Masita, Rahmi (2014) Variasi Respon Kekeringan Mutan Kenaf KR11 Berdasarkan Akumulasi Prolin dan Polimorfism Gen P5CS. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman kenaf adalah tanaman serat dari famili Malvaceae. KR 11 merupakan varietas unggul kenaf yang tahan terhadap stress kekeringan. Mutasi oleh EMS pada beberapa tanaman diketahui dapat meningkatkan berbagai respon ketahanan terhadap stress kekeringan seperti akumulasi osmolit. Pada penelitian ini dilakukan pengujian secara molekuler dan fisiologis pada 5 mutan EMS untuk mengetahui pengaruh mutasi terhadap respon stress kering pada kenaf KR 11. Pengujian secara fisiologis dilakukan dengan membandingkan akumulasi prolin pada kondisi normal dan kondisi stress kering. Setiap 3 hari selama 14 hari dilakukan penyiraman 100% kapasitas lapang sebagai kondisi normal dan 25% kapasitas lapang sebagai stress kekeringan. Pengujian secara molekuler dilakukan dengan mengamplifikasi gen P5CS, gen pengontrol produksi prolin, dan mengamati polimorfisme yang muncul akibat mutasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pola akumulasi prolin antara kontrol dan mutan pada kondisi normal dan stress kekeringan. Pada mutan terdapat kesamaan pola yaitu terjadi penuruan akumulasi prolin pada kondisi stress dengan tingkat penurunan yang berbeda-beda. Pola akumulasi prolin yang paling berbeda nyata dengan kontrol ditunjukkan oleh mutan 4 dan 5. Polimorfisme gen P5CS tidak teramati karena amplifikasi tidak berhasil dilakukan.Tidak berhasilnya amplifikasi gen P5CS dipengaruhi oleh primer yang tidak sesuai dan kemungkinan mutasi pada daerah pelekatan primer.
English Abstract
Kenaf is a fiber plants of the family Malvaceae. KR 11 is a high yielding kenaf variety which is resistant to drought stress. Mutations by EMS at several species known to increase resistance to drought stress by accumulation of osmolite. In this research, molecular and physiological testing on 5 mutants to determine the effect of the mutation on the drought stress response of kenaf KR 11was conducted. Experiment were done by comparing the physiological accumulation of proline in normal and drought stress conditions. The plants were watered every 3 days for 14 days with 100% of field capacity as normal conditions and 25% field capacity as drought stress. Molecular testing performed by amplifying gene controlling proline production, P5CS, using Polymerase Chain Reaction (PCR) and observing polymorphisms. The results showed differences in the pattern of proline accumulation between control and mutant in normal and drought stress condition. While control KR11 increased the accumulation on drought condition, mutants showed decreased prolin content under conditions of stress with varying decreasing levels. The most significant pattern compared with control, of proline accumulation is shown by the mutant 4 and 5. P5CS gene polymorphism was not observed due to unsuccessful amplification. This phonomenon is influenced by the primer incompati bility and the possibility of mutations in the primer binding site region.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/MIPA/2014/118/051401622 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 570 Biology |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 07 Mar 2014 10:49 |
Last Modified: | 25 Oct 2021 02:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/153735 |
Preview |
Text
Rahmi_Masita_-_0910910064_-_VARIASI_RESPON_KEKERINGAN_MUTAN_KENAF_KR11_.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |