Pengaruh Pemberian Antikapang (Buffer Amilum) Dan Waktu Penyimpanan Sementara Terhadap Kualitas Benih Jagung Hibrida.

Sulthoni, KharisIzzul (2015) Pengaruh Pemberian Antikapang (Buffer Amilum) Dan Waktu Penyimpanan Sementara Terhadap Kualitas Benih Jagung Hibrida. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Benih berkualitas merupakan komponen teknologi yang sangat strategis peranannya dalam menentukan keberhasilan usaha pertanian. Benih jagung hibrida merupakan penyilangan biji galur murni dari dua induk yang sudah diseleksi sifat unggulnya. Benih jagung hibrida digunakan untuk menggantikan jagung komposit atau jagung lokal yang produktivitasnya rendah. Produktivitas jagung hibrida berkisar 10-13 ton/ha lebih tinggi dibanding varietas komposit atau lokal yang hanya < 3 ton/ha. Penanganan pascapanen yang kurang tepat, utamanya pada saat penyimpanan di gudang berpengaruh terhadap kualitas benih jagung hibrida. Kondisi penyimpanan dalam gudang yang memiliki RH tinggi dan kadar air jagung yang berkisar 18-21% akan mudah sekali ditumbuhi kapang. Kapang ini dapat merusak kenampakan fisik dari jagung dan menurunkan daya kecambah benih jagung hibrida. Oleh sebab itu diperlukan pemberian antikapang untuk menghambat pertumbuhan kapang. Antikapang dibuat dari karboksil benzene dan pottasium sorbat dengan perbandingan 1:1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian antikapang dan waktu penyimpanan sementara serta interaksi antara keduanya terhadap kualitas benih jagung hibrida. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor I adalah waktu penyimpanan sementara (24 jam, 48 jam, 72 jam) dan faktor II adalah konsentrasi antikapang (0 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm) dengan 3 kali pengulangan. Data yang diperoleh kemudian dianalisa secara statistik dengan menggunakan analisa ragam (ANOVA). Analisa yang digunakan meliputi kadar air, Aw, pati, amilosa, amilopektin, total kapang, dan daya kecambah. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan waktu penyimpanan sementara dan kosentrasi antikapang terhadap benih jagung hibrida memberikan pengaruh nyata namun tidak ada interaksi terhadap total kapang, kadar pati, kadar amilosa, dan kadar amilopektin. Interaksi waktu penyimpanan sementara dan konsentrasi antikapang memberikan pengaruh nyata terhadap daya kecambah. Sedangkan perlakuan waktu penyimpanan sementara, konsentrasi antikapang serta interaksinya tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air dan Aw. Hasil uji perlakuan terbaik menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan waktu penyimpanan sementara 24 jam dan konsentrasi antikapang 2000 ppm merupakan perlakuan terbaik untuk menghambat pertumbuhan kapang selama waktu penyimpanan sementara.

English Abstract

Seed quality plays an important role in determining the success of farming. Hybrid corn seed is a seed crossing of two pure strains that have been selected parent of superior properties. Hybrid corn seeds used to replace corn or maize composite local low productivity. Productivity of corn hybrids ranged 10-13 ton/ha which is higher than composite or local varieties that only <3 ton/ha. Lack of proper post-harvest handling, especially during storage in the warehouse affect the quality of hybrid corn seed. Storage conditions in the warehouse that has a high RH and water content in the range 18-21% corn to be easily covered with mold. This mold can ruin the physical appearance of corn and lower hybrid corn seed germination. Therefore it is necessary to grant antifungal to inhibit the growth of mold. Antifungal made of carboxyl benzene and potassium sorbate in the ratio 1: 1. This study aims to determine the effect of antifungal and temporary storage time and the interaction between them on the quality of hybrid corn seed. The experimental design used was a randomized block design (RAK) arranged as factorial by 2 factors: the first factor is the temporary storage time (24 hours, 48 hours, 72 hours) and the second factor is the concentration antifungal (0 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm ) with 3 repetitions. The data obtained and analyzed statistically using analysis of variance (ANOVA). The analysis used include water content, Aw, starch, amylose, amylopectin, total fungi, and germination. The results showed the treatment temporary storage time and concentration antifungal for hybrid corn seeds give real effect but no interaction to total fungi, starch, amylose, and amylopectin. Interaction temporary storage time and concentration antifungal significant effect on germination. While the treatment of temporary storage time, concentration antifungal and interaction no significant effect on water content and Aw. The best treatment test results showed that the combination treatment with 24 hours of temporary storage time and the concentration of 2000 ppm antifungal is the best treatment to inhibit the growth of mold during temporary storage.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2015/180/051504136
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 24 Jun 2015 14:28
Last Modified: 22 Oct 2021 04:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/150068
[thumbnail of Skripsi_Kharis_Izzul_Sulthoni_115100100111021.pdf]
Preview
Text
Skripsi_Kharis_Izzul_Sulthoni_115100100111021.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item