing communications politics Heri Pudji Utami in Pilkada Malang 2013? The methodology used, labeled as case study research, involve indepth-interview, observation, data secondary from survey that conducted by LP3ES, PolMark and CCFS UB; Indonesian Statistic Bureau in Malang (BPS), Local Election Commissioner in Malang (KPUD) and mass media. Determination of informants or subjects in this study was aimed at determining the theoretical research subjects and not on a representative sample, the consequences on the selection of informants adjusted to focus the research. To analyze the data field findings, this study using the interactive model Miles-Huberman (1992), in which no effort was strict separation between data collection, data presentation, drawing conclusions on a temporary basis and data reduction. The research process itself is divided into two major phases, namely the first stage is to know about the popularity of the candidates and the political orientation of voters in the city of Malang, namely through the survey and the second stage is a more focused research on these research questions using the above methods. The findings of this study indicate that the electability of political actors is determined by internal and external factors. Internal factors are the polarization of endorsement party, the weak of capabilities of political marketing strategy plan and self-assertive (confidence). The self-assertive of candidate is cause the difficulty to make changes of her/his personal brand. External factors, namely the weakness of communication between team success and political contestants, contemporary political issues and campaigns black are influence the electability of candidate .

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/324.22/FAT/p/041405887
Subjects: 300 Social sciences > 324 The political process > 324.2 Political parties
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 02 Oct 2014 11:49
Last Modified: 02 Oct 2014 11:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/155596
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item