DewiCiptoNingrum (2009) Pengkajian Proses Pembuatan Tepung GBR (Germinated Brown Rice) Kombinasi Antara Lama Perkecambahan Gabah Dan Sistem Pengeringan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam penelitian kali ini, akan di kaji tentang proses pembuatan tepung GBR yang merupakan salah satu variasi dari tepung beras yang jarang ditemukan dan bahkan mungkin belum ada yang nantinya diharapkan tepung GBR ini bisa menjadi salah satu produk olahan beras yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam hal pemenuhan peningkatan nilai gizi seperti halnya beras GBR. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui nutrisi (nilai gizi) yang terkandung dalam tepung germinated brown rice (kadar pati, asam amino esensial lysine, lemak, serat kasar ),Mengetahui perbandingan tepung Germinated Brown Rice dengan tepung Rose Brand dari kadar nutrisi (pati, asam amino esensial lysine, serat kasar, lemak) dan kadar air.Mengetahui efisiensi pengeringan germinated brown rice pada mesin pengering tipe batch .Mengetahui waktu perkecambahan yang terbaik dari kedua perlakuan. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2008 sampai November 2008 di Laboratorium Teknik Prosesing Hasil Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian Universitas Brawijaya, Laboratorium Sentral Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Brawijaya dan Laboratorium Kimia Jurusan Kimia Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penelitian ini terdapat dua perlakuan yaitu perlakuan perkecambahan 72 Jam dan perlakuan perkecambahan 84 jam dimana untuk masing-masing perlakuan akan dikeringkan dengan mesin pengering tipe batch dengan suhu 40°Cdan 50°C.. Dari hasil penelitian didapatkan kandungan nutrisi dari tepung germinated brown rice (GBR) untuk lama perkecambahan 72 jam dengan suhu pengeringan 40°C didapatkan kandungan pati 22.47 %, lemak 1.91 %, serat kasar 3.40 %,asam amino esensial lysine 3.02 %. Untuk tepung GBR lama perkecambahan 72 jam suhu pengeringan 50°C kandungan pati 27.50 %, lemak 1.68 %, serat kasar 4.82 % dan asam amino esensial lysine sebesar 3.17 %. Sedangkan perlakuan perkecambahan 84 jam suhu pengeringan 40°C didapatkan pati 32.35 %, lemak 1.69 %, serat kasar 4.75 % dan asam amino esensial lysine sebesar 3.53%. Dan tepung GBR hasil perkecambahan 84 jam suhu pengeringan 50°C memiliki pati 23.98 %, lemak 1.91 %, serat kasar 6.23 % dan asam amino esensial lysine sebesar 3.64 %. Efisiensi proses pengeringan yang paling baik adalah pengeringan dengan suhu 50°C dimana didapatkan nilai sebesar 10.97 % untuk perlakuan perkecambahan 72 jam dan 9.32 % untuk perlakuan perkecambahan 84 jam. sedangkan untuk waktu perkecambahan yang terbaik pada pembuatan tepung GBR ini adalah 84 jam.Sehingga untuk kombinasi pembuatan tepung GBR yang baik adalah perkecambahan 84 jam dengan sistem pengeringan mengunakan mesin pengering tipe batch pada suhu 50°C.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/28/050900350 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 17 Feb 2009 10:06 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 03:05 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/151552 |
![]() |
Text
050900350.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |