Yuliastuti, ElaRizki (2017) Pemodelan Upah Minimum Kabupaten/Kota Di Jawa Timur Dengan Analisis Regresi Spasial. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Di provinsi Jawa Timur, masing-masing Kabupaten/Kota memiliki nilai upah minimum yang berbeda-beda, hal ini diakibatkan setiap wilayah memiliki karakteristik yang beragam di mana Kabupaten/Kota dengan daerah industri cenderung memiliki nilai UMK tinggi yang nilainya dapat mempengaruhi daerah di sekitarnya. Akibat perbedaan karakteristik tersebut, perlu dilakukan analisis dengan memperhatikan pengaruh lokasi. Untuk mengatasinya perlu dilakukan pemodelan regresi yang menambahkan unsur spasial antar lokasi ke dalam model tersebut. Dalam hal ini dapat digunakan model regresi spasial. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendapatkan model spasial terbaik untuk permasalahan nilai UMK berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi spasial dengan model spasial yang digunakan adalah model Spatial Durbin Model (SDM), model Spatial Autoregressive (SAR), dan model Spatial Lag X (SLX) dengan metode pendugaan parameter yang digunakan adalah Maximum Likelihood Estimation. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model SAR (Spatial Autoregressive) lebih baik dibandingkan model SDM (Spatial Durbin Model). Pada model SAR diketahui PDRB secara langsung berpengaruh signifikan terhadap UMK pada lokasi yang sama. Rata-rata UKM di lokasi yang berdekatan secara tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap UMK di lokasi yang lain dan tidak terjadi efek eksternalitas pada variabel tenaga kerja karena rata-rata tenaga kerja lokasi tetangga berdekatan pada model SDM tidak signifikan.
English Abstract
In East Java Province, each Region/City have different minimum wage number caused by their various characteristics where Regions/Cities with industrial zone tend to have higher Regional Minimum Wage which affect the surrounding area. As the effect of those various characteristics, it is necessary to build analysis which considering the influence of location. To overcome that kind of condition, regression modeling with addition of spatial aspect is needed, so the model to be applied is spatial regression. The purpose of this research is to obtain the best spatial model for the Region/City Minimum Wage problem according to the influencing factors. Analysis method applied for this research is spatial regression analysis, the spatial model are Spatial Durbin Model (SDM) , Spatial Autoregressive (SAR) model, and Spatial Lag X (SLX) model with the parameter estimation using Maximum Likelihood Estimation. The result of this research is that SAR (Spatial Autoregressive) is better than SDM (Spatial Durbin Model). In SAR model, it was noted that GRDP was directly and significantly affecting Regional Minimum Wage for the same location. The average Regional Minimum Wage in nearby locations was indirectly and significantly affecting Regional Minimun Wage in other locations and the changes of Regional Minimum Wage in a location was not influenced by average workers of neighboring locations, so that the externality effect didn’t occur.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/MIPA/2017/211/051703847 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 510 Mathematics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Matematika |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 19 May 2017 13:54 |
Last Modified: | 19 May 2017 13:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/155253 |
Actions (login required)
View Item |