TinAfifa (2010) Pengaruh dataran tinggi dan dataran rendah terhadap jumlah hemoglobin kelinci. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Oksigen merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi bahan-bahan makanan dalam tubuh hewan agar menghasilkan energi. Konsumsi oksigen pada setiap hewan berbeda, begitu pula kandungan oksigen setiap hewan juga tidak sama tergantung pada ketinggian tempat hewan tersebut hidup. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang pengaruh dataran tinggi dan dataran rendah terhadap jumlah hemoglobin hewan (kelinci). Kadar hemogobin hewan diukur dengan menggunakan alat Haemometer. Cara melakukannya dengan mengambil sedikit sampel darah kelinci sehingga diketahui kadar hemoglobin kelinci tersebut. Kadar hemoglobin kelinci di dataran tinggi lebih besar daripada kadar hemoglobin kelinci di dataran rendah. Perbedaan itu dikarenakan kandungan oksigen di dataran tinggi lebih sedikit daripada di dataran rendah. Dari penelitian diperoleh nilai rata-rata kadar hemoglobin kelinci jantan yang berada di ketinggian 1300 meter sebesar 13,4 g/dL dan kelinci betina 12,4 g/dL. Kadar hemoglobin kelinci jantan yang berada di ketinggian 25 meter sebesar 12,2 g/dL dan kelinci betina sebesar 10,6 g/dL. Perbedaan yang terjadi pada kadar hemoglobin yang diperoleh berbeda secara signifikan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/MIPA/2010/291/051003271 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 530 Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 08 Nov 2010 13:37 |
Last Modified: | 28 Oct 2021 04:07 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/152431 |
Preview |
Text
051003271.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |