Kadar Malondialdehid dan Gambaran Histologi pada Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) Pasca Induksi Cyclosporine-A

Yustika, AgnesRatna (2013) Kadar Malondialdehid dan Gambaran Histologi pada Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) Pasca Induksi Cyclosporine-A. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Cyclosporine-A (CsA) merupakan kelompok obat (immunosuppressant) yang berfungsi menekan respon imun. Namun demikian, penggunaan CsA jangka panjang dapat menimbulkan efek nefrotoksisitas. Efek nefrotoksisitas merupakan dampak yang menandakan adanya berbagai proses seluler yang masing-masing berjalan sendiri maupun saling berkaitan akibat terbentuknya radikal bebas. Radikal bebas bersifat sangat reaktif dan cenderung bereaksi dengan molekul lain untuk mencari pasangan elektronnya menjadi bentuk yang lebih stabil. Radikal bebas bereakasi dengan polyunsaturated fatty acid melalui reaksi peroksidasi lipid, yang pada akhirnya menyebabkan kematian sel. Pengukuran radikal bebas secara langsung sangat sulit, oleh karena radikal bebas mempunyai waktu paruh yang pendek. Dengan demikian pengukuran kadar malondialdehid (MDA) sebagai produk akhir peroksidasi lipid dapat digunakan sebagai marker stress oksidatif. Pada penelitian ini pengukuran kadar MDA menggunakan uji Thiobarbituric Acid (TBA). Prinsip uji TBA adalah pembentukan kromogen merah muda pada sebagian kecil MDA yang kemudian diukur pada spektrofotometer UV-Vis. Pada penelitian ini ginjal yang digunakan berasal dari dua kelompok tikus (Rattus norvegicus), yaitu kelompok tikus kontrol dan tikus induksi Cyclosporine-A (CsA) dengan dosis 3 mg/kg per berat badan tikus selama 21 hari. Kerusakan sel diamati secara langsung melalui gambaran histologi organ ginjal. Pengamatan gambaran histologi pada penelitian ini menggunakan metode pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Hasil perbandingan kadar MDA pada ginjal tikus sehat (1,599±0,328) μg/mL dan ginjal tikus sakit (5,693±0,243) μg/mL menunjukkan adanya beda nyata (p<0,01). Kadar MDA pada tikus kontrol dibandingkan tikus sakit mengalami peningkatan 56,14%. Pada tikus sakit terdapat banyak rongga sebagai visualisasi terputusnya sel junction (penghubung antar sel) karena adanya peradangan. Terbentuknya rongga atau celah antar sel merupakan akibat dari meningkatnya kadar MDA.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/MIPA/2013/42/051301210
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 540 Chemistry and allied sciences
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 17 May 2013 10:27
Last Modified: 25 Oct 2021 02:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/153662
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item