Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Sayur Oblok- oblok Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) dengan Model Probabilistik

Rahmawati, Fayadhonur (2015) Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Sayur Oblok- oblok Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) dengan Model Probabilistik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sayur oblok-oblok merupakan sayuran khas Indonesia dengan berbagai macam jenis sayuran dengan harga yang relatif murah namun sayuran ini tidak dapat bertahan lama sehingga perlu adanya metode agar masakan ini tetap bergizi dan bertahan lama. Salah satu metodenya adalah dengan membekukan produk tersebut dengan tujuan untuk mengawetkan makanan hingga siap dimakan. PT Putra Fajar Mandiri yang terletak di Batu- Jawa Timur merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi bumbu dan bahan baku sayur frozen. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan ini adalah kurang ketersediaan bahan baku pada sayur oblok-oblok untuk memenuhi permintaan konsumen. Hal ini dikarenakan perusahaan belum melakukan pengendalian persediaan bahan baku yang terdiri dari wortel, labu siam, kacang panjang, tahu, tempe, daun bawang dan petai sehingga permasalahan ini menjadi penghambat untuk proses produksi. Perusahaan juga sering melakukan pemesanan secara mendadak kepada supplier untuk memenuhi permintaan sehingga hal tersebut membuat perusahaan mengeluarkan biaya tambahan untuk mendapatkan bahan baku. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kuantitas persediaan dan total biaya persediaan bahan baku sayur oblok-oblok di PT Putra Fajar Mandiri menggunakan metode EOQ probabilistik serta mengetahui reorder point, jumlah bahan baku yang dipesan, safety stock dan total biaya persediaan yang dihasilkan bila dibandingkan dengan total biaya persediaan aktual perusahaan. Peramalan permintaan dilakukan pada Januari 2015- Desember 2015 berdasarkan data dari Januari 2012- Desember 2014. Metode peramalan yang digunakan adalah peramalan yang sesuai dengan pola permintaan bahan sayur oblok-oblok di PT Putra Fajar Mandiri yaitu multiplicative decomposition. Metode yang digunakan untuk menghitung pengendalian persediaan bahan baku dari bahan baku sayur oblok-oblok adalah EOQ (Economic Order Quantity) model probabilisitik. Kelebihan model ini adalah kondisi persediaan menjadi lebih realistis dengan cara mengurangi unsur ketidakpastian pada jumlah permintaan, serta membantu menentukan jumlah bahan baku dan persediaan yang aman yang harus disiapkan secara optimal dengan meminimalkan biaya pembelian (Setiawati, 2014). Metode yang paling sesuai untuk peramalan permintaan sayur oblok-oblok adalah multiplicative decomposition dengan nilai MAPE (Mean Absolute Percentage Error) terkecil yaitu sebesar 4,4. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan EOQ model probabilistik adalah jumlah pemesanan optimal wortel 839,35 kg, labu siam 733,20 kg, kacang panjang 618,56 kg, tahu 587,71 kg, tempe 511,07 kg, daun bawang 138,31 kg dan petai 479,13 kg. Safety stock pada perhitungan peramalan EOQ probabilistik setiap komponen dari sayur oblok-oblok seperti wortel adalah 2,88 kg, labu siam 1,02 kg, kacang panjang 2,34 kg, tahu 0,95 kg, tempe 0,93 kg, daun bawang 0,12 kg, dan petai 2,35 kg. Biaya total dari persediaan wortel Rp 50.172.593, labu siam Rp 27.021.774, kacang panjang Rp 41.348.208, tahu Rp 30.245.692, tempe Rp 30.070.324, daun bawang Rp 10.669.083 dan petai Rp 49.337.552.Total biaya persediaan sayur oblok-oblok selama 1 tahun adalah Rp238.865.225. Untuk meminimalkan biaya risiko penyimpanan bahan baku dalam periode yang lama, maka penerapan frekuensi persediaan dibuat 1 minggu sekali. Hal ini mengakibatkan biaya persediaan mengalami perubahan, yaitu wortel Rp52.411.525, labu siam Rp 29.259.707, kacang panjang Rp 42.977.847, tahu Rp 32.526.842, tempe Rp 31.719.136, daun bawang Rp 12.530.283 dan petai Rp 50.986.365. Meskipun mengalami perubahan namun biaya ini masih lebih rendah dari pada biaya aktual yang dikeluarkan perusahaan.

English Abstract

Oblok-oblok is a typical Indonesian vegetable food with various type cheap vegetable as its ingredients carrot, chayote, tofu, tempeh, string beans, spring onion and stink beans but this vegetable food is perishable so that it needs a method for maintaining its nutrition content and keeping its shelf life. Freezing the ingredients is appropriable method preserving the food. PT Putra Fajar Mandiri located in Batu East Java is the one of the company produce season and frozen food. The company has not been controlling the inventory the product cannot meet to keep costumer demand. Sudden order are often done by the company for meeting costumer demand. It makes the company has to expand more money for buying the raw materials. The purpose of this research was to determine the quantity of inventory and total inventory cost of raw material of oblok-oblok in PT Putra Fajar Mandiri using probabilistic Economic Order Quantity (EOQ) models, the determine the reorder point, EOQ , safety stock and total inventory cost comparing the actual to total inventory cots of the company. Forecasting demand in January 2015 – December 2015 was based done an data from January 2012 – December 2014. Forecasting method used are forecasting that in accordance with the pattern of demand for vegetable in PT Putra Fajar Mandiri was time series. The method used the inventory control is EOQ was probabilistic models. The advantage of this model xviii is more realistic by reducing the uncertainty in the number of demand, it also help determine safe amount of raw materials and inventory to be prepared optimally by minimizing the cost of purchase (Setiawati, 2014). The appropriate method for forecasting demand of oblok-oblok was multiplicative decomposition with MAPE smallest value are 4,4. The result of this research showed that optimal ordering carrots was 839,35 kg, chayote was 733,20 kg, string beans was 618,56 kg, tofu was 587,71 kg, tempeh was 511,07 kg, spring onion was 138,31 kg and stink beans was 479,13 kg. Safety stock for carrots was 2,88 kg, chayote was 1,02 kg, string beans was 2,34 kg, tofu was 0,95 kg, tempeh was 0,93, spring onion was 0,12 kg, stink beans was 2,35 kg. Inventory total cost for carrots Rp 50.172.593, chayote Rp 27.021.774, string beans was Rp 41.348.208, tofu was Rp 30.245.692, tempeh was Rp 30.070.324, spring onion was Rp 10.669.083 and stink beans Rp 49.337.552.Total inventory cost oblok-oblok during 1 years from January 2015- December 2015 was Rp 238.865.225 and inventory total cost applied in company now was Rp110.082.934. to minimize the risk of raw material storage cost in long-time period, the implementation of order frequency was made in to 1 week. The convention of frequency mad effect on the i.e. cost of inventory changes, that are carrots was Rp 52.411.525, chayote was Rp 29.259.507, string beans was 42.977.847, tofu was 32.526.842, tempeh was 31.719.136, spring onion was 12.530.283 and stink beans was 50.986.365.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2015/308/051508597
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 30 Dec 2015 08:13
Last Modified: 20 Sep 2022 07:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/150211
[thumbnail of FAYADHONUR RAHMAWATI.pdf] Text
FAYADHONUR RAHMAWATI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item