Pengaruh Kepadatan Mikroalga Chlorella sp. Terhadap Bioremediasi Logam Krom Pada Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit

Munaf, Fadil Arif T (2017) Pengaruh Kepadatan Mikroalga Chlorella sp. Terhadap Bioremediasi Logam Krom Pada Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Permasalahan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh limbah yang dihasilkan oleh industri penyamakan kulit merupakan limbah cair yang mengandung logam Cr (krom). Pengolahan limbah yang kurang terencana akan menimbulkan permasalahan seperti pencemaran sungai oleh logam berat. Krom merupakan logam berat yang sangat beracun dan tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia. Krom bersifat karsinogenik karena dapat merusak struktur kromatin dan fungsi sel. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk pemulihan kondisi perairan yang tercemar logam krom adalah dengan bioremediasi menggunakan mikroalga. Mikroalga memiliki banyak kelebihan yang membuatnya sebagai pilihan yang ideal untuk menghilangkan kandungan tertentu dan mereduksi konsentrasi logam berat pada limbah atau lingkungan yang terkontaminasi limbah. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode eksperimental, dengan 4 perlakuan kepadatan yaitu rendah (1x106 sel/mL), sedang (1,5x106 sel/mL), tinggi (2x106 sel/mL), dan kontrol (0x106 sel/mL), serata masing-masing 3 ulangan. limbah cair yang digunakan diambil dari industri penyamakan kulit yang terletak di Kelurahan Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, menggunakan metode grab atau sesaat. Chlorella sp. dilakukan kultivasi untuk memperbanyak biakkan. Selain itu, limbah cair dilakukan pre-treatment berupa didiamkan selama 2 minggu dan diencerkan 1000x dengan air PDAM sebelum dipakai pada penelitian. Limbah cair yang digunakan pada penelitian memiliki kadar krom awal sebesar 4,1503 mg/L. Penelitian dilakukan selama 11 hari dengan pengamatan suhu dan pH limbah dilakukan setiap hari, serta pengukuran kepadatan xvi sel dan kadar krom total pada hari ke-3, ke-7, dan hari ke-11. Pengujian penurunan kandungan logam krom dilakukan dengan atomic absorption spectrophotometer (AAS). Hasil penurunan yang diperoleh dianalisis secara statistik untuk mengetahui pengaruh perlakuan dan perbedaan kemampuan mikroalga. Hasil penelitian menunjukkan suhu limbah cair selama 7 hari pertama mengalami fluktuasi dan diikuti dengan kondisi suhu yang cenderung stabil sampai hari ke-11. Kepadatan sel Chlorella sp. mengalami peningkatan sampai hari ke-7, setelah itu jumlah kepadatan sel menurun pada perlakuan kepadatan rendah dan tinggi sampai hari ke-11. Penurunan kadar krom total limbah cair berbanding lurus dengan waktu pengamatan, pada hari ke-3 terjadi penurunan sebesar 2,4587-4,1299 mg/L, pada hari ke-7 sebesar 0,0074-1,6713 mg/L, dan pada hari ke-11 sebesar 0,0333-0,1213 mg/L. Penurunan kadar krom total limbah cair memiliki hubungan berbanding terbalik dengan peningkatan kepadatan sel, terlihat pada hari ke-3 perlakuan kepadatan sel rendah memiliki kadar krom total limbah cair terkecil dengan nilai 0,0204 mg/L, diikuti perlakuan kepadatan sedang dan tinggi sebesar 0,1277 mg/L dan 0,4560 mg/L, serta kontrol sebesar 1,6917 mg/L. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Chlorella sp. mampu menurunkan kadar krom total limbah cair industri penyamakan kulit lebih cepat dibandingkan tanpa Chlorella sp. Efektivitas penurunan kadar krom total pada limbah cair terdapat pada hari ke-3 dengan nilai persen removal sebesar 99,5% (kepadatan rendah), 96,9% (kepadatan sedang), 89,0% (kepadatan tinggi), dan 59,2% (tanpa Chlorella sp.). Kadar krom total pada limbah cair industri penyamakan kulit secara alami menurun seiring berjalannya waktu akibat adanya bakteri indigenous yang memiliki kemampuan untuk mereduksi krom total pada limbah cair penyamakan kulit.

English Abstract

Environmental problem caused by the tanning industry as a result of wastewater that containing heavy metal Cr (chromium). Insufficient waste treatment processing would cause problem such as a river pollution by heavy metal. Chromium is a highly toxic heavy metal which does not needed by the human body. Chromium has carcinogenic characteristic because it can damage chromatin structure and function of cells. One of process that can be used to recover chromium polluted water is bioremediation by using microalgae. Microalgae has capability to eliminate specific content and reducing heavy metal concentration in waste or contaminated environment. This study using experimental method with 4 different Chlorella sp. cells density level that was low (1x106 cell/mL), medium (1,5x106 cell/mL), high (2x106 cell/mL), and control (0x106 cell/mL), with 3 times replication. The wastewater that used was taken from the tanning industry which is located in the Village Banjararum, Singosari, Malang using grab method. Cultivation of Chlorella sp. was done in order to multiply breeding. Furthermore, pre-treatment was applied to wastewater by deposited for 2 weeks and diluted 1000x with tap water, before it used. The wastewater that used has initial chromium concentration at 4.1503 mg/L. The study was conducted during 11 days with daily observation on temperature and pH of wastewater. Measurement of cells density and chromium concentration on the 3rd, 7th, and the 11th day. Chromium concentration in wastewater measured with Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). The results analyzed using statistic method in order to know the influenced of cells density Chlorella sp. Cells ability in decreasing the chromium concentration. xviii The study showed temperature of wastewater fluctuated for first 7 days and became stable on the next days until day 11. Chlorella sp. cells density increased sharply until day 7 day, however showed decreasing at the low and high cells density until the 11th day. The decreased of total chromium concentrations in wastewater were directly proportional with observation time. The decrease on the day 3, 7, and 11 were from 2.4587 mg/L to 4.1299 mg/L, 0.0074 mg/L to 1.6713 mg/L, and 0.0333 mg/L to 0.1213 mg/L respectively. Moreover, the decreased of total chromium concentration in wastewater directly opposite with the increased of cells density can be seen on the day 3. The lowest total chromium concentration was reached by the low cells density treatment with 0.0204 mg/L, followed by the medium, the high cells density, and the control with 0.1277 mg/L, 0.4560 mg/L, and 1.6917 mg/L respectively. Based on the study, it can be concluded that Chlorella sp. could decrease total chromium concentration in tannery wastewater compared to control. The decreasing effectiveness occurred on day 3 with percentage removal of 99.5% (low cells density), 96.9% (medium cells density), 89.0% (high cells density), and 59.2 % (without Chlorella sp.). Total chromium concentration in tannery wastewater naturally decrease over time caused by indigenous bacteria with the ability of reducing chromium concentration that found in tannery wastewater.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2017/64/051702101
Uncontrolled Keywords: Bioremediation, cells density, chlorella sp, , total chromium
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 24 Feb 2017 10:28
Last Modified: 23 Nov 2021 02:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/151512
[thumbnail of jurnal.pdf]
Preview
Text
jurnal.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of laporan_skripsi.pdf]
Preview
Text
laporan_skripsi.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item