Studi Pengaruh Kalsium dan pH terhadap Kemampuan Flokulasi Saccharomyces cerevisiae (NCYC 1195 )

Pienasthika, Meszieshan (2016) Studi Pengaruh Kalsium dan pH terhadap Kemampuan Flokulasi Saccharomyces cerevisiae (NCYC 1195 ). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Saccharomyces cerevisiae merupakan spesies khamir (yeast) yang memiliki potensi besar dalam mengkonversi gula menjadi etanol karena kemampuannya dalam memfermentasi bahan baku bioetanol, yaitu bahan yang mengandung mono/disakarida, bahan berpati, dan bahan berselulosa. Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang dapat menggantikan BBM. Kelebihan bioetanol antara lain adalah ramah lingkungan dan dapat diperbarui, sehingga penggunaanya sebagai bahan bakar alternatif perlu ditingkatkan. Bioetanol merupakan hasil fermentasi Saccharomyces cerevisiae yang diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan energi di Indonesia. Menurut data Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tentang outlook energi Indonesia tahun 2014, konsumsi energi total pada tahun 2000-2012 meningkat dari 764 SBM (Setara Barrel Minyak) pada tahun 2000 menjadi 1,079 juta SBM pada tahun 2012, atau meningkat rata-rata 2,91% pertahun.Peningkatan jumlah konsumsi energi tidak sebanding dengan ketersediaan cadangan energi minyak yang tercatat pada data statistik Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, yaitu terjadi penurunan cadangan minyak bumi sebesar 4,23 milyar pada tahun 2009 menjadi 3,69 milyar pada tahun 2013. Tahap produksi bioetanol meliputi persiapan bahan, hidrolisis, likuifikasi dan sakarifasi, fermentasi, serta pemunian bioetanol. Pada tahap pemurnian bioetanol diperlukan proses sentrifugasi yang membutuhkan biaya produksi mahal. Efisiensi proses produksi bioetanol dapat dilakukan dengan menggunakan teknik flokulasi oleh S. cerevisiae flocculent NCYC 1195. Penggunaan S. cerevisiae flocculent pada proses produksi bioetanol bertujuan untuk mengurangi biaya produksi yaitu karena S. cerevisiae flocculent mampu membentuk sedimentasi sel (flok) menggantikan proses sentrifugasi. Flokulasi menyebabkan sel S. cerevisiae flocculent dapat berada di bawah medium fermentasi, sehingga secara alami dapat terpisah antara larutan dan biomassa S. cerevisiae flocculent. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi penambahan kalsium dan pH yang dapat membantu meningkatkan kemampuan flokulasi dan kestabilan S. cerevisiae flocculent. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan dua faktor yaitu konsentrasi kalsium (10-5, 10-7, 10-9 M) dan variasi pH (4; 5; 6). Perlakuan terbaik dipilih berdasarkan kemampuan flokulasi tertinggi yaitu 73,155% dengan konsentrasi kalsium (CaCl2) 10-9 dan pH 5. Hasil dari kemampuan flokulasi terbaik dapat dilihat secara mikroskopik, yaitu berupa kumpulan sel (flok). Kemudian dilanjutkan dengan uji kestabilan perlakuan terbaik dan didapatkan flok yang stabil selama 30 hari.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2016/206/051604840
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 25 May 2016 15:47
Last Modified: 16 Nov 2021 02:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/150745
[thumbnail of Laporan_Skripsi_Meszieshan_Pienasthika_125100101111028.pdf] Text
Laporan_Skripsi_Meszieshan_Pienasthika_125100101111028.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item