Suryasputra, Andika Adnan (2015) Pengaruh Pemberian Konsentrasi dan Lama Perendaman Anti Kapang (Formulasi Karboksil Benzena dan PUFA) Terhadap Daya Hambat Kapang dan Kualitas Kimia Jagung Pakan (Zea mays L). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting selain gandum dan padi sebagai sumber karbohidrat. Jagung merupakan salah satu bahan yang paling penting pada pakan ternak unggas di daerah tropis. Sebagai salah satu komoditas pertanian lokal yang memiliki potensi untuk dikembangkan, produksi jagung di Indonesia tahun 2015 (ARAM I) diperkirakan sebesar 20,31 juta ton pipilan kering. Namun dibalik potensi jagung yang tinggi tersebut, Indonesia masih memiliki ketergantungan pada jagung impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tercatat pada tahun 2013 Indonesia melakukan impor jagung sebanyak 3.255.437 ton. Ketergantungan konsumsi jagung impor merupakan akibat dari kualitas jagung lokal yang masih belum memenuhi standar mutu bahan baku. Kurangnya perhatian pada kegiatan pascapanen jagung di Indonesia menyebabkan kualitas jagung lokal menurun. Penurunan kualitas jagung ini sebagian besar disebabkan oleh serangan mikroorganisme jenis kapang. Penggunaan anti kapang dengan formulasi karboksil benzena dan PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid) pada kegiatan pascapanen dipercaya dapat menghambat dan membunuh kapang yang mengkontaminasi jagung, sehingga jagung akan terjaga kualitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi anti kapang beserta waktu perendaman anti kapang yang efektif untuk mendapatkan kualitas jagung pascapanen terbaik dengan total kapang seminimal mungkin. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor I adalah konsentrasi anti kapang dengan 3 level (0;1000 dan 2000 ppm) dan faktor II adalah lama waktu perendaman anti kapang dengan 3 level (1;2; dan 3 menit) dengan 3 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisa statistik menggunakan analisa ragam (ANOVA), beda nyata antar perlakuan diuji dengan DMRT dan BNT 5%. Pemilihan perlakuan terbaik menggunakan metode Zeleny. Kombinasi perlakuan terbaik menurut parameter kimia dan mikrobiologis diperoleh dari kombinasi perlakuan terbaik perlakuan antikapang 2000 ppm dengan lama perendaman 3 menit dengan rerata nilai kadar air 14,34 %; Aw 0,79; Kadar Pati 69,98%; Amilosa 28,73%; Amilopektin 41,25% dan total kapang 38,33. Selain itu pada analisis aflatoksin yang diberlakukan pada perlakuan terbaik, diperoleh hasil aflatoksin 0 ppb.
English Abstract
Maize (Zea mays L.) is one of the worlds most important food crops other than wheat and rice as a source of carbohydrate. Corn is one of the most important ingredients in poultry feed in the tropics. As one of the local agricultural commodities that have the potential to be developed, maize production in Indonesia in 2015 (ARAM I) was estimated at 20.31 million tons of dry seed. But behind the high potential of corn, Indonesia still has a dependency on maize imports to meet domestic demand. Recorded in 2013 Indonesia to import maize as much as 3,255,437 tons. The dependence of imported maize consumption becaused of local corn quality still does not meet the quality standards of raw materials. Lack of attention to the activities of corn postharvest in Indonesia causing decreased quality of local corn. Decline in the quality of corn is mostly caused by fungus. The use of anti-mold with carboxyl benzene and PUFA (Polyunsaturated Fatty Acids) formulation in post-harvest activities are believed can inhibit and kill mold that contaminate corn, so the corn quality will be preserved. The purpose of this study was to determine the concentration of anti-mold and the soaking time effective anti mold to get the best quality of postharvest corn with minimum total mold. The study was conducted using a randomized block design (RBD). The first factor is the concentration of anti-mold with 3 levels (0; 1000 and 2000 ppm) and the second factor is the length of time soaking anti mold with 3 levels (1, 2, and 3 minutes) with 3 repetitions. The data obtained were statistically analyzed using analysis of variance (ANOVA), significant difference among the treatments tested with DMRT and BNT 5%. Selection of the best treatment by Zeleny methods. The best treatment combination according to the chemical and microbiological parameters obtained from the best treatment combination with anti mold concentration 2000 ppm with a soaking time 3 minutes. With a mean value of the water content of 14.34%; Aw 0.79; Starch content of 69.98%; Amylose 28.73%; amylopectin 41.25% and total molds 38.33. In addition to the analysis of aflatoxin imposed on the best treatment, the result of aflatoxinis 0 ppb.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2015/179/051504135 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 24 Jun 2015 11:40 |
Last Modified: | 11 Mar 2022 14:16 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/150066 |
Text
Andika_Adnan_Suryasputra_-_115100102111001.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |