Pengaruh Tipe Perlakuan Ultrasonik terhadap Perubahan Betakaroten all-trans dalam Pelarut Aseton.

Larasati, Dhewi Bayu (2016) Pengaruh Tipe Perlakuan Ultrasonik terhadap Perubahan Betakaroten all-trans dalam Pelarut Aseton. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ultrasonik Dikenal Memiliki Efek Yang Signifikan Terhadap Perkembangan Proses Pengolahan Di Industri Pangan Dan Banyak Diaplikasikan Sebagai Metode Ekstraksi, Sterilisasi, Homogenisasi, Dll. Dengan Ultrasonik, Pengolahan Pangan Dapat Dilakukan Dalam Waktu Singkat, Biaya Yang Lebih Sedikit Dan Pemakaian Energi Yang Jauh Lebih Rendah Dibandingkan Dengan Metode Konvensional. Namun Ultrasonik Juga Memiliki Efek Degradasi Melalui Pembentukan Komponen Radikal Yang Dapat Menurunkan Kualitas Pangan. Pada Proses Ultrasonik Tersebut, Tipe Ultrasonik Yang Digunakan, Jenis Pelarut Serta Waktu Perlakuan Ultrasonik Merupakan Parameter Penting Yang Menentukan Efesiensi Proses. Salah Satu Komponen Bahan Pangan Yang Pada Proses Ekstraksi Maupun Sterilisasinya Dengan Menggunakan Metode Ultrasonik Adalah Betakaroten. Keberadaan Ikatan Rangkap Pada Betakaroten Menyebabkan Komponen Ini Rentan Mengalami Degradasi Pada Berbagai Kondisi Proses Pengolahan. Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Pengaruh Tipe Ultrasonik Terhadap Degradasi Betakaroten Dalam Pelarut Aseton, Kinetika Degradasi Serta Perubahan Gugus Fungsi Betakaroten Akibat Perlakuan Kedua Tipe Ultrasonik. Rancangan Percobaan Pada Penelitian Ini Adalah Rancangan Acak Kelompok Dengan Dua Faktor Yaitu Tipe Ultrasonik Yang Digunakan Berupa Ultrasonik Bath Dan Tanduk Getar Dan Faktor Lama Perlakuan Yang Terdiri Dari 7 Level, Yaitu 0,10, 20, 30, 40, 50 Dan 60 Menit Dan 3 Kali Ulangan Sehingga Didapat 42 Satuan Percobaan. Analisa Data Penurunan Absorbansi Menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) Kemudian Dilakukan Uji Lanjut DMRT Dengan Selang Kepercayaan 5%, Sedangkan Data Spektra UV-Tampak Dan Spektra Serapan Infra Merah Disajikan Dengan Dalam Deskriptif Kualitatif Dan Kuantitatif. Perlakuan Ultrasonik Bath Frekuensi 37 Khz Menghasilkan Degradasi Mengikuti Orde Kedua Dengan R2 Sebesar 0,77407, Laju Reaksi Sebesar 0,00135 Absorbansi/Menit Dan Waktu Paruh 1.388,89 Menit Sedangkan Perlakuan Ultrasonik Tanduk Getar Frekuensi 20 Khz Menghasilkan Degradasi Betakaroten Mengikuti Orde Pertama Dengan Nilai R2 0,99816, Laju Reaksi 0,0028 Absorbansi/Menit Dan Waktu Paruh 242.3592 Menit. Hasil Spektra Serapan Sinar UV-Tampak Membuktikan Adanya Pergeseran Panjang Gelombang Maksimum Ke Arah Hipsokromik Yang Menandakan Terjadinya Pemutusan Ikatan Rangkap Pada Molekul Betakaroten. Hasil Spektra Serapan Infra Merah Yang Tidak Menunjukkan Adanya Perbedaan Pada Ketiga Sampel Betakaroten Membuktikan Bahwa Senyawa Hasil Oksidasi Betakaroten Akibat Perlakuan Ultrasonik Tidak Dapat Dideteksi Dengan Uji FTIR.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2016/23/051602901
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 13 Apr 2016 09:35
Last Modified: 02 Dec 2021 01:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/150771
[thumbnail of SKRIPSI_DHEWI_BAYU_LARASATI.pdf] Text
SKRIPSI_DHEWI_BAYU_LARASATI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item