Optimasi Rendemen pada Saponifikasi Minyak Sawit Kasar Menggunakan Natrium Hidroksida pada Separasi Fraksi Tidak Tersabunkan Mengandung Senyawa Bioaktif Multi Komponen

Ulfa, GraceMaria (2016) Optimasi Rendemen pada Saponifikasi Minyak Sawit Kasar Menggunakan Natrium Hidroksida pada Separasi Fraksi Tidak Tersabunkan Mengandung Senyawa Bioaktif Multi Komponen. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Minyak sawit kasar memiliki kandungan senyawa bioaktif seperti karotenoid, tokoferol, fitosterol, dan skualen yang belum dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan fortifikan. Senyawa bioaktif ini terakumulasi pada fraksi tidak tersabunkan (FTT), sehingga diperlukan proses saponifikasi untuk mendapatkannya.Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kondisi optimum proses saponifikasi untuk mendapatkan FTT dari minyak sawit kasar yang mengandung senyawa bioaktif multi komponen dengan menggunakan Natrium Hidroksida. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Respon Permukaan/Response Surface Method (RSM) menggunakan Rancangan Komposit Pusat yang terdiri dari 2 variabel yaitu suhu= 60°C; 70°C; 80°C dan lama reaksi= 30; 40; 50 menit. Respon yang diinginkan adalah kadar rendemen maksimum dari FTT. Analisa data dilakukan dengan program Design Expert DX 10.0 (trial version). Respon rendemen yang diperoleh dari penelitian ini bersifat kuadratik dengan persamaan Y = 0,477 + (-0,33) X1 + (-0,018) X2 + (-0,33) X1 X2 + (-1,01) X1 2 + (-0,19) X2 2 dengan X1= suhu (°C) dan X2= lama reaksi (menit). Respon rendemen optimum yang diperoleh yaitu suhu adalah 68,19°C dan lama reaksi 41,14 menit (41 menit 8 detik). Respon rendemen prediksi adalah sebesar 4,80 (% b/b). dan respon aktual yang diperoleh adalah sebesar 5,84 (% b/b) dengan tingkat akurasi data 82,29%. Karakteristik mutu FTT hasil verifikasi optimum kadarnya meningkat jika dibandingkan dengan kadar pada minyak sawit kasar. Pada minyak sawit kasar didapatkan kadar ALB 2,80%, bilangan peroksida 9,14 mek/kg, bilangan panisidin 2,61, dan oHue 66,32. Senyawa bioaktif minyak sawit kasar meliputi vitamin E 222,513 ppm, α-tokotrienol 145 ppm, δ-tokotrienol 20,51 ppm, γ- tokotrienol 56,75 ppm, total tokotrienol 222,513 ppm, β-sitosterol 17.108,79 ppm, stigmasterol 125,34 ppm, kampesterol 88,27 ppm, total fitosterol 17.322,40 ppm, β-karoten 643,30 ppm, dan kadar skualen sebesar 535,59 ppm. Sedangkan pada FTT didapatkan kadar ALB 2,01%, bilangan peroksida 5,91 mek/kg, bilangan panisidin 8,45, dan oHue 59,65. Kandungan senyawa bioaktif pada FTT yaitu vitamin E 19.372,30 ppm, α-tokotrienol 8.628,71 ppm, δ-tokotrienol 1.373,17 ppm, γ-tokotrienol 9.370,45 ppm, total tokotrienol 19.372,30 ppm, total fitosterol 658.020,22 ppm, β-sitosterol 419.429,47 ppm, kampesterol 44.720,89 ppm, stigmasterol 193.869,86 ppm, β-karoten 544,74 ppm, dan kadar skualen 316.906,16 ppm. Namun, senyawa α-tokoferol pada minyak sawit kasar maupun pada FTT dinyatakan tidak terdeteksi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2016/211/051605162
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 08 Jun 2016 10:01
Last Modified: 16 Nov 2021 02:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/150751
[thumbnail of GMU_Optimasi_Rendemen_pada_Saponifikasi_Minyak_Sawit_Kasar.pdf]
Preview
Text
GMU_Optimasi_Rendemen_pada_Saponifikasi_Minyak_Sawit_Kasar.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item