Pengaruh Konsentrasi FeCl3 dan Lama Inkubasi Terhadap Hasil Degradasi Lignoselulosa Limbah Kayu Sengon dan Pinus menggunakan Jamur Serpula lacrymans

Kusuma, Qonyta Ayu Zhafarina (2016) Pengaruh Konsentrasi FeCl3 dan Lama Inkubasi Terhadap Hasil Degradasi Lignoselulosa Limbah Kayu Sengon dan Pinus menggunakan Jamur Serpula lacrymans. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kegiatan pemanenan kayu bulat akan menghasilkan limbah padat sekitar 30-40% yang mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin. Kandungan lignoselulosa pada limbah kayu sengon yaitu 49,40% selulosa, 15,6% hemiselulosa dan 26,8% lignin sedangkan pada kayu pinus yaitu 44,7% selulosa, 17,4% hemiselulosa, 28,42% lignin berpotensi sebagai bahan baku bioenergi dan biochemical yang memiliki nilai tambah tinggi. Salah satu cara untuk memaksimalkan produksi biochemical adalah dengan perlakuan awal menggunakan mikroorganisme ligno-selulolitik. Serpula lacrymans merupakan jamur brown rot kelompok Basidiomycetes yang termasuk dalam jamur paling efektif dalam mendegradasi bahan lignoselulosa.Jamur brown rot mendegradasi lignoselulosa secara non enzimatis yaitu dengan hidroksil radikal yang dihasilkan melalui reaksi Fenton, dimana Fe3+ merupakan ion yang berperan penting dalam proses degradasi. Degradasi selulosa dan hemiselulosa akan menghasilkan senyawa turunan gula sedangkan pada lignin akan menghasilkan senyawa turunan aromatik. Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan isolat jamur Serpula lacrymans pada media Barley, inokulasi jamur pada kayu sengon dan pinus, dan ekstraksi. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola Faktorial yang tersusun atas 3 faktor yaitujenis kayu (K), konsentrasi FeCl3 (M) dan lama inkubasi (T). Faktor jenis kayu terdiri dari 2 level (Kayu sengon dan kayu pinus), konsentrasi FeCl3 terdiri dari 3 level (10, 30 dan 50 μM) dan lama inkubasi terdiri dari 6 level (hari ke-0, 7, 14, 21, 28 dan 35).Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Terdapat beberapa parameter yang diukur yaitu total gula reduksi, total soluble phenol, nilai pH ekstrak, dan persentase viii weight loss ampas. Data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan uji MANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Produksi Total Soluble Phenol tertinggi diperoleh setelah inkubasi selama 28 hari yaitu sebesar 0,064 mg/g dan ekstrak kayu sengon lebih tinggi dalam menghasilkan TSP jika dibandingkan dengan ekstrak kayu pinus. Produksi Total Gula Reduksi tertinggi diperoleh pada kombinasi K2T4, yakni kayu pinus yang diinkubasi selama 28 hari sebesar 36,58 mg/g. pH ekstrak terendah didapat pada ekstrak kayu pinus yang telah diinkubasi selama 35 hari (K2T5) yaitu 3,66 sedangkan pada persentase weight loss tertinggi didapat pada ampas pinus yang diinkubasi selama 35 hari (K2T5) sebesar 33,98%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2016/74/051602955
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 13 Apr 2016 13:55
Last Modified: 16 Nov 2021 03:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/151292
[thumbnail of I_PENDAHULUAN_Qonyta.pdf]
Preview
Text
I_PENDAHULUAN_Qonyta.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of IV_HASIL_DAN_PEMBAHASAN_Qonyta.pdf]
Preview
Text
IV_HASIL_DAN_PEMBAHASAN_Qonyta.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of III_METODE_PENELITIAN_Qonyta.pdf]
Preview
Text
III_METODE_PENELITIAN_Qonyta.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of II_TINJAUAN_PUSTAKA_Qonyta.pdf]
Preview
Text
II_TINJAUAN_PUSTAKA_Qonyta.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Cover_-_Daftar_Isi_Qonyta.pdf]
Preview
Text
Cover_-_Daftar_Isi_Qonyta.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item