Handawijaya, Gala Kurnia (2017) Composting dengan Aktivator Lindi dan Stardec Menggunakan Variabel Pembalikan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kompos Universitas Brawijaya Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Permasalahan sampah merupakan isu nasional yang memerlukan perhatian khusus. Pengurangan timbulan sampah organik dapat dilakukan dengan cara pengomposan. Universitas Brawijaya sebagai Green Campus melakukan proses pengomposan terhadap sampah organik padat dibawah naungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kompos. Proses pengomposan yang dilakukan di UPT Kompos UB memakan waktu yang lama, berkisar 3 – 4 bulan. Lindi memiliki potensi sebagai aktivator karena kandungan mikroorganismenya, sedangkan Stardec banyak digunakan sebagai aktivator karena kandungan mikroorganisme yang mempercapt proses pengomposan. Kombinasi keduanya digunakan untuk mempercepat proses pengomposan sehingga timbulan sampah dapat dikurangi. Sedangkan penggunaan variabel pembalikan ditujukan untuk melakukan pemerataan kematangan kompos dan menjaga agar mikroorganisme dapat tumbuh dengan optimum. Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium dengan massa daun kering sebesar 5 kg, dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut meliputi 75 ml lindi + 5.6 gram Stardec pembalikan 5 hari, 75 ml lindi + 5.6 gram Stardec pembalikan 7 hari, 75 ml lindi pembalikan 5 hari, 75 ml lindi pembalikan 7 hari, 5.6 gram Stardec pembalikan 5 hari, 5.6 gram Stardec pembalikan 7 hari. Pengomposan dilakukan selama 20 hari. Parameter yang diamati adalah pH, suhu, dan kadar air dengan interval waktu 3 hari sekali, serta kandungan C dan N pada awal dan akhir pengomposan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompos dengan aktivator Stardec pembalikan 5 hari menunjukkan hasil terbaik dengan rasio C/N 23,670. Pembalikan dengan frekuensi 5 hari menunjukkan hasil penurunan rasio C/N terbaik dibandingkan pembalikan 7 hari. Penggunaan lindi sebagai aktivator atau campuran aktiivator tidak disarankan, karena mengandung logam berat dan terdapat interaksi antar mikrooganisme yang diduga merugikan sehingga mengganggu proses dekomposisi kompos. Perlakuan Stardec dengan pembalikan 7 hari menghasilkan nilai koefisien laju dekomposisi tertinggi, sebesar 0,01783. Perlakuan tersebut juga mengakibatkan penyusutan massa terbesar, yaitu 30%. Besarnya nilai koefisien laju dekomposisi dan penyusutan massa kompos, berbanding lurus dengan besarnya penurunan rasio C/N pada kompos.
English Abstract
Solid waste become national issue that need special attention, especially for organic solid waste. Organic solid waste can be reduced by composting. University of Brawijaya as participant of Green Campus, proceed composting under authority of Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kompos. Composting process in UPT Kompos requires long time process, that is about 3 – 4 months. Leachate have potential used as activator agent due to rich microorganisms content. Stardec known as activator because of various microorganisms that help composting process. By combining leachate and Stardec as activator will help accelerate the composting process. Therefore, it will reduce the amount of organic waste. Turning frequency variable used to help compost maturity as support the optimum condition for microorganisms. This research used laboratory scale, with dry leaf litter as main material. There were six treatments given in each 5 kg of dry leaf litter, such as 75 ml leachate + 5,6 g Stardec with turning frequency every 5 days, 75 ml leachate + 5,6 g Stardec with turning frequency every 7 days, 75 ml leachate with turning frequency every 5 days, 75 ml leachate with turning frequency every 7 days, 5,6 g Stardec with turning frequency every 5 days, and 5,6 g Stardec with turning frequency every 7 days. Treatment process will be coducted for 20 days. The pile pH, temperature, and moisture content will be observed at 3 days and the C,N content of compost only observed at initial and final. The result showed that composting used Stardec with turning frequency every 5 days is the best result, wit C/N ratio 23.67. Turning Frequency effect every 5 days shown better result than 7 days frequency. Used leachate as activator or mixing material was not recommend because of heavy metals containing and interaction between microorganisms that might be decreasing the decomposition process of composting. The effect of treatment to decay rate coefficient show that compost with Stardec and turning frequency every 7 days give the best result, with rate of 0.01783. There also happen for mass decreasing percentage, with 30% decreasing mass. Increasing the amount of decay rate coefficient and mass decreasing percentage proportional to the decreasing of C/N ratio.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2017/106/051702489 |
Uncontrolled Keywords: | Kompos, stardec, rasio CIN |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 02 Mar 2017 14:35 |
Last Modified: | 16 Nov 2021 07:07 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/151331 |
Text
gala_kurnia_-_135100907111001_-_jurnal.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
gala_kurnia_-_135100907111001_-_skripsi.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |