Kinasih, Mentari (2015) Analisis Kebutuhan- Ketersediaan Air terhadap Potensi Budidaya Tanaman Kedelai di Daerah Irigasi Siman Kabupaten Kediri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kabupaten Kediri merupakan salah satu daerah tujuan wisata di propinsi jawa Timur yang mempunyai oleh-oleh khas Tahu Kuning. Mengingat kondisi tersebut, Kabupaten Kediri menjadi salah satu daerah dengan konsumsi kedelai tinggi di Indonesia. Jumlah konsumsi kedelai Kabupaten Kediri tahun 2013 sebesar 21705.6 Ton, sedangkan produksi kedelai regional tidak lebih dari 1000 Ton. Salah satu daerah di Kabupaten Kediri yang berpotensi untuk ditanami kedelai yaitu Daerah Irigasi (DI) Siman karena mempunyai jenis tanah Regosol Coklat Kelabu. Kedelai (Glycine max (L) Merri) dapat tumbuh baik pada jenis tanah Aluvial, Regosol, Grumosol, Latosol, dan Andosol. Bila biji kedelai ditanam dalam tanah dengan air dalam kapasitas lapang selama 5 hari setelah tanam merupakan keadaan yang baik untuk perkecambahan biji. Suhu optimumnya sekitar 27-30 oC. Kedelai merupakan tanaman yang tidak banyak membutuhkan air, sehingga curah hujan pada daerah budidaya harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil maksimal. Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif Kuantitatif, yaitu penelitian yang berusaha menjelaskan pemecahan masalah secara sistematif dan aktual mengenai fakta dan sikap objektif penelitian, dimana data yang digunakan adalah data kuantitatif atau berbentuk angka-angka. Perhitungan nilai Evapotranspirasi dan Curah Hujan Efektif dengan bantuan Software Cropwat 8.0. Air yang dibutuhkan oleh tanaman kedelai untuk tumbuh pada MK I (Maret-Juni) sebesar 163.308 mm dan pada MK II (Juni-September) sebesar 180.8725 mm. Jumlah air tersedia dari curah hujan efektif selama bulan Maret sampai September sebesar 515.2 mm. Prediksi jumlah kedelai yang dapat diperoleh dari budidaya tanaman kedelai di Daerah Irigasi Siman berkisar antara 9551 Ton sampai 28653 Ton dalam setahun.
English Abstract
Kediri is one tourist destination in East Java which have typical souvenirs Tahu Kuning. Given these conditions, Kediri becomes a region with high consumption of soybean in Indonesia. Amount of soybean consumption in 2013 is 21705.6 Ton, while regional soybean production not more than 1000 tons. One of the areas in Kediri were potentially to be planted soybeans is Siman Irrigation Area (IA). Siman Irrigation Area (IA) has Regosol Brown Grey soil types. Soybean (Glycine max (L) Merril) can grow well on alluvial soil types, Regosol, grumosol, Latosol, and Andosol. When soybeans are planted in the ground in the water field capacity for 5 days after planting is a good condition for seed germination. Optimum temperature is 27-30 °C. Soybean need less water to grow, so that rainfall in the area of cultivation must be considered to obtain maximum results. This research using Descriptive Quantitative Method to explain problem solving with systematic and actual about facts and objective attitude research, which used quantitative data. Calculation of Evapotranspiration value and Effective Precipitation value by CropWat 8.0. Water needed of soybean plants to grow in MK I (March-June) amounted to 163.308 mm and MK II (June-September) of 180.8725 mm. The amount of water available from the effective rainfall during March to September is 515.2 mm. Prediction of the amount of soybean that can be obtained from the cultivation of soybeans in Siman Irrigation Area ranging from 9551 tons to 28653 tons a year of engagement.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2015/104/051503272 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 18 May 2015 10:52 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 07:00 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149985 |
Text
SKRIPSI_-_MENTARI_KINASIH_-_115100900111005.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |