Makna Kawin Sirri ( Studi Kasus Perkawinan Sirri Masyarakat Desa Campor Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan ).

Utami, Rina (2015) Makna Kawin Sirri ( Studi Kasus Perkawinan Sirri Masyarakat Desa Campor Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan ). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam undang-undang nomor 1 tahun 1974 pasal 2 ayat (1) disebutkan bahwa perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya. Selanjutnya pasal 2 ayat (2) undang-undang yang sama menyebutkan bahwa tiap-tiapperkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mengacu pada pasal dalam undang-undang perkawinan tersebut, maka ada dua junis perkawinan di masyarakat. Pertama adalah perkawinan yang sah secara agama dan dicatatkan pada lembaga resmi negara. Sedangkan yang kedua, adalah perkawinan yang hanya dilakukan menurut ketentuan agama tanpa dilakukan pencatatan. Jenis perkawinan inilah yang sering dikenal dengan istilah nikah sirri.Nikah sirri terus menjadi polemik hingga kini di masyarakat, karena implikasi-implikasinya yang dinilai banyak merugikan kaum perempuan. Di Indonesia sendiri, praktik nikah sirri terdapat hampir di seluruh daerah di Indonesia. Salah satunya adalah di Desa Campor Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan. Sejak lama terdengar bahwa untuk mencari istri sirri carilah di Proppo. Campor adalah salah satu desa di Proppo dengan jumlah pernikahan sirri terbanyak. Dari jumlah keselurhan rumah tangga di desa Campor, hanya 30% yang memiliki buku nikah. Yang menarik adalah bahwa fenomena pernikahan sirri di Desa Campor tidak dirahasiakan seperti tempat lain pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana masyarakat memaknai pernikahan sirri dengan menguraikan yang menjadi latar belakang pernikahan sirri tersebut; untuk mendeskripsikan bagaimana proses pelaksanaan nikah sirri dan untuk menjelaskan bagaimana dampak nikah sirri bagi masyarakat Desa Campor. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan diperoleh hasil bahwa proses pelaksanaan nikah sirri yang jamak dilakukan oleh masyarakat Desa Campor Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan memenuhi semua rukun dan syarat sahnya pernikahan secara Agama Islam, bahkan juga diselenggarakan walimatul „ursy sebagai pertanda bahwa pernikahan tersebut bukan pernikahan yang dirahasiakan. Bagi masyarakat Campor, nikah sirri dimaknai sebagaimana pernikahan pada umumnya yang bertujuan membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan. Tetapi, pernikahan tersebut dilkakukan secara sirri karena menurut masyarakat Campor akan lebih afdol jika menikah yang menikahkan adalah kiai. Sehingga menikah dengan dinikahkanseorang kiai sudah menjadi tradisi di daerah Campor. Karena makna nikah sirri yang pure sebagaimanapernikahan pada umumnya, masyarakat Campor kurang tanggap atau pedulidengan dampak-dampak nikah sirri yang mungkin akan dialami. Sedangkan dampak nikah sirri yang sangat terasa adalah tidak dapatnya anak-anak mereka untuk memiliki akte kelahiran. Solusi nikah sirri adalah dengan istbat nikah sehingga pernikahan tersebut diakui dan memiliki buku nikah.

English Abstract

In the law number 1 year 1974 article 2 of paragraph (1) states that marriage is valid if adopted according to law each of his belief and religion. Then article (2) of paragraph 2 states that each of the act of the same marriage noted according to the regulation. Referring to article in the marriage act, then there are two junis marriage in the community. First marriage is legal in religion and recorded on the official state institutions. While the second, marriage is only done according to the provisions of religion without recording done. A kind of marriage this is often known by the term marriage sirri. Marriage sirri continue to be polemic until now in the community, because that is considered the implications many injurious women. Marriage practices sirri there are in almost all regions in Indonesia. One is in the village Campor Proppo sub-district Pamekasan district. Since audible that long to find a wife sirri Proppo look for in. Campor is one of the village in proppo with the number of the most sirri marriage. Almost of the number of households in the village Campor, only 30 percent who have a marriage book.What is interesting is that the phenomenon of marriage in the village sirri Campor not classified as another place in general.This research aims to understand how people perceive marriage sirri with outlines of which became the background of the marriage sirri; to describe how the implementation process marriage sirri and to explain how the impact of marriage for sirri Campor village community . Research studies qualitaty is approaching phenomenology. The technique of using data indepth the interview, in the interview, participants and observation where the speaker purposive sampling, selected according to the research that which is given under special criteria that answered the research problems. The technical data, data analysis using reduction and the presentation of data conclusion. Based on the results of research in the field obtained the result that the process of implementation of wedlock sirri being plural done by the village community Campor Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan meeting all along and the requirements the validity of the marriage in the religion of islam, and even held walimatul ‘ursy as an omen that the marriage is not marriage which are kept secret .

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/297.577/UTA/m/041501890
Subjects: 200 Religion > 297 Islam, Babism, Bahai Faith > 297.5 Islamic ethics and religious experience, life, practice
Divisions: S2/S3 > Magister Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Depositing User: Samsul Arifin
Date Deposited: 21 Apr 2015 14:09
Last Modified: 21 Apr 2015 14:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/155489
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item