Pengaruh Peran Gender, Masculine Dan Feminine Gender Role Stress Terhadap Komitmen Kerja Pada Tenaga Kependidikan Di Beberapa Fakultas Universitas Brawijaya

Sabrina, Tulus (2016) Pengaruh Peran Gender, Masculine Dan Feminine Gender Role Stress Terhadap Komitmen Kerja Pada Tenaga Kependidikan Di Beberapa Fakultas Universitas Brawijaya. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tenaga kependidikan merupakan salah satu penyelengara pendidikan, sayangnya, seringkali ditemukan pelayanan dan pengelolaan yang kurang maksimal. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti beban kerja, permasalah internal pada pekerjaan atau diluar pekerjaan. Ketidakmaksimalan dalam melakukan tugas pekerjaan khususnya bagi tenaga kependidikan perempuan seringkali dikaitkan dengan stereotipi peran gender yang dapat menimbulkan pandangan negatif dan mempengaruhi kompetensi pada perempuan. Adanya stereotipi peran gender dilingkungan kerja menjadi salah satu permasalahan yang mengakibatkan banyak dampak pada laki-laki dan perempuan, seperti adanya perbedaan penilaian dan persepsi pada laki-laki dan perempuanberdasarkan karakteristik sifat peran gendernya bukan berdasarkan kemampuannya, dan tiap individu harus bersikap sesuai dengan standar stereotip peran gendernya. Dalam keadaan beban yang bertumpuk akan sangat berpotensi menimbulkan stres yang berkaitan dengan peran gender (stereotip maskulin dan feminin), diwaktu bersamaan ketika melakukan pekerjaan, ataupun memberikan pelayanan seringkali terjadi dilakukan secara tidak maksimal, dan diduga dapat menurunkan komitmen kerja pada tenaga kependidikan.Masalah pada penelitian ini apakah terdapat pengaruh peran gender, dan Maculine dan Feminine Gender Role Stressterhadap komitmen kerja pada tenaga kependidikandi beberapa fakultas Universitas Brawijaya. Jenis penelitian ini adalah Cross Sectional Study, dengan pendekatan kuantitatif. Sebanyak 96 responden dari tiga fakultas; Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Fakultas Kedokteran (FK), dan Program Pascasarjana (PPs) Universitas Brawijaya. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis regresi. Hasil daripenelitian uji simultan (uji F) ini menunjukkan bahwa peran gender, MGRS dan FGRS secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap komitmen kerja pada responden laki-laki dengan besar kontribusi 22,8%, meskipun ditemukan hasil signifikan namun besar kontribusi tersebut tidak terlalu besar, sedangkan pada responden perem puan ditemukan signifikan sebesar 9,1%. Hasil pengukuran peran gender pada responden laki-laki dan perempuan menunjukkan keduanya dominan pada peran gender feminin.Hasil dari uji parsial (uji T) pada penelitian ini juga ditemukan bahwa peran gender berpengaruh terhadap komitmen kerja pada responden laki-laki saja. Beberapa penelitian sebelumnya menemukan bahwa perempuan tidak memiliki komitmen pada pekerjaannya karena sebenarnya komitmen perempuan ada di peran keluarga, xii meskipun pada hasil ini reponden perempuan tidak ada hasil yang signifikan tetapi tidak sepakat jika hasil yang tidak signifikan ini dikaitkan dengan pendapat penelitian yang sebelumnnya. Hasil uji parsial (uji t) pengaruh MGRS maupun FGRS terhadap komitmen kerja pada responden laki-laki dan perempuan keduanya tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil pengukuran MGRS dan FGRS pada responden, nilai rata-rata dari pengukuran MGRS dan FGRS menunjukkan adanya indikasi stres, namun masih dalam batas normal. Tidak ada hasil dari uji parsial MGRS maupun FGRS pada responden laki-laki dan perempuan diduga karena stres MGRS dan FGRS pada responden masih dalam tingkat normal yang diduga termasuk jenis eustress (stres positif) dan responden sudah bekerja lebih dari lima tahun sehingga memiliki kemampuan mekanisme koping dalam mengatasi stres akibat peran gender maskulin atau feminin. Berdasarkan hasil dan temuan data, maka disimpulkan peran gender, Masculine dan Feminine Gender Role Stress secara bersama-sama mempengaruhi komitmen kerja pada responden laki-laki saja, dengan besar kontribusi 22,8%. Peran gender mempengaruhi komitmen kerja pada responden laki-laki, sedangkan pada responden perempuan tidak ditemukan hasil yang signifikan. Masculine Gender Role Stress (MGRS) maupun Feminine Gender Role Stress (FGRS) secara parsial tidak menunjukkan hasil pengaruh yang signifikan pada responde laki-laki dan perempuan. Perlu dilakukan tindak lanjut pada penelitian selanjutnya, karena hasil pada penelitian ini belum mampu mengeneralisasikan secara utuh tenaga kependidikan di Universitas Brawijaya. Jumlah populasi dan sampel pada penelitian ini hanya terbatas pada tiga fakultas saja. Perlunya tindak lanjut tersebut diharapkan dapat meminimalkan stereotipi peran gender ditempat kerja. Bagi organisasi tempat bekerja saran praktik yang dapat disumbangkan dari penelitian ini adalah lebih mensosialisasikan equity model yang nampaknya belum tergambar secara jelas, memberikan pelatihan, seminar atau membentuk group diskusi yang berguna dalam peningkatan skill tenaga kependidikan. Dengan demikian diharapkan dengan adanya konsep tersebut baik pada responden laki-laki maupun perempuan dapat semakin meningkatkan komitmen kerjanya.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/306.361 5/SAB/p/2016/041611448
Subjects: 300 Social sciences > 306 Culture and institutions > 306.3 Economic institutions
Divisions: Program Pascasarjana > Magister Kajian Perempuan, Program Pascasarjana
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 05 Apr 2017 14:03
Last Modified: 05 Apr 2017 14:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/155534
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item