Fridayestu, Winny Prihutami (2015) Pemanenan Biomassa Mikroalga (Botryococcus braunii dan Nannochloropsis sp.) Menggunakan Extracellular Polymeric Subtances (EPS) dari Basilus subtilis dengan Metode Bioflokulasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pemanenan merupakan bagian penting dalam sistem kultivasi mikroalga karena metode yang digunakan, tidak boleh merusak kandungan essensial yang terdapat pada mikroalga tersebut. Pada penelitian ini ,dilakukan pemanenan biomassa Botryococcus brauni dan Nannochloropsis sp. menggunakan Extracellular Polymeric Subtances (EPS) yang disekresikan oleh Basilus subtilis. Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari kombinasi dua faktor. Faktor pertama adalah jenis mikrolga, yaitu Nannochloropsis sp (A1) dan Botryococcus brauni (A2). Faktor kedua adalah konsentrasi bioflokulan yang diberikan, yaitu 0 %v/v (B0), 5 %v/v (B1), 10 %v/v (B2) dan 15 %v/v (B3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bioflokulan dengan konsentrasi yang tepat dapat meningkatkan kecepatan sedimentasi mikroalga dan persentase recovery pemanenan. Perlakuan terbaik untuk kedua jenis mikroalga didapatkan pada konsentrasi 5 %v/v. Pada Nannochloropsis sp. menghasilkan waktu pembentukan makroflok selama 21,67 detik dengan persentase recovery tertinggi yaitu 90,18 %, yield pemanenan sebesar 3,01 gr/L serta kandungan lemak total sebesar 0,59 % . Sedangkan pada B.braunii menghasilkan waktu pembentukan makroflok selama 22 detik dengan persentase recovery tertinggi yaitu 91,17 %, yield pemanenan sebesar 4,39 gr/L serta kandungan lemak total sebesar 0,93 %.
English Abstract
Harvesting is the most important step on microalgae cultivation system because the experiment method must be effective, need a short time to operate and has a high recovery percentage. On this research, has been done a harvesting of Botryococcus brauni and Nannochloropsis sp. biomass using Extracellular Polymeric Subtances (EPS) which secereted by Bacilus subtilis. There are two combination of experimental factor. The first factor is the microalgae species namely Nannochloropsis sp. (A1) and Botryococcus brauni (A2). The second factor is biofloculant concentration given which are 0 %v/v (B0), 5 %v/v (B1), 10 %v/v (B2) and 15 %v/v (B3). Addition of biofloculant in appropriate concentration could increase the microalgae settling velocity and harvesting recovery percentage. The best treatment for both of microalgae is addition of 5 %v/v biofloculant. For Nannochloropsis sp. , macrofloc forming time is 25,33 second, highest recovery percentage about 90,18 % ; Harvesting yield 3,01 gr/L and total fat content 0,59 % dry weight. For B.braunii , resulted macrofloc forming time in 21 second, highest recovery percentage about 91,17 % ; Harvesting yield 4,39 gr/L and total fat content 0,93 % dry weight
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2015/403/051508692 |
Uncontrolled Keywords: | bioflokulasi, Extracellular Polymeric Subtances, mikroalga, pemanenan,-biofloculation, Extracellular Polymeric Subtances, harvesting, microalgae |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 07 Jan 2016 10:45 |
Last Modified: | 26 Nov 2021 02:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/150317 |
Text
LAPORAN_SKRIPSI.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |