Imaduddin, AbdullahHafidz (2017) Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Belimbing (Averrhoa carambola L.) Dan Proporsi Penambahan Gula Terhadap Karakteristik Fisik, Kimia, Dan Organoleptik Lempok Belimbing. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Lempok merupakan salah satu panganan tradisional berasal dari daerah Sumatera dan Kalimatan. Lempok memiliki tekstur lunak, dapat langsung dimakan, tidak memerlukan pendinginan dan tahan terhadap penyimpanan. Cara pembuatan cukup mudah yaitu daging buah durian dimasak dengan ditambahkan gula sesuai komposisi yang tepat hingga mengental. Belimbing manis (Averrhoa carambola L.) merupakan salah satu buah yang populer di Indonesia. Rasanya yang manis, kandungan vitamin A dan vitamin C yang tinggi dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan lempok. Data hasil pengatan dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktorial yaitu tingkat kematangan buah belimbing dan proporsi penambahan gula, masing-masing terdiri dari 3 level, sehingga didapatkan 9 kombinasi dan diulang sebanyak 3 kali ulangan. Faktor pertama tingkat kematangan buah belimbing, yaitu buah belimbing mentah, setengah matang dan matang. Faktor kedua proporsi penambahan gula, yaitu 4%, 6% dan 8%. Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Apabila terdapat pengaruh nyata pada kedua perlakuan dilakukan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) 5% dan 1%. Data hasil uji organoleptik dilakukan dengan uji Hedonic Scale Scoring, sedangkan pemilihan perlakuan terbaik dengan menggunakan metode indeks efektifitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tingkat kematangan buah belimbing berpengaruh sangat nyata (α=0,01) terhadap kadar air, vitamin C, total gula, kadar abu, tekstur, tingkat kecerahan (L*), tingkat kekuningan (b*), warna, aroma, rasa dan tekstur organoleptik. Perlakuan proporsi penambahan gula berpengaruh sangat nyata (α=0,01) terhadap kadar air, vitamin C, total gula, kadar abu, tingkat kecerahan (L*), tingkat kemerahan (a*), tingkat kekuningan (b*), warna, aroma, rasa dan tekstur organoleptik. Hasil analisis tingkat kemerahan tidak berpengaruh nyata akibat perlakuan tingkat kematangan buah belimbing. Pada penelitian lempok belimbing pada parameter fisik dan kimia tidak terjadi adanya interaksi. Produk lempok belimbing terbaik (Zeleny) menurut parameter fisik, kimia dan organoleptik adalah buah belimbing matang dengan proporsi penambahan gula 4%, dengan nilai kadar air (18,81%), vitamin C (19,83 mg/100g), total gula (42,94%), kadar abu (1,43%), tekstur (19,60 N), tingkat kecerahan L* (46,73), tingkat kemerahan a* (10,3), tingkat kekuningan b* (14,87), kesukaan warna lempok belimbing 4,10 (suka), aroma lempok belimbing 3,80 (netral), rasa lempok belimbing 4,35 (suka) dan tekstur lempok belimbing 3,68 (netral).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2017/222/051704496 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 14 Jun 2017 08:53 |
Last Modified: | 14 Jun 2017 08:53 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/151451 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |