Karakteristik Waterglass Pasir Silika Lampung Dengan Peleburan Basa Natrium Hidroksida Dan Aplikasinya Pada Penanganan Pascapanen Tomat (Solanum Lycopersicum)

Zahra, AryanisMutia (2016) Karakteristik Waterglass Pasir Silika Lampung Dengan Peleburan Basa Natrium Hidroksida Dan Aplikasinya Pada Penanganan Pascapanen Tomat (Solanum Lycopersicum). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tomat (Solanum lycopersicum) menjadi komoditas penting dengan nilai ekonomi yang tinggi serta sangat prospektif untuk dikembangkan. Terbukti dengan rata-rata peningkatan pertumbuhan produksi, harga produsen dan harga konsumen secara berturut-turut sebesar 6,27%, 12,08% dan 17,33% per tahun. Indonesia juga menjadi negara eksportir tomat urutan kedua ASEAN tahun 2007- 2013. Akan tetapi, tomat merupakan buah klimakterik, memiliki tingkat transpirasi yang tinggi dengan kandungan air mencapai 93-96% sehingga bersifat mudah rusak (high perishable) serta waktu simpan yang relatif pendek. Aplikasi silika berpotensi meningkatkan kualitas dan mengatasi masalah pada tomat segar sebagai penanganan pascapanen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan waterglass serta pengaruh pemberiannya pada penanganan pascapanen terhadap kualitas tomat setelah penyimpanan (T=27-30oC; RH 90- 95%; 14 hari). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor dengan 5 taraf (0,5%; 1,5%; 2,5%; 3,5%; 4,5%) dan 4 ulangan. Digunakan metode deskriptif kuantitatif dalam menganalisa karakteristik waterglass, sedangkan data aplikasinya pada tomat dianalisa menggunakan analisa keragaman (ANOVA) General Linear Model (GLM) dan uji T-berpasangan dengan program Minitab 16. Apabila terdapat perbedaan pengaruh pada perlakuan, dilakukan uji lanjut menggunakan Tukey Method dengan taraf nyata 5%. Adapun perlakuan terbaik diperoleh berdasarkan metode Multiple Criteria Decision Making (MCDM) oleh Zeleny. Waterglass terbentuk melalui metode Wet Process-Alkali Fusion antara pasir silika lampung dengan NaOH (rasio molar 1:2) pada suhu 500oC. Hasil karakterisasi menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR), X Ray Diffraction (XRD) dan X Ray Fluoroscence (XRF) menunjukkan bahwa Waterglass yang dihasilkan dalam bentuk natrium silikat (Na2SiO3) memiliki fase amorf, berwarna putih kebiruan, memiliki ukuran partikel 38,80 nm serta mengubah silika yang semula tidak larut menjadi larut dalam air. Hasil analisa menunjukkan bahwa aplikasi waterglass masing-masing taraf pada tomat memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P <0,05) terhadap semua perubahan nilai tiap uji yang mencakup parameter kimia (kadar air, aktivitas air, dan kerusakan relatif) dan parameter fisik (bobot, warna dan kekerasan) yang diamati setelah penyimpanan. Berdasarkan metode MCDM didapatkan bahwa konsentrasi 3,5% merupakan perlakuan terbaik dengan nilai rata-rata kadar air 90,96%; aktivitas air 0,66; stabilitas membran 60,54%; kerusakan relatif 39,46%; bobot 68,14 gram; warna (L 54,59; a* +24,90; b* +58,32; C 63,49; h 66,88o) dan kekerasan 11,98. Tomat perlakuan terbaik menunjukkan struktur mikroskopik dengan bentuk permukaan mesokarp yang halus dan epidermis yang menebal serta terdapat batas yang lurus, jelas dan tegas pada eksokarp bagian dalam. Selain itu, silika yang terpenetrasi memliki konsentrasi 493,51 ppm yang masih dibawah standar LD50 (Lethal Dose 50).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2016/326/051606767
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 27 Sep 2016 15:41
Last Modified: 24 Oct 2021 13:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/150880
[thumbnail of FULL_SKRIPSI.pdf] Text
FULL_SKRIPSI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item