Pendugaan Indeks Erosivitas Hujan dengan menggunakan metode Bols dan Utomo di Wilayah Kecamatan Jabung dan Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang.

Yuanita, Feriska (2015) Pendugaan Indeks Erosivitas Hujan dengan menggunakan metode Bols dan Utomo di Wilayah Kecamatan Jabung dan Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pendugaan indeks erosivitas ini dilakukan untuk perencanaan pembuatan bangunan yang dipengaruhi oleh erosi. Erosivitas merupakan potensi kemampuan dari curah hujan yang dapat menimbulkan erosi. Erosi dapat menyebabkan kerusakan tanah terutama pada tempat erosi terjadi. Penelitian ini dilakukan untuk penghitungan daya erosivitas dengan metode Bols dan Utomo pada wilayah curah hujan yang tercatat di stasiun Jabung, Tumpang, Poncokusumo, Singasari, Blimbing, Tajinan dan Kedung Kandang curah hujan dalam kurun waktu 10 tahun, serta pengaruhnya berdasarkan metode Polygon Thiesen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa curah hujan harian terbesar di stasiun Hujan Jabung dengan rata-rata curah harian tahun 2004-2013 sebesar 2.255 mm. Sedangkan rata-rata curah hujan harian terendah adalah dari stasiun hujan Tumpang sebesar 1.808 mm. Blimbing memiliki curah hujan maksimal selama 10 tahun paling tinggi rata-rata mencapai 46.3 mm, sedangkan stasiun hujan Poncokusumo memiliki curah hujan maksimal paling rendah yaitu hanya mencapai 30.0mm.Wilayah hujan berdasarkan Polygon Thiessen berpengaruh terhadap luas area wilayah hujan Malang Timur. Poncokusumo memiliki pengaruh paling dominan dengan luas daerah tangkapan hujan (Catchment Area). Sedangkan walayah hujan Blimbing memiliki pengaruh paling kecil.Indeks erosivitas hujan dengan menggunakan metode Bols, daerah Tajinan merupakan daerah yang memiliki potensi erosi paling kecil, yaitu sebesar 82.141,84 kj/ton dan daerah yang memiliki potensi terjadinya erosi paling tinggi adalah Blimbing yaitu mencapai 117.314,10 kj/ton. Sedangkan indeks erosivitas hujan dengan menggunakan metode Utomo maka nampak bahwa daerah Poncokusumo merupakan daerah yang memiliki potensi erosi terbesar yaitu sebesar 32.109,50 kj/ton dan daerah yang memiliki potensi terjadinya erosi paling kecil adalah daerah Tajinan yaitu mencapai 8.546,63 kj/ton.Hasil penelitian ini dapat disarankan untuk memperoleh indeks erosivitas hujan agar dapat diterapkan dalam lingkup wilayah yang lebih luas, maka lokasi penelitian harus lebih banyak digunakan untuk melakukan penelitian prediksi erosi tanah

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2015/211/051504910
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 29 Jul 2015 14:46
Last Modified: 22 Oct 2021 06:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/150104
[thumbnail of skripsi.pdf]
Preview
Text
skripsi.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item