Putri, TiaraRizkiArina (2014) Pemodelan Regresi Multilevel Dengan Autokorelasi Error Spasial (Studi Kasus: Banyaknya Kejadian Demam Berdarah Di Kabupaten Dan Kota Di Jawa Timur). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Regresi Multilevel adalah analisis yang digunakan untuk menggambarkan hubungan peubah respon dengan peubah prediktor yang memiliki struktur hirarkhi pada data. Teknik regresi multilevel kemudian berkembang dengan mempertimbangkan efek spasial pada data. Model Regresi Multilevel dan Model Regresi Multilevel dengan Korelasi Error Spasial diterapkan pada data Kejadian Demam Berdarah di Kabupaten dan Kota di Jawa Timur tahun 2011-2012, Sarana Kesehatan, Tenaga Kesehatan, Kemiskinan, Rumah Tangga Berperilaku Hidup Sehat, Curah Hujan, Suhu, dan Ketinggian Tempat. Model terbaik adalah model regresi multilevel dengan korelasi error spasial. Selisih banyaknya penderita Demam Berdarah antara daerah Dataran Tinggi dan Dataran rendah adalah 356 orang. Kenaikan 100 satuan curah hujan di Kabupaten dan Kota di Dataran rendah, akan menaikkan rata-rata 465 orang penderita penderita demam berdarah setiap tahunnya dengan syarat peubah prediktor lain di level 1 dan level 2 tetap.
English Abstract
Multilevel regression analysis was used to describe the relationship with the response variable predictor variables that have a hierarchical structure on the data. Multilevel regression techniques then developed taking into account the spatial effects in the data. Multilevel Regression Models and Multilevel Regression Models with Spatial Error Correlation applied to data on the incidence of Dengue Fever in the District and the City of East Java in 2011-2012, Health Facilities, Health Workers, Poverty, Healthy Living Household Behavior, Rainfall, Temperature, and Altitude place. The best model is the multilevel regression models with spatial error correlation. The difference between the number of patients with Dengue Fever regional Highlands and Lowlands is 356 people. The increase in rainfall of 100 units in the District and City in the lowlands, would raise the average 465 people with dengue fever every year on the condition that the other predictor variables in level 1 and level 2 constant.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/MIPA/2014/255/051404946 |
| Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 510 Mathematics |
| Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Matematika |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 28 Aug 2014 13:57 |
| Last Modified: | 21 Oct 2021 04:31 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/153880 |
Preview |
Text
PEMODELAN_REGRESI_MULTILEVEL_DENGAN_AUTOKORELASI_ERROR_SPASI.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |