Hanifah, Dirayati (2016) Pengaruh Jenis Pelarut Dan Spesies Sirih Pada Proses Ekstraksi Terhadap Aktivitas Antioksidan Serta Penilaian Risiko Dengan Metode Margin Of Exposure (Moe) Senyawa Alkenilbensena. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Beberapa tanaman obat yang banyak digunakan di Indonesia antara lain sirih hijau (Piper betle), sirih merah (Piper crocatum), dan sirih hutan (Piper aduncum). Sirih mengandung beberapa senyawa yang berperan sebagai antioksidan dan senyawa alkenilbensena. Senyawa alkenilbensena bersifat genotoksik dan karsinogenik jika dikonsumsi dalam jumlah yang tinggi dan waktu yang lama. Senyawa akenilbensena tersebut seperti estragol dan metileugenol. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis pelarut (etanol dan metanol) dan spesies sirih terhadap aktivitas antioksidan, total fenol, total flavonoid, rendemen ekstrak, dan senyawa alkenilbensena (estragol dan metileugenol). Selanjutnya ditentukan Margin of Exposure dari setiap ekstrak. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 2 faktor yakni spesies sirih dan jenis pelarut. Faktor I terdiri atas 3 level yakni sirih hijau, sirih merah, dan sirih hutan, sedangkan faktor II terdiri atas 2 level yakni etanol 96% dan metanol yang diulang sebanyak 3 kali. Sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Parameter yang diamati meliputi rendemen ekstrak, total fenol, total flavonoid, dan aktivitas antioksidan (IC50). Kemudian dianalisa menggunakan analisa sidik ragam atau ANOVA (Analysis of Variance) dan dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT 5%. Pengamatan selanjutnya analisa terhadap kadar senyawa alkenilbensena (estragol dan metileugenol), dan dilanjutkan untuk dilakukan penilaian risiko dengan metode MOE. Hasil analisa menunjukkan adanya pengaruh sangat nyata (α=0,01) antara spesies sirih (sirih hijau, sirih merah, dan sirih hutan) dengan jenis pelarut (etanol 96% dan metanol) yang dihasilkan pada proses ekstraksi terhadap rendemen ekstrak (10,14-20,47 %), total fenol (45,01-695,62 mg GAE/g), total flavonoid (15,75-233,82 mg QE/g), dan aktivitas antioksidan IC50 (24,28-253,26 μg/ml). Uji korelasi senyawa bioaktif pada ekstrak sirih menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan (IC50) ekstrak sirih dipengaruhi total fenol dengan korelasi negatif sebesar 0,915 atau 91,5% dan korelasi antara total flavonoid terhadap total fenol menunjukkan korelasi positif sebesar 0,955 atau 95,5%, yang menunjukkan adanya korelasi sangat kuat terhadap keduanya. Hasil analisa selanjutnya yakni terdapat senyawa alkenilbensena (estragol dan metileugenol) pada ekstrak etanolik (0,70% senyawa estragol dan 0,05% senyawa metileugenol) dan metanolik (1,05% senyawa estragol dan 0,06% senyawa metileugenol) pada spesies sirih hijau. Sedangkan pada ekstrak etanolik dan metanolik spesies sirih merah dan sirih hutan tidak terdeteksi adanya senyawa estragol dan metileugenol. Simulasi menggunakan metode MOE pada ekstrak sirih hijau (ekstrak etanolik dan metanolik) masing-masing 5,74 mg/60 kg bb per hari dan 3,83 mg/60 kg bb per hari dengan nillai MOE 4.600-9.000 yang menyatakan dengan mengkonsumsi ekstrak daun sirih hijau dengan jumlah tersebut akan dianggap memiliki prioritas tinggi untuk dilakukan penanggulangan risiko dan memiliki perhatian yang tinggi dari sudut pandang kesehatan.
English Abstract
Some medicinal plants that widely used in Indonesia are green betel (Piper betle), red betel (Piper crocatum), and spiked pepper (Piper aduncum). Betel contains compounds which act as an antioxidant and alkenylbenzene compounds. Alkenylbenzene has genotoxic and carcinogenic effect if it consumed in high quantities for a long period. The examples of alkenylbenzene are estragole and methyleugenol. The aims of this study was to determine the difference between ethanolic and methanolic extract of three species betel leaf on antioxidant activity, phenol total, flavonoid total, yield extract, and alkenylbenzenes compounds (estragole and methyleugenol). Furthermore, Margin of Exposure of each extract were determined. The method used was Completely Randomized Design (CRD). The first factor was species of betel leaf consisted of 3 levels (green betel, red betel, and spiked pepper) and second factor was solvent variation consisted of 2 levels (96% ethanolic and methanol). Each extract was replied 3 times, so 18 experiment units was obtained. The parameter was yield extract, phenol total, flavonoid total, and antioxidant activity (IC50). Then data analyzed using ANOVA (Analysis of Variance) and continued with further DMRT test 5%. Furthemore, analyzed of alkenylbenzenes of estragole and methyleugenole for risk assessment conducted using MOE approach. The results of this study showed a very significantly effect (α=0.01) on species of betel leaf (green betel, red betel, and spiked pepper) toward solvent variation (96% ethanolic and methanol) on the value of yield extract (10.14-20.47 %), phenol total (45.01-695.62 mg GAE/g), flavonoid total (15.75-233.82 mg QE/g), and antioxidant activity IC50 (24.28-253.26 μg/ml). The correlation test of bioactive compounds on betel leaf extract showed that antioxidant activity (IC50) was depend by phenol total and flavonoid total. It gave negative correlation 0.915 or 91.5% (phenol total), it showed a very strong correlation about phenol total with antioxidant activity (IC50). The correlation of on phenol total and flavonoid total gave positif correlation 0.955 or 95.5%, it showed a very strong correlation about flavonoid total with phenol total. The result of alkenylbenzene analysis showed that ethanolic and methanolic of green betel extract was detected. It gave 0.70% estragole compound and 0.05% methyleugenole compound for ethanolic extract, and 1.05% estragole compound and 0.06% methyleugenole compound for methanolic extract. While neither ethanolic nor methanolic extract of red betel and spiked pepper were detected. Simulation result using MOE approach on green betel extract (ethanolic and methanolic extract) respectively were 5.74 mg/60 kg bw per day and 3.83 mg/60 kg bw per day with MOE value range 4,600-9,000 which was considered as a high priority for risk management actions and would be of high concern from a public health point of view.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FTP/2016/678/051612646 |
| Uncontrolled Keywords: | Alkenilbensena, aktivitas antioksidan, penilaian risiko, sirih |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
| Depositing User: | Kustati |
| Date Deposited: | 13 Dec 2016 13:59 |
| Last Modified: | 29 Dec 2022 02:10 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/151244 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
SKRIPSI_DIRAYATI_HANIFAH_(125100100111014).pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (8MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |