Peranan Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Budaya Lokal (Studi Tentang Program Pemberdayaan Pengrajin Batik Dalam Rangka Meningkatkan Komoditi Ekonomi Di Desa Klampar Kecamatan Proppo Kabupaten Pame

Wulandary, RoroMerryChornelia (2015) Peranan Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Budaya Lokal (Studi Tentang Program Pemberdayaan Pengrajin Batik Dalam Rangka Meningkatkan Komoditi Ekonomi Di Desa Klampar Kecamatan Proppo Kabupaten Pame. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Menurut koentjaraningrat di dalam bukunya yang berjudul kebudayaan mentalitas dan pembangunan bahwa kebudayaan itu mempunyai paling sedikit tiga wujud, yaitu: 1). wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya; 2). Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat; 3). Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Maka, hal inilah yang bisa membentuk mentalitas dan pembangunan kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga budaya yang ada tetap sesuai dengan aslinya (Koentjaraningrat: 1990: 5).Salah satu kebudayaan yang ada di Kabupaten Pamekasan hingga saat ini adalah batik.Jauh sebelum batik di tetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh United Nations Education, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), pada 2 Oktober 2009 lalu, batik sudah tenar dan menjadi salah satu pengungkit perekonomin daerah. Tujuan dari penelitian ini antara lain: 1). Menjelaskan peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam pemberdayaan batik sebagai budaya lokal di Kabupaten Pamekasan Madura; 2). Menjelaskan peranan pengrajin batik dalam pemberdayaan batik di Desa Klampar Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan Madura; 3). Menganalisis Kendala-kendala yang dihadapi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam menjalankan peran untuk pemberdayaan pengrajin batik di Desa Klampar Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan Madura. Dalam penelitian ini, daftar pustaka yang dipakai secara umum membahas tentang peranan Pemerintah Daerah dalam pemberdayaan budaya lokal yaitu batik di Desa Klampar Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan Madura.Sedangkan dalam analisa sosial setting peneliti menjelaskan gambaran umum, wiyayah administratif, serta latar sosial dan budaya yang dalam hal ini terkait pemberdayaan batik di Kabupaten Pamekasan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif.Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data kualitatif menggunakan model analisis interaksi yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam pemberdayaan batik di Desa Klampar Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan Madura pada dasarnya telah dilaksanakan dan ada pula yang masih dalam perencanaan. Peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan viii yang telah dilakukan antara lain adalah sebagai berikut: 1). Permodalan melalui pinjaman Bank Perkreditan Rakyat (BPR); 2). Pelatihan membatik dan manajemen pemasaran; 3).Pemunculan nuansa batik dalam setiap agenda acara yang ada ataupun menata kota dengan nuasa batik; 4). Mengikuti dalam berbagai agenda misalnya undangan KPRT di Kabupaten Bangkalan; 5).Membentuk paguyuban pengrajin batik yang di ketuai oleh bapak H. Ilzamuddin; 6).Pembuatan sentra batik di Pasar 17 Agustus yang dijadikan sentra; 7).Mencari solusi untuk meningkatkan eksistensi batik Pamekasan tidak hanya di Desa Klampar. Sedangkan peranan pengrajin batik dan pengusaha batik antara lain adalah sebagai berikut: 1). Berasal dari sejarah batik yang masuk ke Desa Klampar; 2). Pemenuhan alat dan bahan; 3). Segala proses pembuatan batik di Desa Klampar; 4). Proses mempertahankan motif batik; 5).Proses pemasaran batik. Penyebab kurang maksimalnya peranan Pemerintah Daerah disebabkan antara lain: 1). Sumber daya manusia yang terlibat dalam usaha industri kecil masih rendah utamanya di bidang kewirausahaan batik; 2). Proses daya saing pasar yang masih kurang; 3). Kualitas yang masih kalah saing dengan batik Pekalongan dan Jogyakarta. Selanjutnya, faktor pendukung peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan antara lain adalah: 1). Pembenahan pada sisi Sumber Daya Manusia dengan cara pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kreativitas para pengrajin batik; 2). Dengan adanya penyediaan pasar 17 agustus sebagai pasar batik di Kabupaten Pamekasan diharapkan bisa menjadi lebih efektif untuk para pengusaha batik untuk tidak menyewa toko; 3). Motif batik pamekasan ini berbeda dengan motif-motif batik di daerah lain. Dari hasil penelitian diatas, peneliti menyarankan sebagai berikut: 1).Kepada pengrajin batik di Desa Klampar pada khususnya dan kepada seluruh pengrajin batik di Kabupaten Pamekasan pada umumnya, diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas batik sehingga sehingga nantinya produksi batik ini meningkat dan bisa didistribusikan atau dijual dilingkungan Kabupaten Pamekasan atau juga bisa dijual diluar Kabupaten Pamekasan sehingga bisa menjadi barang ekspor yang bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pamekasan.; 2). Kepada pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan, membantu para pengrajin batik dalam hal pemberian pelatihan secara rutin, bantuan bahan-bahan baku, bantuan permodalan, bantuan distribusi dan infomasi kepada konsumen, memberikan banyak pelatihan dan seminar terkait kewirausahaan serta diharapkan adanya aturan hukum yang jelas dalam rangka pemberdayaan batik dan menjaga budaya lokal yang ada; 3). Kepada masyarakat, agar lebih mencintai produk dalam negeri dan produk daerahnya masing-masing terutama batik dengan cara membeli produk batik, tidak hanya membeli produk-produk impor yang tentunya harga dari produk lokal relatif lebih murah dari pada produk impor; 4). Kepada para peneliti, agar melakukan penelitian lebih lanjut tentang pemberdayaan pengrajin batik karena masih banyak lagi pengrajin batik di daerah lain seperti di Sidoarjo, Sampang, Sumenep dan Bangkalan. Kata Kunci: Peranan Pemerintah Daerah, Pemberdayaan, Budaya Lokal.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/306/WUL/p/2014/041507939
Subjects: 300 Social sciences > 306 Culture and institutions
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 09 Nov 2015 11:55
Last Modified: 09 Nov 2015 11:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/155546
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item