Nisa, Ghallisa Khoirun (2014) Ekstraksi Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) Dengan Metode Micowave Assisted Extraction (MAE). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Daun sirih merah diketahui banyak tumbuh di berbagai daerah di Indonesia. Kandungan senyawa fitokimia dalam daun sirih merah yakni minyak atsiri, alkoloid, saponin, tanin, flavonoid, hidroksikavikol, kavikol, kavibetol, karvakro, eugenol, p-simen, sineol, kariofilen, kadimen estragol, terpenena, dan fenil propanoid. Metode pengambilan minyak atsiri pada daun sirih merah dapat dilakukan dengan metode ekstraksi dengan menggunakan Microwave Assisted Extraction (MAE). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kadar minyak, kadar fenol, pH minyak atsiri, warna minyak atsiri sirih merah yang dihasilkan dari metode Micowave Assisted Extraction (MAE). Ekstraksi MAE dapat memanfaatkan radiasi gelombang mikro untuk mempercepat ekstraksi selektif melalui pemanasan pelarut secara cepat dan efisien. Penggunaan etanol 80% (etanol 96% yang telah diencerkan) berfungsi sebagai pelarut dimana mampu menghasilkan ekstrak yang mengandung senyawa fenol lebih tinggi daripada pelarut air. Untuk memisahkan minyak atsiri dengan pelarut maka diperlukan rotary evaporator. Variabel tetap pada penelitian ini antara lain perbandingan bahan dan etanol, suhu,waktu saat dievaporasi. Sedangkan variabel variasinya pada waktu di microwave antara lain 1 menit, 1.5 menit, 2 menit, 2.5 menit, 3 menit dan suhu evaporasi yaitu 40oC dan 50oC. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk mengetahui hasil terbaik dari segi kadar minyak, kadar fenol, pH minyak atsiri dan warna minyak atsiri yang dihasilkan. Masing-masing perlakuan akan diulang sebanyak 3 kali untuk mengetahui keragaman data yang diperoleh. Hasil penelitian mendapatkan hasil pH yang rata-rata asam dari pH 3.9-5.3. Untuk kandungan minyak yang terekstrak diperoleh dari 1.87%-5.23%. Untuk kandungan fenol yang terekstrak diperoleh dari 1.7%-15%. Untuk kandungan eugenol yang terekstrak diperoleh dari 3.4%-21.9%. Untuk warna minyak atsiri rata-rata memiliki warna yang sama antar sampel yaitu merah kecoklatan. Sehingga pada penelitian ini dapat disimpulkan perlakuan terbaik yaitu pada suhu 40oC dengan waktu 1.5 menit.
English Abstract
Red betel leaf is known to grow in various regions in Indonesia. The content of phytochemical compounds in the red betel leaf essential oil, alkoloid, saponins, tannins, flavonoids, hidroksikavikol, kavikol, kavibetol, karvakro, eugenol, p-Simen, cineol, caryophyllene, kadimen estragol, terpenena, and phenyl propanoid. Method of making essential oil on red betel leaf can be done with the extraction method by using Microwave Assisted Extraction (MAE). The purpose of this experiment was to obtain oil content, phenol, pH essential oils, essential oils color red betel resulting from the method Microwave Assisted Extraction (MAE). MAE extraction can utilize microwave radiation to accelerate the selective extraction solvent by heating quickly and efficiently. The use of 80% ethanol (96% ethanol diluted) serves as a solvent which is capable of producing extracts containing phenolic compounds is higher than the water solvent. To separate the essential oil with a solvent is needed a rotary evaporator. Fixed variable in this experiment include a comparison of materials and ethanol, the temperature, the time when evaporated. While variable at a time in the microwave variations include 1 min, 1.5 min, 2 min, 2.5 min, 3 min and evaporation temperature is 40oC and 50oC. This study using full randomize experimental design (RED) to find out the best results in terms of oil content, phenol content, pH and color essential oil essential oil produced. Each treatment will be repeated 3 times to determine the diversity of the data obtained. The results of the research to get the average pH of the acidic pH of 3.9 to 5.3. For extractable oil content obtained from 1.87%-5.23%. For extractable phenol content was obtained from 1.7%-15%. For content that is extracted eugenol obtained from 3.4%-21.9%. For the color of essential oils on average have the same color between samples is brownish red. So that in this study it can be concluded that the best treatment at 40oC with a time of 1.5 minutes.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2014/217/051403818 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 15 Jul 2014 08:59 |
Last Modified: | 11 Mar 2022 01:16 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149605 |
Text
BAB_3_METODOLOGI_PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB_2_TINJAUAN_PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
BAB_5_PENUTUP.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB_4_HASIL_DAN_PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
COVER.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
HALAMAN_i-xv.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
LAMPIRAN_1-12.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
BAB_1_PENDAHULUAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |