Purifikasi Parsial Dan Karakterisasi Enzim Fibrinolitik Dari Tempe Menjes Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Akibat Trombosis

Saraswati, MIz iAulia (2015) Purifikasi Parsial Dan Karakterisasi Enzim Fibrinolitik Dari Tempe Menjes Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Akibat Trombosis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Trombosis merupakan proses penggumpalan fibrin berlebih dalam aliran pembuluh darah sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti stroke dan jantung. Saat ini, obat komersial yang digunakan untuk terapi trombosis adalah agen trombolitik, contohnya t-PA dan streptokinase. Namun, agen trombolitik komersial memiliki harga mahal serta dapat menimbulkan efek samping seperti perdarahan gastrointestinal dan reaksi alergi. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan agen trombolitik lain yang memiliki harga murah dan bersifat lebih aman seperti enzim fibrinolitik. Enzim fibrinolitik merupakan enzim protease serin yang dapat mendegradasi fibrin. Enzim fibrinolitik dapat ditemukan pada pangan fermentasi berbasis kedelai seperti pada meju, miso dan natto. Salah satu pangan fermentasi berbasis protein yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah tempe. Namun, penelitian enzim fibrinolitik dari tempe masih terbatas, padahal Indonesia memiliki beragam jenis tempe. Selain tempe kedelai, tempe menjes merupakan salah satu jenis tempe yang sering dijumpai dipasaran, khususnya daerah Malang. Tempe menjes memiliki kandungan protein 5% yang diduga dapat dimanfaatkan mikroba untuk menghasilkan enzim fibrinolitik. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lanjut mengenai enzim fibrinolitik yang dihasilkan dari tempe menjes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya aktivitas enzim fibrinolitik dari tempe menjes dan untuk mengetahui karakteristik enzim fibrinolitik dari tempe menjes. Metode penelitian yang digunakan meliputi produksi enzim fibrinolitik dari tempe menjes, purifikasi parsial enzim dan karakterisasi enzim fibrinolitik tempe menjes. Data yang diperoleh kemudian dianalisa secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan in vitro blood clot degradation enzim fibrinolitik dapat diproduksi pada lama fermentasi 36 jam dengan aktivitas enzim yang dihasilkan sebesar 1.60 U/ml. Purifikasi parsial enzim fibrinolitik dilakukan dengan menggunakan amonium sulfat 80% dan dialisis menghasilkan aktivitas enzim berturut-turut sebesar 3.68 (U/ml) dan 5.33 (U/ml). Purifikasi enzim fibrinolitik dapat meningkatkan nilai aktivitas enzim fibrinolitik sebesar 9.04 kali dengan yield akhir 7.57%. Enzim fibrinolitik dari tempe menjes menghasilkan aktivitas tertinggi pada suhu 500C dan pH 5, serta stabil pada kisaran suhu 200C-500C dan pH 5-6. Hasil zimografi menunjukkan dua pita yang terbentuk dengan massa molekul 81.0 kDa dan 105.7 kDa.

English Abstract

Thrombosis is the process of excess fibrin clot in the flow of the blood vessels that can cause various diseases such as stroke and heart disease. Currently, commercial drugs used for thrombosis therapy is a thrombolytic agent, for example t-PA and streptokinase. However, commercial thrombolytic agents are expensive and can cause side effects such as gastrointestinal bleeding and allergic reactions. Therefore, the development of another thrombolytic agent that has a low price and is more secure as fibrinolytic enzymes is needed. Fibrinolytic enzyme is a serine protease enzymes that can degrade fibrin. Fibrinolytic enzyme can be found in fermented foods such as soy-based Meju, Miso and Natto. One of fermented food based protein which is commonly consumed by Indonesian citizen is tempeh. However, the research of fibrinolytic enzyme from soybean is still limited, while Indonesia has various types of tempeh. Besides soy tempeh, menjes tempeh is one of soybean types that is often found in the market, especially in Malang area. Menjes tempeh has a protein content of 5%, which allegedly can be used by microbes to produce fibrinolytic enzyme. Therefore, further research must be conducted on the fibrinolytic enzyme produced from menjes tempeh. The purpose of this study is to find out how much the fibrinolytic enzyme activity of menjes tempeh and the characteristics of a fibrinolytic enzyme from menjes tempeh. The research method used includes sample selection, the production of fibrinolytic enzymes produced from menjes tempeh, partial enzyme purification and characterization of menjes tempeh fibrinolytic enzyme. The data obtained then analyzed by descriptive quantitative method. Based on in vitro blood clot degradation fibrinolytic enzyme can be produced on a fermentation time of 36 hours with the activity of the enzyme in the amount of 1.6 U/ml. Fibrinolytic partial enzyme purification is conducted by using 80% ammonium sulfate and dialysis resulted in enzyme activity in the amount of 3.68 (U/ml) and 5.33 (U/ml). Purification of fibrinolytic enzyme can increase fibrinolytic enzyme activity value of 9.04 times with 7:57% end yield. Fibrinolytic enzyme from menjes tempeh generates the highest activity at a temperature of 500C and pH 5 and is stable in the temperature range of 200C-500C and pH 5-6. Zimogram results showed two bands formed with a molecular mass of 81.0 kDa and 105.7 kDa.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2015/614/ 051601038
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 17 Feb 2016 15:08
Last Modified: 13 Jun 2022 07:04
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/150554
[thumbnail of Untitled.pdf] Text
Untitled.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item