WardanaS, Edu Bima Wisnu (2015) Studi Pembuatan Kertas Seni dari Serat Kulit Nanas (Ananas comosus) (Kajian Konsentrasi Larutan Hidrogen Peroksida sebagai Bahan Pemutih. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada kehidupan sehari-hari, limbah kulit nanas berasal dari pasar dan UKM yang mengolah buah nanas. Kulit nanas mengandung 81,72% air; 20,87% serat kasar; 17,53% karbohidrat; 4,41% protein dan 13,65% gula reduksi. Konsumsi kertas seni di Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat. Proses pulping menyebabkan lignin terdegradasi, sehingga perlu adanya proses bleaching untuk menghilangkan kadungan lignin didalam pulp sehinga diperoleh kecerahan warna yang tinggi dan stabil. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi limbah kulit nanas di pasar Kota Malang dan UKM yang mengolah buah nanas, mengetahui konsentrasi H2O2 yang tepat untuk mendapatkan kualitas sensoris kertas seni dari kulit nanas yang terbaik, serta mengetahui kualitas fisik kertas seni dari kulit nanas yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 1 faktor. Faktor kajian pada penelitian ini adalah perbedaan konsentrasi konsentrasi H2O2. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan. Sehingga diperoleh 18 satuan percoban. Dimana perbedaannya terletak pada proporsi H2O2 (0%, 2%, 4%, 6%, 8%, 10%). Hasil perhitungan potensi kulit nanas di Kota Malang pada tahun 2015 per hari adalah sebesar 10.172,715 kg. Perlakuan terbaik penelitian pada uji sensoris adalah kertas seni dengan konsentrasi H2O2 8%. Karateristik fisik kertas seni yang dihasilkan pada kertas dengan perlakuan terbaik memiliki nilai rendemen sebesar 15,32 %; gramatur sebesar 219,33 g/m2; ketahanan tarik 3,8 kN/m dan ketahanan sobek sebesar 885 mN.
English Abstract
In daily life, pineapple peel waste comes from the outlet and market that processing pineapple. Pineapple peel contains 81.72% of water; 20.87% crude fiber; 17.53% carbohydrate; 4.41% 13.65% protein and a reducing sugar. Art paper consumption in Indonesia is increasing every year. Pulping process causes the lignin degradation. Lignin which has been relegated to react with a solution of cooker, causing the color of the resulting pulp becomes dark. Therefore it is necessary for the process of bleaching to remove lignin content results obtained in the pulp so that high brightness and stable color. The purpose of this study was to determine the potential of pineapple skin waste in Malang and outlet markets that processing pineapple, knowing the exact concentration of H2O2 to obtain sensory quality art paper from pineapple skin the best, and to know the physical qualities of the art of paper produced pineapple peel. The method used was completely randomized design with one factor. Areas of study in this research is the difference in the concentration of H2O2 concentration. Each treatment was repeated three times repetition. Thus obtained 18 units of the experiment. Where the difference lies in the proportion of H2O2 (0%, 2%, 4%, 6%, 8%, 10%). Pineapple peel potential calculation results in Malang in 2015 per day is equal to 10172.715 kg. The best treatment is a sensory test research on art paper with a concentration of 8% H2O2. Physical characteristics of paper art produced on paper with the best treatment value yield of 15.32%; grammage of 219.33 g/m2; tensile resistance of 3.8 kN / m and tear resistance of 885 mN
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2015/357/051508646 |
Uncontrolled Keywords: | hidrogen peroksida, kertas seni, serat kulit nanas,-art paper, hydrogen peroxide, pineapple peel fiber |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 04 Jan 2016 14:43 |
Last Modified: | 25 Nov 2021 02:18 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/150265 |
Text
Laporan_Skripsi_A5.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |