Injilauddin, Ahmad Syamsun (2014) Pengaruh Suhu Dan Waktu Pada Proses Ekstraksi Pektin Dari Kulit Buah Nangka (Artocarpus Heterophyllus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Selama ini pemanfaatan buah nangka hanya terbatas pada daging buah, dami dan bijinya saja, sedangkan kulit buah nangka yang jumlahnya cukup besar sering kali dibuang begitu saja tanpa dimanfaatkan terlebih dahulu padahal didalam kulit buah nangka terdapat kandungan pektin yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pektin adalah senyawa polisakarida yang larut dalam air yang mengandung gugus-gugus metoksil. Penggunaannya yang paling umum adalah sebagai bahan perekat/pengental (gelling agent) pada selai dan jelly. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kandungan pektin pada kulit buah nangka, perbandingan suhu dan lama waktu ekstraksi terbaik pada proses ekstraksi serta karakterisasi pektin hasil ekstraksi terhadap pektin komersial. Pada penelitian ini, proses ekstraksi dilakukan pada pH 1,5 dengan menggunakan pelarut air yang diasamkan dengan penambahan asam klorida dan natrium hidroksida. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan dua faktor. Faktor pertama merupakan suhu (T) dimana: T1= 80°C, T2= 85°C, T3= 90°C, T4= 95°C. Sedangkan faktor kedua adalah waktu (W) dimana: W1= 80 menit dan, W2= 90 menit. Beberapa analisa yang dilakukan meliputi rendemen, kadar air, kadar abu, berat ekuivalen, kadar metoksil, dan kadar asam galakturonat. Hasil penelitian menunjukkan rendemen tertinggi didapatkan pada suhu ekstraksi 85°C dengan lama waktu ekstraksi 90 menit yaitu sebesar 4,68%, kadar air 9,82%, kadar abu 2,7%, kadar metoksil 8,47% dan kadar asam galakturonat sebesar 88,88%.
English Abstract
So far, only limited utilization of jackfruit on fruit flesh, perigones and seed only, whereas rind which is quite large often dumped without being used first when there is a jackfruit rind in pectin content that has a high economic value. Pectin is a polysaccharide compound that is soluble in water containing methoxyl groups. Its most common use is as an adhesive / thickener (gelling agent) in jam and jelly. The purpose of this study was to determine the potential of pectin content in jackfruit rind, comparison of temperature and extraction time on the extraction process as well as the best characterization of pectin extraction results against commercial pectin. In this study, the extraction process carried out at pH 1.5 using acidified aqueous solvent with the addition of hydrochloric acid and sodium hydroxide. The experimental design used was a randomized complete block design with two factors. The first factor is the temperature (T) where: T1 = 80 ° C, T2 = 85 ° C, T3 = 90 ° C, T4 = 95 ° C. While the second factor was time (W) where: W1 = 80 minutes and, W2 = 90 minutes. Some analysis was conducted on the yield, moisture content, ash content, equivalent weight, methoxyl content, and anhidro galacturonid acid levels. The results showed the highest yield obtained in the extraction temperature 85° C with longer extraction time of 90 minutes is equal to 4.68%, water content 9.82%, ash content of 2.7%, methoxyl content 8.47% and acid levels galakturonat for 88.88%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2014/360/051405849 |
Uncontrolled Keywords: | ekstraksi, kulit, metoksil, pektin,-extraction, jackfruit, methoxyl, pectin, rind |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 13 Oct 2014 09:25 |
Last Modified: | 01 Dec 2021 02:04 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149764 |
Text
Skripsi_Ahmad_Syamsun_0711023001.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |