Pengalaman Komunikasi Keluarga Dalam Menjaga Tradisi Dan Budaya Warok (Studi Fenomenologi: Pewaris Budaya Warok Dalam Keluarga Mbah Wo Kucing)

Safiaji, Achmad (2016) Pengalaman Komunikasi Keluarga Dalam Menjaga Tradisi Dan Budaya Warok (Studi Fenomenologi: Pewaris Budaya Warok Dalam Keluarga Mbah Wo Kucing). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini berangkat dari studi fenomenologi mengenai bagaimana pengalaman komunikasi keluarga yang dialami oleh Mas Gatot dalam kehidupan sebagai putra dari toko Warok Ponorogo yaitu Mbah Wo Kucing. Pada penelitian ini digambarkan bagaimana pengalaman komunikasi keluarga yang dipengaruhi dengan adanya kesenian Reyog Ponorogo, tradisi budaya Warok dan juga aliran kepercayaan Purwo Ayu Mardi Utomo. Peneliti menggunakan Coordinated Management of Meaning (CMM) dalam konstruksi makna hubungan antar orang tua dengan anak dalam sebuah komunikasi keluarga yang menambil sudut pandang dari Mas Gatot selaku satu-satunya anak laki-laki dari Mbah Wo Kucing. Beberapa riset menunjukkan bahwa teori komunikasi CMM berkembang dari waktu ke waktu sebagai teori praktis. Landasan teori yang dipakai peneliti adalah teori Coordinated Management of Meaning (CMM). Teori CMM digunakan peneliti untuk menganalisis konstruksi makna pengalaman komunikasi keluarga yang dialami Mas Gatot dengan Mbah Wo Kucing melalui hierarki makna. Hierarki makna adalah susunan yang terdiri dari: isi, tindak tutur, episode, hubungan, naskah kehidupan, dan pola budaya. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan metode pengambilan sampel purposive. Metode dalam pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa pengalaman komunikasi keluarga yang dialami oleh Mas Gatot dipengaruhi dari adanya sosok ayah yang dikenal sebagai Warok Ponorogo, tokoh kesenian Reyog dan sesepuh dari aliran kepercayaan Purwo Ayu Mardi Utomo. Hubungan yang terbentuk antara Mas Gatot dengan Mbah Wo Kucing tidak hanya hubungan orang tua dengan anak namun juga hubungan guru dengan murid. Hal ini terlihat dari keterlibatan Mas Gatot dalam beberapa kegiatan Mbah Wo Kucing seperti Reyog, pemberian sesajen, dan dalam aliran kepercayaan Purwo Ayu Mardi Utomo. Namun dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa komunikasi keluarga dan rutinitas yang diajarkan oleh Mbah Wo Kucing tidak dapat diterima oleh Mas Gatot. Hal ini disebabkan dari adanya pengaruh lingkungan yang menjadi tempat bersosialisasi Mas Gatot diluar rumah. Sehingga Mas Gatot memutuskan untuk tidak meneruskan tradisi yang biasa dijalani oleh Mbah Wo Kucing.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/306.85/SAF/p/2016/041602772
Subjects: 300 Social sciences > 306 Culture and institutions > 306.8 Marriage and family
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 27 Apr 2016 14:58
Last Modified: 27 Apr 2016 14:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/155542
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item