Sutanto, Koko Krisna (2015) Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Menggunakan Vaccuum Drying Terhadap Sifat Fisiko-kimia Cabai Rawit (Capsicum frutescens) Jenis Bhaskara. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Cabai rawit merupakan salah satu komoditas penting rakyat Indonesia. Cabai rawit banyak digunakan dalam bentuk segar maupun olahan untuk konsumsi rumah tangga, industri pengolahan makanan, dan industri makanan. Cabai rawit memiliki umur daya simpan yang rendah setelah di panen, maka dari itu perlu diadakannya pengolahan cabai agar memiliki umur daya simpan yang lebih lama. Vacuum drying merupakan sebuah alat yang menggunakan prinsip kerja mesin memanaskan produk pada suhu yang bisa diatur, disertai dengan penyedotan (pemvakuman) uap air dari produk yang dipanaskan tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama pengeringan menggunakan vacuum drying terhadap sifat fisiko-kimia cabai rawit jenis Bhaskara. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan Rancang Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan menggunakan 2 faktor. Adapun faktor pertama yaitu suhu pengeringan dua taraf yaitu 50°C, 60°C. Faktor kedua ialah lama pengeringan yang terdiri dari tiga paraf yaitu 2, jam, 3 jam dan 4 jam, sehingga diperoleh enam kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang dianalisa adalah kadar air, randemen, vitamin c. Data disajikan dalam bentuk tabel pengamatan dan analisa secara statistik dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA) dengan metode RAK faktorial. Berdasarkan hasil ANOVA dilanjutkan uji bnt disimpulkan bahwa suhu dan lama pengeringan menggunakan vacuum drying memberikan pengaruh nyata terhadap sifat fisiko-kimia cabai rawit (Capsicum frutescens) jenis Bhaskara. Hal ini dibuktikan dengan penurunan randemen, kadar air, dan kandungan vitamin C dengan meningkatnya pemberian suhu dan lama pengeringan yang diberikan. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang viii menjelaskan penurunan nilai dari beberapa parameter. Untuk rendemen rendemen tertinggi dengan nilai 54% dan terendah memiliki nilai sebesar 35,56 %, kadar air tertinggi dengan nilai 55,22 % dan terendah sebesar 21,03 % dan untuk kandungan Vitamin C tertinggi dengan nilai 168,19 mg/100g sedangkan nilai kandungan vitamin C terendah sebesar 82,44 mg/100g.
English Abstract
Cayenne is one of important commodity of Indonesian people. Cayenne is widely used in form of fresh and processed for household consumption, food processing industry and food industry. Cayenne has a low storability after the harvest, therefore need to be holding chili processing in order to have a high storability. Vacuum drying is a tool that uses principle of the machine work heating product at a temperature that can be arranged, along with suction (vacuum) vapor from the heated products. The aim of this research is to determine the effect of temperature and length of drying time using vacuum drying to physico-chemical properties of Bhaskara type of cayenne. This research used experimental design Blocked Randomized Design (BRD) factorial using 2 factors. The first factor is temperature of two levels of drying, that is 50° C and 60° C. The second factor is drying time which consists of three levels, that is 2 hours, 3 hours and 4 hours, in order to obtain six combined treatment and repeated three times. Parameters analyzed were water content, randemen, and vitamin C. Data is presented in tabular form observation and analysis statistically using analysis of variance (ANOVA) with RAK factorial method. The results showed that provision of variations in temperature and length of time drying using vacuum drying has a significant effect on the physico-chemical properties of Bhaskara type of cayenne (Capsicum frutescens). This is evidenced by yield decreasing, moisture content, and the content of vitamin C with increasing temperature and the provision of long drying times. This is supported by research results that explain the decline in the value of some parameters. The highest yield with the lowest value of 54% and has a value of 35.56%, the highest water content with a value of 55.22% and the lowest was 21.03% x and the highest content of Vitamin C with a value of 168.19 mg / 100g, while the value of the content of vitamin C the lowest was 82.44 mg / 100g.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2015/596/ 051601020 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 16 Feb 2016 13:46 |
Last Modified: | 13 Jun 2022 02:17 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/150533 |
Text
Untitled.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |