Asmodiwati, Anita Sari (2011) Pengaruh Jenis Pengemban Pada Kultur Bacillus firmus Terhadap Aktivitas Enzim Amilase. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Amilase termasuk dalam golongan enzim hidrolase yang memiliki kemampuan untuk memutus ikatan glikosida pada amilum menjadi glukosa. Amilase merupakan molekul yang tidak stabil terhadap perubahan suhu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas enzim amilase dalam pengemban tepung beras, tepung singkong dan tepung jagung serta menentukan kestabilan enzim amilase dalam variasi pengemban pada suhu dan waktu penyimpanan. Amilase diisolasi dari Bacillus firmus. Inokulum bakteri dicampurkan pada masing-masing pengemban dengan perbandingan 25 mL inokulum dan 25 g pengemban, kemudian campuran tersebut dikeringkan dalam oven vakum. Campuran inokulum dan pengemban disimpan selama 5 minggu pada suhu penyimpanan (0, 4 dan 30)oC. Aktivitas amilase ditentukan berdasarkan banyaknya glukosa yang dihasilkan per menit per mL enzim. Glukosa diukur secara spektrofotometri menggunakan pereaksi asam dinitrosalisilat (DNS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas amilase dalam pengemban tepung beras, tepung singkong dan pada tepung jagung berturut-turut sebesar 0,024 Unit, 0,015 Unit dan 0,013 Unit. Kestabilan aktivitas enzim amilase dalam pengemban tepung beras bertahan hingga 4 minggu, dalam tepung singkong hingga 3 minggu dan dalam tepung jagung hingga 3 minggu, pada suhu penyimpanan 0oC dan 4oC dengan nilai aktivitas enzim yang masih tersisa sebesar 90% dari nilai aktivitas awalnya.
English Abstract
Amylase is included in hydrolyze enzyme that has an ability to breakdown glycosides binding in starch molecule into glucose molecules. Amylase is not stable at temperature change. The aim of this research was to determine activity of amylase in rice, cassava and cornstarch carierr, stability of amylase at storage temperature and time in the various carierr. Amylase was isolated from Bacillus firmus. Inoculum was mixed on carrier with ratio of 25 mL of inoculum and 25 g of carrier, then the mixture was dried in a vacuum oven. The mixture of inoculum and the carrier were stored until five weeks at temperature of (0, 4 and 30)oC. Amylase activity was determined based on the amount of glucose produced per minute per mL enzyme. Glucose was measured by spectrophotometry using dinitrosalicilic acid (DNS) reagent. The result showed that acitvity of amylase in rice, cassava and cornstarch were 0.024 Unit, 0.015 Unit and 0.013 Unit respectively. Amylase in rice carierr was stable until four weeks, in cassava until three weeks and in cornstarch until three weeks at storage temperature 0oC and 4oC which activity of enzyme retained 90% from the initial activity.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/MIPA/2011/99/051101759 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 540 Chemistry and allied sciences |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 30 Mar 2011 09:31 |
Last Modified: | 25 Nov 2021 02:38 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/152930 |
Preview |
Text
051101759.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |