Putri, NurAmalia (2016) Pemodelan Resistivitas Batuan Dengan Metode Inversi 2d Menggunakan Data Magnetotellurik Pada Daerah Panas Bumi "Ss". Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan berupa studi geologi, geokimia dan metode geofisika pendahuluan didapatkan hasil bahwa daerah panas bumi"SS" terdapat potensi sumber panas bumi yang ditandai mata air panas. Pada penelitian ini, penulis melakukan survei geofisika lanjutan menggunakan metode Magnetotellurik (MT). Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan frekuensi yang digunakan dalam koreksi statik dan menggambarkan bawah permukaan berdasarkan kontras resistivitas batuan daerah panas bumi "SS". Pengukuran metode MT dilakukan dengan 3 lintasan dengan 20 titik pengukuran. Lintasan pengukuran dibuat melewati struktur patahan perkiraan yang terdapat pada peta geologi dan manifestasi panas bumi berupa mata air panas. Koreksi statik yang digunakan adalah metode perata-rataan pada frekuensi 229 Hz. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah terdapat komponen sistem panas bumi di pada lintasan 3 yaitu berupa clay cap dengan rentang resistivitas 2 – 10 ohm.m pada arah timur laut, reservoir di bawah clay cap dengan rentang resistivitas 11 – 32 ohm.m dan sumber panas dengan rentang 512 – 8192 ohm.m. Sedangkan batuan yang memiliki resistivitas yang sangat tinggi di sebelah barat daya merupakan batu gamping atau mungkin juga batuan beku yang telah dingin. Pada daerah penelitian juga diidentifikasikan adanya struktur patahan yang menjadi jalur muncul fluida panas bumi dari reservoir menuju permukaan.
English Abstract
The last research have been done with geological, geochemistry and geophysical feasibility studies. The result that there was geothermal potential at "SS" area marked by hot spring manifestations. In this research, author determine the frequency was used in static correction and imaged subsurface condition based on rock resistivity contrast at "SS" geothermal area. Magnetotelluric method were measured with 3 line in 20 point sounding. Measured line were made across fault structure in geological maps and geothermal manifestation. Averaging method was used to minimize or remove disorsion data in magnetotelluric data at 229 Hz frequency. The result of this research that there were geothermal system component at 3 line such as clay cap in 2 – 10 ohm.m, reservoir in under clay cap with resistivity range 11 – 32 ohm.m and heat source 512 – 8192 ohm.m. Whereas the high rock resistivity in south-west was limestone or maybe dry igneous rock. In research area was identified there fault structure as the way fluid moved from reservoir to surface.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/MIPA/2016/344/051610506 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 530 Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 11 Nov 2016 10:54 |
Last Modified: | 11 Nov 2016 10:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/154869 |
Actions (login required)
View Item |