Habibie, Fadeli Muhammad (2014) Isolasi dan Identifikasi Molekuler Mikroorganisme Termofilik Penghasil Xilanase dari Lumpur Panas lapindo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Lumpur panas Lapindo merupakan kejadian menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas di kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Bencana ini telah menenggelamkan beberapa desa, sekolah, instansi pemerintah, pabrik, dan areal pertanian di sekitar lokasi bencana. Lumpur Lapindo mengandung karbon organik sebesar 54.7-55.47%, timbal (Pb) sebesar 0.27-0.34 mg/L, dan tembaga (Cu) sebesar 0.83-1.31 mg/L dan memiliki suhu antara 45-700C dengan kondisi alkali. Berdasarkan kondisi yang terdapat di lumpur Lapindo, dimungkinkan terdapat mikroorganisme termofilik yang dapat hidup dalam kondisi yang ekstrim. Selain itu dikarenakan lokasi pusat semburan merupakan areal lahan pertanian, dimungkinkan mikroorganisme tersebut mampu menghasilkan enzim xilanase yang mampu mendegradasi xilan. Enzim xilanase merupakan enzim yang mampu menghidrolisis xilan menjadi xilosa. Saat ini, enzim memiliki aspek potensial untuk aplikasi industri. Enzim xilanase telah banyak diaplikasikan dalam industri, diantaranya sebagai biokonversi lignoselulosa menjadi gula, etanol, penjernih jus, silage fermentation dan pemutihan kertas. Enzim xilanase dapat dihasilkan dari beberepa mikroorganisme seperti bakteri, kapang, dan khamir. Oleh katena itu diharapkan enzim xilanase yang dihasilkan oleh mikroorganisme termofilik juga memiliki karakateristik termofilik dan stabil pada suhu yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi mikroorganisme termofilik yang menghasilkan enzim xilanase menggunakan identifikasi molekuler dan mengetahui karakteristik enzim xilanase yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Tahapan penelitian dimulai dari pengambilan sampel dari lumpur panas; isolasi, identifikasi, dan karakterisasi mikroorganisme secara molekuler. Setelah itu dilakukan produksi enzim xilanase dari isolat terpilih dan karakterisasi enzim xilanase yang dihasilkan menggunakan metode DNS. Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 14 isolat yang mampu menghasilkan enzim xilanase. Salah satu diantaranya yang menghasilkan enzim xilanase tertinggi dengan aktivitas hidrolisis 1.67 adalah isolat C211. Berdasarkan uji sekuensing 16S rRNA menunjukkan isolat C211 teridentifikasi memiliki kedekatan genetik dengan Bacillus lichenformis atau Bacillus aerius dengan derajat homolog sebesar 99% dan 98%. Enzim xilanase kasar yang dihasilkan optimum pada pH 7 dengan aktivitas spesifik 3.95 Unit/mL. Sedangkan hasil penentuan suhu optimum menunjukkan bahwa enzim xilanase kasar tersebut optimum pada suhu 500C.
English Abstract
Hot mud disaster Lapindo is a national disaster at oil well location of PT Lapindo Brantas in Porong district, Sidoarjo, East Java. This mud has flooded several village, schools, industries, public facility, paddy and crops fields, and others. Hot mud disaster Lapindo contained organic carbon ranges from 54.7 % to 55.47 %, Pb rate ranges from 0.27-0.34 mg/L, and Cu rate ranges from 0.83-1.31 mg/L. It also has a high temperature ranges from 45-700C with alkaline conditions. Due that reason, there are supposed a thermophilic and hyperthermophilic microbes that live in hot mud. Also, because the disaster is located mainly in paddy and crops fields, it is supposed that thermophilic microbes are able to produce xylanase enzyme that able to degrade xylan which can grow in alkaline condition. Xylanase is enzyme that able to degrade xylan into xylose. Recently, this enzyme showed a great potential for industrial application, mainly is used for biocenversion of lignocellulose to sugar, ethanol and other substances, silage fermentation, clarification of juice and wine, and paper bleaching. Xylanase can be produced by some microbe including bacteria, mold, and yeast. Because of that, it is supposed that xylanase produced by thermophilic microbe also has a thermophilic characteristic and thermostable at high temperature. This study was aimed to isolate and characterize of thermophilic microbe produced xylanase using molecular identification. Also, it was aimed to characterize xylanase from the microbe. For the methodolgy is used a descriptive-quantitative method. This study is started by collecting samples from hot mud, followed by screening and characterizing microbe. After that, the selected microbe was used to producing xylanase and the activity was determined by DNS method . Totally fourteen isolates were obtained from hot mud. Those isolates were determined by a clear zone around colony. Among them, isolate C211 showed the best activity with hydrolitic activity 1.67. The result of 16s rRNA sequence comparisons showed that isolate was closely related to Bacillus lichenformis or Bacillus aerius with homolog similarity 99% and 98%. The result of crude xylanase characteristic showed optimum activity at pH 7 with spesific activity of 3.95 Unit/mL and optimum temperature was obtained at 500C.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FTP/2014/50/051401403 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 25 Feb 2014 11:56 |
| Last Modified: | 12 Nov 2021 06:34 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149915 |
![[thumbnail of SKRIPSI.pdf]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
SKRIPSI.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |