Struktur Sel Sekretori dan Uji Mikroskopi Mikrokimiawi Metabolit Sekunder pada Tujuh Taksa Daun Tanaman Obat Antihipertensi

Nindyawati, DwiLina (2016) Struktur Sel Sekretori dan Uji Mikroskopi Mikrokimiawi Metabolit Sekunder pada Tujuh Taksa Daun Tanaman Obat Antihipertensi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah. Penggunaan tanaman obat untuk mengatasi hipertensi digunakan sejak zaman dahulu, dalam tanaman tersebut mengandung metabolit sekunder yang dimanfaatkan sebagai obat. Penelitian ini bertujuan mengetahui keberadaan senyawa metabobit sekunder, struktur atau bentuk dan kerapatan sel sekretori senyawa metabolit sekunder berupa tanin, flavonoid, dan alkaloid. Sampel yang digunakan adalah daun mimba, belimbing wuluh, seledri, mahkota dewa, sambiloto, sambung nyawa, dan tempuyung (umur 4 bulan). Masing-masing sampel daun diambil tiga ulangan individu tanaman pada daun bagian median. Sampel diiris dengan dua metode irisan yaitu melintang dan paradermal. Irisan melintang dengan clamp on hand microtome dan irisan paradermal dengan preparat whole mount sebanyak tiga ulangan sampel daun. Masing-masing preparat diberi reagen spesifik yaitu tanin dengan potasium dikromat, alkaloid dengan reagen Wagner dan flavonoid dengan NaOH 10 %; selanjutnya diamati dengan mikroskop. Belimbing wuluh ditemukan sel sekretori berbentuk capitate dan trikoma uniseluler panjang. Sambiloto ditemukan trikoma bentuk kerucut dan sel litosis. Mahkota dewa ditemukan sel idioblas. Mimba ditemukan sel trikoma uniseluler panjang dan sel sekretori berbentuk capitate. Sambung nyawa ditemukan sel trikoma capitate glandular, sel idioblas, dan sel trikoma multiseluler. Seledri dan tempuyung tidak ditemukan bentuk sel sekretori. Tanaman obat yang mengandung ketiga senyawa metabolit sekunder pada daunnya adalah belimbing wuluh, sambiloto, mahkota dewa, dan mimba. Kerapatan sel sekretori yang mengandung flavonoid dan tanin tertinggi yaitu belimbing wuluh berturut-turut sebesar 3,27±2,46 sel/mm2 dan (3,11±5,58 sel/mm2) sedangkan sambiloto mengandung alkaloid tertinggi sebebsar 1,33±0,84 sel/mm2.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/MIPA/2016/184/051605802
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 570 Biology
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 16 Sep 2016 14:00
Last Modified: 16 Sep 2016 14:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/154690
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item