LailiInayahHarisnawati (2016) Aktivitas Antibakteri Yogurt Sari Biji Kecipir (Psophocarpus Tetragonolobus) Terhadap Bakteri Patogen E.Coli 0157, S.Aureus, S.Typhi 0135, Dan B.Cereus Secara In Vitro (Kajian Jenis Starter Dan Konsen. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kasus keracunan pangan di Indonesia merupakan ancaman yang tidak dapat dianggap sepele lagi. BPOM RI merangkum beberapa kasus keracunan pangan yang terjadi pada tahun 2014 hingga 2015. Dimana terdapat 135 kasus keracunan pangan ditahun 2014, dan 125 kasus keracuanan pangan ditahun 2015. 90% dari total kasus keracunan pangan tersebut disebabkan oleh adanya bakteri patogen atau pembusuk yang ada didalam bahan pangan. Sehingga salah satu alternatifnya adalah dengan cara menambahkan antibakteri sebagai senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan patogen. Antibakteri tersebut didapat dari proses fermentasi yoghurt dengan menggunakan bakteri asam laktat. Dalam penelitian ini substrat yang digunakan untuk proses fermentasi dengan menggunakan biji kecipir, karena memiliki kandungan protein yang tinggi (29,8 ? 39,0%) dan memiliki oligosakarida (sukrosa, stakiosa, rafinosa, dan arabinosa).Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui aktifitas antibakteri yang terbentuk selama proses fermentasi dengan menggunakan variasi jumlah starter dan konsentrasi susu skim. Pada penelitian ini dilakukan Uji aktivitas antibakteri dengan menggunakan Rancangan Penelitian Tersarang (Nested Design) dengan menggunakan 2 faktor yaitu jenis starter dan konsentrasi susu skim. Faktor I terdiri dari 3 level, dan Faktor II terdiri dari 3 level, sehingga didapakan 9 kombinasi perlakuan denngan 3 kali ulangan. Faktor I merupakan variasi jenis starter komersial (A1; A2; A3) dan faktor II merupakan variasi konsentrasi susu skim (6%; 8%; 10%). Analisis data dilakukan dengan metode Analysis of Varian (ANOVA) dengan uji lanjut BNT 5%. Perlakuan terbaik dipilih menggunakan metode Zeleny dengan menggunakan uji resistensi dengan bakteri patogen (Escherechia coli 0157 dan Stapylococcus aureus) . Aktifitas antibakteri terbaik didapatkan dengan menggunakan konsentrasi susu skim 8% untuk semua jenis starter. Dimana pada Starter A1 didapakan pH 3,9; Total Asam Tertitrasi 1,43 %; Total Gula 2,44%; Total BAL 8,39 Log CFU/ml; Antibakteri E.coli 0157 3,83 mm; S.aureus 2,00 mm; S.thypi 0153 2,33 mm; B.cereus 2,50 mm. Pada Starter A2 didapatkan pH 3,75; Total Asam Tertitrasi 1,50 %; Total Gula 1,19%; Total BAL 9,12 Log CFU/ml; Antibakteri E.coli 0157 4,2 mm; S.aureus 3,03 mm; S.thypi 0153 3,73 mm; B.cereus 2,87 mm. Pada Starter A3 didapatkan Ph 3,78; Total Asam Tertitrasi 1,74 %; Total Gula 2,00%; Total BAL 13,00 Log CFU/ml; Antibakteri E.coli 0157 4,07 mm; S.aureus 3,33 mm; S.thypi 0153 3,00 mm; B.cereus 3,43 mm.
English Abstract
Cases of food poisoning in Indonesia is a threat that can not be taken lightly anymore. BPOM RI summarizes some food poisoning cases that occurred in 2014 to 2015 where there were 135 cases of food poisoning in the year 2014, and 125 cases of food poisoning in the year 2015. 90% of the food poisoning cases is caused by the presence of pathogenic or spoilage bacteria that exist in the foodstuffs. So that one alternative is to add antibacterial compounds that can inhibit the growth of pathogens. The antibacterial obtained from yoghurt fermentation process using lactic acid bacteria. In this study the substrates used for fermentation by using winged bean seed, because it has a high protein content (29.8 to 39.0%) and had oligosaccharides (sucrose, stakiosa, raffinose, and arabinose). The purpose of this study was to determine the antibacterial activity that formed during fermentation by using varying amounts and concentrations of skim milk starter. A Nested Design was used in this study. The first factors was type of starter and the second factors was concentration of skimed milk. The first factor consists of three levels, and Factor II consists of three levels, so we get 9 combination treatments with three replications. The first factor is a variation of the type of commercial starter (A1; A2; A3) and the second factor is a variation of the concentration of skim milk (6%; 8%; 10%). Data analysis was performed using Analysis of Variants (ANOVA) with a further test BNT 5%. The best treatment was selected by Zeleny method with resistance tests of pathogenic bacteria (Escherechia coli 0157 and Staphylococcus aureus). The best antibacterial activity obtained by using skim milk concentration of 8% for all types of starter. Where the A1 Starter obtained pH 3.9; Acidity 1.43%; Total Sugar 2.44%; Total Lactic Acid Bacteria of 8.39 log CFU / ml; Antibacterial E.coli 0157 3,83 mm; S.aureus 2,00 mm; S.thypi 0153 2,33 mm; B.cereus 2,50 mm. In Starter A2 obtained pH 3.75; Acidity 1.50%; Total Sugar 1.19%; Total BAL 9.12 log CFU / ml; Antibacterial E.coli 0157 4,2 mm; S.aureus 3,03 mm; S.thypi 0153 3,73 mm; B.cereus 2,87 mm. On A3 Starter obtained pH 3.78; Acidity 1.74%; Total Sugar 2.00%; Total BAL 13.00 Log CFU / ml; Antibacterial E.coli 0157 4,07 mm; S.aureus 3,33 mm; S.thypi 0153 3,00 mm; B.cereus 1,4 mm.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FTP/2016/397/051607614 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
| Depositing User: | Sugiantoro |
| Date Deposited: | 17 Oct 2016 13:35 |
| Last Modified: | 24 Oct 2021 14:46 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/150960 |
Preview |
Text
BAB_IV_HASIL_DAN_PEMBAHASAN.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_V_KESIMPULAN_DAN_SARAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
COVER.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_I_PENDAHULUAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_II_TINJAUAN_PUSTAKA.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_III_METODOLOGI_PENELITIAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |