Degradasi Ikatan Glikosida Pada Kedelai (Glycine Max L. Merill) Dengan Inokulasi Mikroorganisme Untuk Suplemen Makanan Tinggi Isoflavon (Kajian Jenis Dan Persentase Mikroorganisme)

Wisesa, Windra (2015) Degradasi Ikatan Glikosida Pada Kedelai (Glycine Max L. Merill) Dengan Inokulasi Mikroorganisme Untuk Suplemen Makanan Tinggi Isoflavon (Kajian Jenis Dan Persentase Mikroorganisme). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bahan alami yang mengandung senyawa bioaktif yang bermafaat bagi manusia terkandung di dalam jenis familia Leguminoceae. Kedelai menjadi bahan yang potensial karena mengandung senyawa isoflavon. Isoflavon pada biji kedelai terdapat dalam bentuk glikosida (terikat pada molekul gula) dan perlu dipisahkan. Pemisahan dilakukan oleh mikroorganisme melalui proses fermentasi. Pemisahan senyawa glikosida, menyebabkan aktifitas antioksidan isoflavon terhadap tubuh yang lebih tinggi dan tingkat bioavaibilitas terhadap tubuh yang meningkat. Kandungan isoflavon di dalam kedelai antara lain adalah deidzein, glisitein dan genistein. Pada mikroorganisme jenis Lactobacillus plantarum dan Saccharomyces cerevisiae masih belum dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melepaskan ikatan glikosida kedelai. Inokulasi dengan proses ferementasi oleh Lactobacillus plantarum dan Saccharomyces cerevisiae diharapkan dapat meningkatkan kandungan senyawa bioaktif isoflavon. Penelitian ini bertujuan mendapatkan persentase inokulum mikroorganisme jenis Lactobacillus plantarum dan Saccharomyces cerevisiae untuk proses degradasi isoflavon dari ikatan glikosida kedelai sebagai suplemen makanan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak pola tersarang dengan faktor utama adalah jenis mikroorganisme dan faktor tersarang adalah persentase mikroorganisme. Mikroorganisme yang digunakan adalah Lactobaciilus plantarum dengan persentase 5%, 10%, 15%, 20% dan Saccharomyces cerevisiae dengan penambahan persentase terhadap bahan adalah 5%, 10%, 15%, 20%. Analisa yang digunakan adalah analisa total genistein dan xv i analisa total flavonoid. Data diolah dengan menggunakan analisa statistika Anova dan analisa Homogenistas tuckey. Sebelum dilakukan fermentasi, starter diuji total mikroorganisme untuk mengetahui apakah tiap starter dapat memenuhi standar minimum untuk dilakukan fermentasi. Setiap jenis mikroorganisme dan masing-masing persentase memiliki nilai yang memenuhi yaitu diatas 106 CFU/mL. Setelah dilakukan fermentasi, hasil diuji total flavonoid untuk membandingkan apakah ada perubahan nilai dari sebelum dan sesudah fermentasi. Hasil menunjukan adanya perubahan dengan ditunjukkannya penurunan nilai total flavonoid pada masing-masing jenis mikroorganisme dan tiap persentase. Persentase terbaik terpilih berdasarkan kandungan genistein tertinggi yang mewakili peningkatan tingkat degradasi isoflavon dari ikatan glikosida. Nilai terbaik pada mikroorganisme jenis Lactobacillus plantarum adalah dengan penambahan starter sebesar 15% (v/b). Nilai terbaik pada starter mikroorganisme jenis Saccharomyces cerevisiae adalah dengan penambahan starter sebesar 10% (v/b).

English Abstract

Natural source of bioactive compound was contained in Leguminoceae Familia. Soybean became a potential source caused of isoflavones content instead. Isoflavones in soybean contained as glycoside form (bound to sugars) and need to be separate. Separation can be done with microorganism through fermentation processes. Separation of glycoside bound can increase of antioxidant activity and also bioactivity for body. Isoflavones content in soybean are deidzein, glycitein and genistein. Lactobacillus plantarum and saccharomyces cerevisiae through fermentation process hopefully can increase isoflavones content. The aim of this study was get percentage of Lactobacillus plantarum and Saccharomyces cerevisiae inoculation to de-gradated isoflavone from glycoside bound for food supplement. This study use nested design with two factors, that main factor was microorganism types and nested factor was percentages volume. Main factors were Lactobacillus plantarum and Saccharomyces cerevisiae whereas nested factors ware percentage levels at 5%, 10%, 15% and 20% that same for each microorganism. Final data in this study statically calculated with annova and Tuckey homogeneity calculation. Before fermentation begun, starter culture was analysed with total microorganism to known if each starter are allowed to use as starter for fermentation. Each starter shown result that above 106 CFU/mL whereas can used as starter. After fermentation begun, each sample was tested with total flavonoids to be compared between before fermentation and after fermentation differences. Best percentage chosen by the highest total genistein content that represents enchantment dexv iii gradation isoflavones from glycoside bound. The best result of Lactobacillus plantarum was 15%, whereas the best result of Saccharomyces cerevisiae was at 10%.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2015/605/ 051601029
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 16 Feb 2016 15:16
Last Modified: 13 Jun 2022 04:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/150544
[thumbnail of Skripsi_Windra_Wisesa_.pdf] Text
Skripsi_Windra_Wisesa_.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item