The Implementation of Sister Province Cooperation: A Case Study of Yogyakarta

Nurseta, CaturCahya (2012) The Implementation of Sister Province Cooperation: A Case Study of Yogyakarta. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tesis ini adalah tentang kerja sama internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Ini meneliti jamur kerjasama Sister City / Provinsi di Indonesia. Pesatnya perkembangan kerjasama Sister City / Provinsi menjadi semakin menarik untuk dipelajari, terutama untuk melihat seberapa jauh dampak akibat kerjasama untuk menyelesaikan berbagai masalah pembangunan sosial dan ekonomi. Studi tentang kerjasama provinsi saudara dalam pemerintah daerah menyediakan sebanyak mungkin pengetahuan untuk mengetahui bagaimana pemerintah daerah mengeksekusi kebijakan mereka, dan seberapa jauh pelaksanaannya mendukung pembangunan pemerintah daerah. Dalam melakukan implementasi, ia menuntut kerja sama dan partisipasi dari semua institusi. Selain itu, kemampuan dan kemampuan pelaksana yang baik juga memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan kebijakan. Studi saya menyangkut implementasi Kerjasama Provinsi Sister di Yogyakarta, yang mencakup aspek implementasi seperti sumber daya manusia, struktur organisasi, prosedur kerjasama, alokasi dana, peralatan dan fasilitas. Penelitian ini juga menjelaskan faktor pendukung dan membatasi dalam penerapan kerja sama provinsi Sister di Yogyakarta, yang mencakup potensi, kepemimpinan, dan budaya. Yogyakarta telah memulai untuk melakukan kerja sama asing sejak tahun 1985. Hingga saat ini, Yogyakarta telah menjalankan sebelas kerja sama dengan pemerintah / lembaga lokal di luar negeri. Sebelas kerja sama yang ditetapkan tidak sepenuhnya dapat berjalan dengan baik, namun, hanya tiga di antaranya yang dapat dikategorikan sebagai kerjasama aktif. Kerjasama asing oleh pemerintah daerah dengan berbagai mitra di luar negeri menjadi umum dan bermanfaat. Namun demikian, sulit untuk menyangkal bahwa ada berbagai kendala, hambatan dan hambatan sering menyebabkan penundaan kemajuan kerja sama. Saat ini, pemerintah daerah sangat membutuhkan kerja sama asing agar lebih efisien dan lebih efektif. Secara diplomatis, manfaat hubungan internasional sulit dihargai faktual karena ketergantungan sudut pandang seseorang dalam menanggapi indikator pembangunan persahabatan dan saling pengertian. Selain itu, program pertukaran dan pertukaran pertukaran dan kunjungan politisi diterima untuk dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan. Sebagai konsekuensi, program ini harus memberikan manfaat yang terukur bagi wilayah dan masyarakat untuk menghindari kesan dalam dana yang tidak efisien serta harapan yang relevan bahwa hubungan ini akan mengencangkan pembangunan ekonomi lokal. Dari perspektif investasi dan ekonomi, apalagi, diharapkan dapat memperoleh manfaat sambil melaksanakan hubungan.

English Abstract

This thesis is about international cooperation conducted by Local Government. It examines the mushrooming of sister city/province cooperation in Indonesia. The rapid development of the sister city/province cooperation is becoming increasingly interesting to study, especially to see how far the resultant impact of the cooperation towards resolving various social and economic development problems. Studies about sister province cooperation in local government provide as much knowledge to know how local government executes their policy, and how far that implementation supports the local government development. In conducting the implementation, it demands cooperation and participation of all the institutions. Besides, good ability and capability of the implementers also gives contribution to achieve the policy objectives. My study concerns about the implementation of sister province cooperation in Yogyakarta, which covers such implementation aspects as human resources, organizational structure, cooperation procedures, fund allocation, equipment and facilities. This study also explained the supporting and constraining factors in implementation of sister province cooperation in Yogyakarta, which included potencies, leadership, and culture. Yogyakarta has initiated to perform foreign cooperation since 1985. Up to now, Yogyakarta has run eleven cooperation with local governments/institutions overseas. Eleven cooperation established is not entirely able to run properly, however, only three of them which can be categorized as an active cooperation. Foreign cooperation by local governments with various partners overseas become common and beneficial. Nevertheless, it is difficult to deny that there are various constraints, barriers and obstacles often cause postponing of progress of cooperation. Today, Local Government strongly needs the foreign cooperation to be more efficient and more effective. Diplomatically, an international relationship benefits are difficult to be factual valued due to the dependency of one`s point of view in valuating the development indicator of friendship and mutual understanding. In addition, this exchange program and exchange official and politician visits are admitted to be able to enhance insight and knowledge. As consequences, this program should give measurable benefits for the region and society in order to avoid impression in inefficient funding as well as the relevant hope that this relationship would fasten local economic development. From investment and economy perspectives, moreover, it is expected to gain some benefits while executing the relationship.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/303.482/NUR/i/041205648
Subjects: 300 Social sciences > 303 Social Processes > 303.4 Social change
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 11 Jan 2013 14:58
Last Modified: 11 Jan 2013 14:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/155507
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item