Produksi Hidrolisat Kolagen Dari Sisik Ikan Gabus (Channa Striata) Secara Enzimatis (Kajian Konsentrasi Enzim Papain Dan Lama Ekstraksi)

Widagdo, Gunawan Tri (2016) Produksi Hidrolisat Kolagen Dari Sisik Ikan Gabus (Channa Striata) Secara Enzimatis (Kajian Konsentrasi Enzim Papain Dan Lama Ekstraksi). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pengolahan ikan gabus (Channa striata) menjadi ekstrak albumin meninggalkan limbah berupa kepala, tulang, kulit dan sisik yang masih memiliki kandungan kimia yang dapat dimanfaatkan kembali. Sisik ikan mengandung komponen – komponen penyusun antara lain air 30,0-36,8%, abu 18,7-26,3%, lemak 0,1-1,0%, protein 29,8-40,9%, karbohidrat by differences 2,0-5,7%, kitin 0,4-3,7%, kalsium 5,0-8,6%. Sisik ikan gabus memiliki kandungan protein fibriler berupa kolagen. Produksi hidrolisat kolagen yang dilakukan pada penelitian ini memanfaatkan enzim papain. Enzim papain dipilih karena memiliki beberapa keunggulan dibanding protease dari hewan maupun mikroorganisme antara lain lebih tahan terhadap panas, memiliki kisaran pH yang luas. Peran enzim papain yaitu sebagai pengekstrak atau penghidrolisis kolagen. Ekstraksi secara enzimatis ini memiliki keunggulan diantaranya yaitu hidrolisat kolagen yang dihasilkan cenderung aman untuk dikonsumsi, rendemen yang lebih tinggi, serta minimalnya dampak kerusakan terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi enzim papain dan lama ekstraksi terhadap nilai rendemen dan karakteristik fisikokimia kolagen sisik ikan gabus yang diekstrak secara enzimatis. Metodologi penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan menggunakan 2 faktor yaitu konsentrasi enzim papain dan lama ekstraksi. Faktor konsentrasi enzim papain terdiri atas 3 level (5%, 10% dan 15% b/v), sedangkan untuk faktor lama ekstraksi terdiri atas 2 level (2 jam dan 3 jam). Sehingga diperoleh 6 kombinasi dengan 3 kali ulangan dan diperoleh 18 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi enzim papain dan lama ekstraksi memberikan interaksi terhadap kadar abu dan viskositas hidrolisat kolagen. Tingkat konsentrasi enzim papain dan lama ekstraksi tidak memberikan interaksi terhadap rendemen, kadar protein, kadar air, pH, tingkat kecerahan dan tingkat kekuningan hidrolisat kolagen. Perlakuan terbaik pada penelitian ini yaitu pada hidrolisat kolagen perlakuan K3T1 (konsentrasi enzim papain 15% dan lama ekstraksi 2 jam). Hidrolisat kolagen perlakuan terbaik memiliki rendemen sebesar 23,48%. Karakteristik kimia hidrolisat kolagen terbaik antara lain kadar abu 32,77%, kadar protein 51,09%, kadar air 6,91%. Karakteristik fisik hidrolisat kolagen perlakuan terbaik antara lain pH 6,89, viskositas 0,80 cP, tingkat kecerahan 54,62 serta tingkat kekuningan 16,42.

English Abstract

Processing of snakehead fish (Channa striata) to be albumin extract generates waste such as heads, bones, skins and scales which contain chemical compounds that can be reused. Fish scales contains water content 30,0-36,8%, ash content 18,7-26,3%, fat content 0,1-1,0%, protein content 29,8-40,9%, carbohidrat content by differences 2,0-5,7%, chitin content 0,4-3,7%, calsium content 5,0-8,6%. Snakehead fish scale contains fibriler protein named collagen. Production of collagen hydolysate in this research utilized papain enzyme. Papain enzyme was choosen because of having some advantageouses than protease from animal and microorganism such as heat resistant and had wide range pH. Papain enzyme acts as hydrolyzing agent or extractor of collagen. Enzymatic extraction can be done by using papain enzyme. This method has advantages such as product of collagen hydrolysate tends to be safe to be consumed, higher yield and also minimizing environmental damage. The aims of this research is to determine about the effect of papain enzyme concentration and extraction time to the yield and physicochemical properties of collagen hydrolysate extracted enzymatically. The experimental design that been used is Randomize Block Design with dual factors that are papain enzyme concentration and extraction time. The papain enzyme concentration consisted of 3 levels (5%, 10% and 15% b/v),besides that the extraction time consisted of 2 factors (2 hours and 3 hours). There were 6 combinations with 3 replications and there were 18 units of trial. Result showed that papain enzyme concentration and extraction time gave an interaction to ash content and the viscocity of collagen hydrolysate. Levels of papain enzyme concentration and extraction time did not give an interaction to the yield, protein content, water content, pH, brightness level, and yellowness level of collagen hydrolysate. The best treatment was a collagen hydrolysate with K3T1 treatment (15% of papain enzyme concentration and 2 hours of extraction time). The best treatment of collagen hydrolysate had 23,48% of yield. Chemical characteristics of the best treatment collagen hydrolysate were 32,77% of ash, 51,09% of protein, 6,91% of water. Physical characteristics of the best treatment collagen hydrolysate were 6,89 of pH, 0,80 cP of viscocity, 54,62 of brightness level and 16,42 of yellowness.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2016/713/051700018
Uncontrolled Keywords: Ekstraksi, Enzim Papain, Hidrolisat kolagen, sisik ikan gabus
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 16 Jan 2017 11:53
Last Modified: 16 Nov 2021 02:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/151262
[thumbnail of Gunawan_Tri_Widagdo_125100507111017_(skripsi).pdf]
Preview
Text
Gunawan_Tri_Widagdo_125100507111017_(skripsi).pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item