OktaveraPrasetyowati (2008) Analisis gen percabangan AUXI, AXRI, dan Ls tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merr) dengan metode Polymerase Chain Reaction [PCR]. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan primer AUXI, AXRI, dan Ls dalam mengamplifikasi sekuen DNA tanaman kedelai, jenis gen percabangan pada tanaman kedelai berdasarkan kesesuaian primer yang digunakan, dan hubungan antara hasil amplifikasi dengan jumlah percabangan. Varietas yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 varietas kedelai yaitu Sibayak, Tanggamus, Argomulyo, Burangrang, Anjasmoro, Panderman, Ijen, Kaba, Wilis, dan Sinabung. Identifikasi gen percabangan pada kedelai dilakukan dengan metode PCR yang menggunakan 3 primer (AUXI, AXRI, dan Ls) dan pengamatan morfologi percabangan yang meliputi pengukuran tinggi tanaman, penghitungan jumlah cabang, panjang cabang, dan jumlah nodus utama serta jumlah nodus cabang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua varietas tanaman kedelai adalah bercabang. Varietas kedelai yang tergolong bercabang banyak (≥ 3 cabang) adalah Burangrang, Panderman, Sibayak, Kaba, Tanggamus, dan Wilis.Sedangkan varietas kedelai yang tergolong bercabang sedikit (< 3 cabang) adalah varietas Anjasmoro, Argomulyo, Ijen, dan Sinabung. Terdapat hubungan antara hasil amplifikasi primer Ls dengan jumlah percabangan tanaman kedelai tetapi hasil amplifikasi primer AUXI dan AXRI menunjukkan tidak ada hubungan dengan jumlah percabangan tanaman kedelai. Primer AUXI dan AXRI dapat mengamplifikasi semua varietas kedelai. Sedangkan primer Ls tidak mengamplifikasi varietas kedelai bercabang sedikit kecuali varietas Ijen dan Sinabung. Gen AUXI, AXRI, dan Ls merupakan gen percabangan pada tanaman kedelai tetapi gen Ls merupakan gen yang dapat membedakan jumlah percabangan. Selain faktor genetis, pembentukan cabang juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
English Abstract
This research was aimed to observe the ability of AUXI, AXRI, and Ls primers in amplifying DNA sequence from soy bean plant, and to identify the gene controlling branching on soybean, and to detect the correlation between PCR result and the number of branches. Ten soybean varieties was used in this research, such as Sibayak, Tanggamus, Argomulyo, Burangrang, Anjasmoro, Panderman, Ijen, Kaba, Wilis and Sinabung. Branching gene was identified by PCR using 3 pairs of primers (AUXI, AXRI, and Ls) and branching morphology was observed by measuring the height of plant, the branch length, the number of branch and nodes. The result shows that all varieties observed produces branches. Varieties having more than 3 branches are Burangrang, Panderman, Sibayak, Kaba, Tanggamus and Wilis. Varieties having less than 3 branches are Anjasmoro, Argomulyo, Ijen and Sinabung. There are correlation between Ls primer amplification and branches number but AUXI and AXRI primers amplification shows no correlation with branch number of soybean plant. AUXI and AXRI primers capable to amplify the DNA of all varieties. Ls primer does not amplify the DNA of varieties with less branches except Ijen and Sinabung. So AUXI, AXRI and Ls genes may control the differences on the number of branches in soy bean. In addition to genetical factors, environmental factors also influence branch formation.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/MIPA/2008/72/050800576 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 510 Mathematics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Matematika |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 19 Mar 2008 11:25 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 05:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/152019 |
Preview |
Text
050800576.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |