Pengaruh Terapi Social Skills Training terhadap Harga Diri dan Perilaku Agresif Remaja di SMK Pertiwi Mojokerto dengan Pendekatan Model Interpersonal Peplau.

Mawaddah, Nurul (2015) Pengaruh Terapi Social Skills Training terhadap Harga Diri dan Perilaku Agresif Remaja di SMK Pertiwi Mojokerto dengan Pendekatan Model Interpersonal Peplau. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Harga diri rendah dan perilaku agresif merupakan salah satu masalah sosial pada remaja yang dapat menjadi sumber timbulnya berbagai kekerasan di masyarakat. Hal ini disebabkan karena kurangnya keterampilan sosial yang dimiliki ketika menghadapi kegagalan dalam berhubungan dengan orang lain sehingga menyebabkan masalah dalam berkomunikasi. Pemberian terapi social skills training diperlukan untuk meningkatkan keterampilan sosial remaja agar dapat membangun dan memelihara hubungan yang positif dengan lingkungan disekitarnya. Terapi SST dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Model Interpersonal Peplau yang dilaksanakan melalui empat tahapan dalam proses terapi yang dilakukan, yaitu Modelling, Role Playing, Performence feedback, serta Transfer Training. Tahapan ini merupakan pencapaian kompetensi dalam hubungan interpersonal dan akan mendorong ke arah proses terapeutik sehingga dapat membantu remaja beradaptasi dengan lebih baik. Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk menganalisis harga diri dan perilaku agresif remaja sebelum dan sesudah diberikan terapi social skills training dengan pendekatan model interpersonal Peplau, menganalisis harga diri dan perilaku agresif remaja sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan, menganalisis perubahan harga diri dan perilaku agresif antara remaja yang diberikan terapi social skills training dan yang diberikan penyuluhan serta menganalisis hubungan antara harga diri dan perilaku agresif pada remaja. Metode penelitian ini adalah quasi eksperimental yang membandingkan dua kelompok responden. Kelompok intervensi diberikan terapi social skills training dengan 3 kali pertemuan (sesi) sedangkan kelompok kontrol diberikan penyuluhan tentang komunikasi interpersonal yang efektif sebanyak 1 kali pertemuan. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling dan didapatkan jumlah responden 52 remaja yang terbagi menjadi 2 kelompok, 26 remaja diberikan terapi social skills training dan 26 remaja diberikan penyuluhan. Pada kelompok intervensi peneliti membagi responden menjadi 3 kelompok agar pelaksanan terapi menjadi lebih optimal. Baik pada kelompok kontrol maupun kelompok intervensi sebelum dan sesudah pemberian intervensi dilakukan pengukuran terhadap harga diri dan perilaku agresif remaja kemudian dibandingkan hasilnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga diri dan perilaku agresif sebelum dan sessudah pemberian intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol mempunyai perbedaan yang bermakna yang ditunjukkan dengan uji dependen sample test didapatkan hasil p-value 0,0001. Akan tetapi baik pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi juga memiliki selisih perbedaan yang bermakna, yaitu pada kelompok intervensi yang mendapatkan terapi social skills training memiliki selisih perbedaan rata-rata peningkatan skor harga diri yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol, serta memiliki selisih perbedaan rata-rata penurunan skor perilaku agresif yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini ditunjukkan dengan uji Mann Whitney didapatkan nilai p-value 0,0001. Selain itu hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara harga diri dan perilaku agresif pada remaja yang ditunjukkan dengan uji Koeficient Korelasi Pearson didapatkan p-value 0,05 serta menunjukkan kekuatan korelasi yang sangat lemah. Pemberian penyuluhan pada remaja pada kelompok kontrol tentang komunikasi yang efektif mampu meningkatkan pengetahuan remaja bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain secara efektif. Akan tetapi untuk dapat membuat perubahan perilaku yang negatif menjadi positif diperlukan beberapa tahapan yang tidak 56 hanya menekankan pada aspek koqnitif tetapi juga aspek afektif dan psikomotor sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pemberian terapi social skills training pada kelompok intervensi ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan Model Interpersonal Peplau karena setiap individu memiliki tingkatan learning, thingking, preconceptions, self understanding dan competencies yang berbeda yang dapat mempengaruhi hubungan yang terapeutik. Sehingga terapi social skills training ini dilakukan melalui empat tahapan dalam proses terapi yang dilakukan, yaitu melakukan demonstrasi tindakan terhadap keterampilan yang akan dilakukan (Modelling), memberi kesempatan kepada remaja untuk memerankan kemampuan yang telah diajarkan (Role Playing), memberikan umpan balik segera setelah remaja mencoba memerankan untuk mengevaluasi seberapa baik menjalankan latihan yang sudah diajarkan (Performence feedback), serta menganjurkan remaja untuk mempraktekkan keterampilan yang dipelajari kedalam praktik sehari-hari (Transfer Training). Melalui tahapan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan remaja dalam berinteraksi dengan orang lain.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/302.14/MAW/p/2015/041507047
Subjects: 300 Social sciences > 302 Social interaction > 302.1 General topics of social interaction
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 05 Jan 2016 15:12
Last Modified: 05 Jan 2016 15:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/155497
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item