Uji Aktifitas Antibakteri Ekstrak Daun Sawo Manila (Acrhras zapota L) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum(wight.) Walp) menggunakan Metode Microwave-Assisted Extraction(Kajian Jenis Daun: Lama Waktu E

SaadatulKS, - (2015) Uji Aktifitas Antibakteri Ekstrak Daun Sawo Manila (Acrhras zapota L) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum(wight.) Walp) menggunakan Metode Microwave-Assisted Extraction(Kajian Jenis Daun: Lama Waktu E. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Manfaat dan khasiat yang cukup besar dimiliki oleh berbagai macam tanaman di Indonesia sangat dapat dikonsumsi atau menjadi salah satu pilihan obat herbal.Senyawa antibakteri yang terkandung dalam berbagai jenis ekstrak tanaman diketahui dapat menghambat beberapa bakteri patogen maupun perusak pangan (Branen 1993). Banyak tanaman di Indonesia yang belum termanfaatkan sebagai senyawa antibakteri, seperti contoh daun sawo manila, dan salam. Daun sawo manila (Achras zapota L) mengandung flavonoid dan saponin sedangkan batangnya mengandung tanin yang berperan sebagai senyawa antibakteri.Daun salam (Syzygium polyanthum(wight.)Walp)mengandung saponin, triterpen, flavonoid, tanin, polifenol, dan alkaloid.MAE (Microwave-Assisted Extraction) adalah metode ekstraksi modern dengan bantuan gelombang mikro yang dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusakan sel (Mandal et al., 2007; Langatet al., 2011).Kondisi MAE yang optimal diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi ekstraksi daun sawo manila dan salam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor dan 3 aras dalam penelitian, yaitu: jenis ekstrak daun (ekstrak daun sawo manila dan daun salam)dan waktu ekstraksi (1 menit, 3 menit dan 6 menit) kemudian diujikan kepada bakteri Shigella dysenteriae dan Staphyloccus aureusuntuk mengetahui aktifitas antibakteri. Aktifitas antibakteri diuji dengan metode sumuran.Antioksidan menggunakan metode DPPH, total fenol diuji dengan metode Folin-Ciocalteau, tanin menggunakan metode uji kualitatif tanin. Data yang diperoleh dari masing-masing perlakuan di uji menggunakan Anova (Analisis of varian), apabila hasil uji terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan Uji BNT 5% dan 1% untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun sawo manila memiliki kandungan antioksidan, total fenol dan tanin yang lebih tinggi daripada daun salam.Dari data yang diperoleh bahwa daun sawo manila dengan lama waktu menit ke 3 berpengaruh nyata pada diameter zona hambat bakteri uji Staphylococcus aureus dan Shigella dysenteriae.Rendemen ekstrak daun sawo manila 100.84, Antioksidan ekstrak daun sawo manila 88.17%, Total fenol ekstrak daun sawo manila 7.34mg/g, Tanin ekstrak daun sawo manila 7.07%. Diameter daya hambat terhadap Staphylococcus aureus 33.67 mmdan Shigella dysenteriae 29.33mm, resistensi bakteri Shigella dysenteriae lebih tinggi daripada Staphylococcus aureus.

English Abstract

Benefit from a kindly plants in Indonesia can be used for daily consume or become one herbal medicine chooses. Antibacterial in every kindly extract leaves common knowledge can blocked various pathogen bacteria or spoiled bacteria (Branen 1993). Lots of herbal plants in Indonesia has low interest as antibacterial compound, for example sapodila leaves and salam leaves. Sapodila leaves (Achras zapota L) consist of flavonoid and saponin for stem contains tanin an important role as antibacterial compounds. Salam leaves (Syzygium polyanthum(wight.) Walp) consist of saponin, triterpen, flavonoid, tanin, polifenol, and alkaloid. Microwave-Assisted Extractionis novel method of extraction using microwave to effectively and efficiently rupture cell (Mandalet al., 2007; Langatet al., 2011). MAE is expected to increase the effectiveness and efficiency of sapodila and salam leaves extraction process. Block randomized design was used to study the effect of two factors and three levels, extraction kind (sapodila and salam extraction) and extraction time (1, 3 and 6 minute) which testing in Shigella dysenteriae and Staphyloccus aureus to know about antibacterial activity. Antibacterial activity was tested using well diffusion agar assay method. Antioxidant using DPPH method, Total phenol content was examined using Folin-Ciocalteau method, tanin using qualitative tanin method. Data was analyzed using ANOVA (α=1%) and BNT (α=5%). This result of this research support the idea the sapodila leaves contain antioxidant, total phenol and tanin compounds higher than salam leaves. The sapodila extraction in 3 minute has significant difference of zone diameter againts Staphylococcus aureus dan Shigella dysenteriae. The covered extract yield was 100.84, antioxidant sapodila extract 88,17%. Extract total phenol content of the best treatment was 7,34mg/g. Extract tanin sapodila 7,07%. The maximum clear zone diamter against S. aureus and S. dysenteriae 33,67 mm and 29,33 mm. S. aureus was more susceptible than S. dysenteriae towards extract.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2015/461/051508750
Uncontrolled Keywords: Antibakteri, Microwave-Asissted Extraction,, Senyawa Antibakteri Sawo Manila dan Salam, Waktu Ekstraksi,-Antibacteria, Microwave-Asissted Extraction, Sapodila and Salam Antibaterial Compounds, Extraction Time
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs > 615.32 Drugs derived from plants and mikroorganisms > 615.321 Drugs derived from plants
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 08 Jan 2016 09:46
Last Modified: 29 Nov 2021 02:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/150383
[thumbnail of SKRIPSI_SAADATUL_K._S_0811013059.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_SAADATUL_K._S_0811013059.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item