Evaluasi Sistem Penentuan Stasiun Hujan Di Pulau SABU Dengan Menggunakan Metode Kriging (Simulasi Dengan menggunakan Sofware ArcGIS)

Fajarika, Ifa (2014) Evaluasi Sistem Penentuan Stasiun Hujan Di Pulau SABU Dengan Menggunakan Metode Kriging (Simulasi Dengan menggunakan Sofware ArcGIS). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hujan merupakan komponen masukan utama dalam proses hidrologi, Dalam prosesnya dibutuhkan data hidrologi yang terdiri dari data curah hujan, data debit dan data iklim. Data dasar tersebut sangat penting dalam perhitungan informasi hidrologi bagi suatu perencanaan, penelitian dan pengelolaan sumber daya air. Kesalahan dalam pemantauan data dasar hidrologi suatu daerah aliran sungai akan menghasilkan data yang kurang optimal. Kesalahan tersebut biasanya disebabkan oleh jumlah stasiun dalam DAS yang kurang memadai dan pola penyebaran stasiun hujan yang tidak merata. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi penentuan stasiun hujan yang saat ini tersedia dalam daerah tersebut sehingga didapatkan jumlah dan penentuan stasiun hujan yang efektif dan efisien. Berdasarkan alasan diatas penyusun memilih pengamatan yaitu pada Pulau Sabu. Penelitian ini menggunakan metode interpolasi untuk memetakan sebaran curah hujan rancangan. Metode yang digunakan adalah metode kriging, setelah didapatkan sebaran curah hujan rancangan kemudian ditentukan titik stasiun hujan. Setelah dihitung debit banjir rancangannya kemudian dihitung kesalahan kalibrasi. Pos hujan yang dijadikan rekomendasi kemudian dihitung kesalahan relatifnya dengan cara membandingkan antara debit banjir yang dihasilkan antara hidrograf rancangan kondisi eksisting dan hidrograf rancangan rekomendasi. Langkah langkah penelitian ini disusun secara sistematis sehingga mempermudah dalam penyelesaiannya. Langkahlangkah penelitian yang dilakukan adalah mengolah data dengan sistem informasi geografi, kemudian menganalisis kerapata stasiun hujan berdasarkan standart WMO (World Meteorological Organization) dan Metode Kriging, kemudian menganalisa distribusi frekuensi menggunakan Log Pearson Tipe III dan Gumbel dan uji kesesuaian distribusi terpilih dan langkah selanjutnya adalah menganalisa Hasil dari curah hujan rancangan akan diubah menjadi intensitas jam-jaman agar dapat dihasilkan data debit banjir, kemudian menghitung hidrograf satuan sintetis stasiun hujan hasil evaluasi dengan metode Nakayasu dan Snyder. Hasil dari perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan hidrograf pengamatan dan kemudian diuji keakuratan model dengan nilai kesalahan relatif. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan tiga peletakan stasiun hujan yang baru yaitu di Desa Raenalulu Kecamatan Sabu Barat untuk stasiun A, Desa Depe Kecamatan Sabu Barat untuk stasiun B dan stasiun C terletak di Desa Raenyale Kecamatan Sabu Barat. Koordinat masing masing stasiun adalah 10o33’4” LS 121o48’19”BT stasiun A, 10o32’30” LS 121o49’11”BT stasiun B dan 10o32’11” LS 121o51’28”BT Stasiun C. Perbandingan kesalahan relatif yang dihasilkan dari perhitungan hidrograf hasil pengamatan curah hujan rancangan dan hasil pengamatan kondisi eksisting adalah kurang dari 10% sehingga dapat disimpulkan bahwa pos hujan rekomendasi cukup mewakili dari jumlah stasiun hujan yang tersedia saat ini. Kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari penyelesaian tugas akhir ini adalah berdasarkan hasil dari perhitungan dengan Metode Kriging dapat diketahui 3 pos stasiun hujan tambahan yang dapat diterapkan pada Pulau SABU khususnya pada DAS Lokotnihawu dan Lokoamadaudu, selain itu untuk penentuan titik stasiun hujan dapat dilakukan pada DAS lain di Pulau SABU karena pada penelitian ini terbatas pada 2 DAS yaitu DAS Lokotnihawu dan DAS Lokoamadaudu

English Abstract

Rain is the primary input component in the process hydrology, hydrologic data is required in the process of rainfall data, water discharge data and climate data. The basic data are very important in calculation of hydrological information for a planning, research and management of water resources. Errors in basic hydrology data result in less than optimal data. The error is usually caused by an inadequate number of stations in the watershed and the scattering unequal rainfall station. One effort that can be solve the problem is to do the evaluation determination of rainfall station is currently available in the area so that it brings the amount and the determination of the effective and efficient rainfall stations. Based on the above reasons the author chose the observation that on the SABU Island. This research uses interpolation method to map the distribution of design rainfall. The method used kriging, the rainfall distribution obtained after the design rainfall and then determined point rainfall station. After the discharge flood design calculated, the next step is calculated calibration error. Calibration error resulting from calculating is less than 20 percent. The next step is calculated relative error from rainfall station recommendations by comparing between design hydrograph from existing conditions and recommendation of hydrograph design. This research arranged systematically in the settlement, the first step is process data with geography information system, then analyze station based on world meteorological organization standart and kriging method, and then analyze the frequency distribution using Log Pearson Type III, Gumbel Method and test of suitability distribution selected using Chi Square, Smirnov Kolmogorov, the next step is analyze the result of design rainfall into rain intensity with Mononobe method in order to discharge the flood data and then calculated design flood discharge with synthetic hydrograph unit Nakayasu and synthetic hydrograph unit Snyder. The result of these calculations are then compared with observations hydrograph and then test the accuracy with the relative error value. Based on research results, obtained three point recommendations rainfall station which is location in the village of Raenalulu for station A, Depe Village for station B and C station is located in Raenyale village. The coordinates rainfall station recommendation is 10o33’4” LS 121o48’19”BT for station A, 10o32’30” LS 121o49’11”BT for station B and 10o32’11” LS 121o51’28”BT for station C. Comparison of relative errors from calculation design flood discharge recommendation (from alternative rain post) and the observations of existing conditions is less than 10% so that it can be concluded the rain post recommendations reasonably represent the number of stasions in SABU Island. Based on the research, can be conclude that the results from calculations with Kriging Method can be seen three additional rainfall stations (recommendations rainfall stations) that can be applied on the SABU Island especially in Lokotnihawu watershed and Lokoamadaudu watershed, and recommendations from the research is the determination of point rainfall stations can be performed on another watershed in the island SABU because in this study is limited to two watershed, Lokotnihawu watershed and Lokoamadaudu watershed.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2014/29/051401274
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 24 Feb 2014 10:20
Last Modified: 21 Oct 2021 03:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149686
[thumbnail of Laporan_Skripsi.pdf] Text
Laporan_Skripsi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item