Satyaningtyas, Eryna (2013) Roti Tawar Laktogenik, Produk Pangan Perangsang Produksi ASI (Air Susu Ibu), Berbasis Kearifan Lokal Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.) Merr) Dengan Pengujian Secara In-Vivo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Salah satu parameter kesehatan di Indonesia adalah kesehatan bayi dan balita melalui pemberian ASI eksklusif. Menurut SKDI (Survei Demografi Kesehatan Indonesia) pada tahun 2012, jumlah ibu yang menyusui masih terdapat 42% walaupun mengalami peningkatan 10% dari tahun 2007 yang hanya 32%. Selama masa laktasi, dimana wanita yang mengalami peningkatan berat badan yang optimal maka setelah melahirkan akan memiliki berat badan yang lebih tinggi dari pada awal masa kehamilan. Sehingga sering kali ibu mengurangi konsumsi makanannya, akibatnya dapat menghambat produksi susu atau mengganggu status gizi ibu, selain itu rasa letih yang sering dirasakan ibu seiring dengan penurunan berat badan yang cepat akan berdampak buruk pada pengeluaran ASI. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian untuk menciptakan suatu produk pangan baru yang mudah disajikan, diolah, dan mudah untuk dikonsumsi khusus untuk ibu menyusui yang dapat merangsang peningkatan produksi ASI. Salah satunya adalah dengan membuat roti tawar laktogenik yang disubstitusi dengan tepung daun katuk. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan tepung terigu dan tepung daun katuk yang tepat untuk menciptakan roti tawar dengan karakteristik yang baik dari segi organoleptik dan fisikokimia yang berkhasiat sebagai pelancar ASI. Serta, mendapatkan perbandingan data berat badan anak tikus akibat pemberian ASI oleh induk yang mengonsumsi pakan standar, roti tawar tanpa tepung daun katuk, dan roti tawar disubstitusi oleh tepung daun katuk dengan pengujian secara in-vivo. Penelitian ini menggunakan analisa ragam (ANOVA) metode RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan tingkat kepercayaan 5% dengan uji BNT. Data hasil uji organoleptik dianalisa menggunakan uji Hedonic Scale Scoring dan analisa karakteristik kimia dilakukan uji t. Penentuan perlakuan terbaik menggunakan indeks efektifitas De Garmo. Data hasil penelitian tahap 2 (in-vivo) di analisa menggunakan metode rancangan tersarang (nested design). Apabila hasil yang didapatkan berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut DMRT 5%. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesukaan panelis tertinggi terhadap roti tawar laktogenik adalah pada perbandingan substitusi tepung daun katuk 10% (90:10). Analisa fisik derajat pengembangan terbaik ditunjukkan pada roti tawar dengan substitusi tepung daun katuk 10% sebesar 202,23% dan terendah pada roti tawar substitusi tepung daun katuk 50% sebesar 49,50%. Analisa karakteristik kimia pada roti tawar laktogenik dan roti tawar kontrol menunjukkan berbeda nyata, dimana roti tawar laktogenik lebih tinggi kandungan kimianya dibandingkan dengan roti tawar kontrol. Sedangkan, hasil pengamatan pengaruh jenis pakan nampak berbeda nyata dengan tingkat kepercayaan 5% pada berat badan anak tikus, dimana berat badan tertinggi adalah pada kelompok pakan roti tawar laktogenik, kemudian roti tawar kontrol dan terendah adalah pakan standar BR 1. Serta, pengaruh terhadap lama pemberian asupan pakan menunjukkan adanya peningkatan berat badan anak tikus selama 15 hari masa laktasi.
English Abstract
One of the parameters of health in Indonesia is the health of infants and toddlers through exclusive breastfeeding. According SKDI (Indonesia Demographic Health Survey) in 2012, the number of mothers who breastfeed still contained 42% despite a 10% increase from 2007 which is only 32%. During lactation, where women who have increased the optimal weight after giving birth will have a higher weight than in early pregnancy. So that mothers often reduce food consumption, consequently can inhibit milk production or interfere with maternal nutritional status, in addition to the fatigue that is often felt by the mother along with the rapid weight loss will have a negative impact on milk expenditures. Therefore, a study needs to be done to create a new food product that easily served, processed, and easy to be consumed specifically for nursing mothers to stimulate increased breast milk production. One way is to make a white bread lactogenic are substituted with the sweet leaves powder. This study aims to obtain ratio of of flour and the sweet leaves the right to product a bread with good characteristics in terms of organoleptic and physicochemical efficacious as breast milk production. As well, the data comparison weight gain of rat pups due to breastfeeding by the mother eating standard food, white bread without the sweet leaves powder, and white bread substituted the sweet leaves powder with the in-vivo testing. This study using analysis of variance (ANOVA) method CRD (completely randomized design) with a confidence level of 5% by LSD test. Data were analyzed using the results of organoleptic test Hedonic Scale Scoring and analysis of chemical characteristics t test. Determination of the best treatment using effective index De Garmo. Research data phase 2 (in-vivo) in the analysis using a nested design. If the results obtained are significantly different then tested further 5% DMRT. Research results showed that the highest preference level panelists lactogenic bread is the comparison the sweet leaves powder substitutions 10% (90:10). Physical analysis of the degree of development of best demonstrated on white bread with the sweet leaves powder substitutions 10% by 202.23% and the lowest in white bread powder substitution the sweet leaves 50% of 49.50%. Analysis of the chemical characteristics of white bread and white bread lactogenic controls showed significantly different, where white bread lactogenic higher chemical content compared to the control bread. Meanwhile, the influence of type of feeding observations appear significantly different with a confidence level of 5% on the weight of rat pups, which is the highest weight in the group lactogenic feed white bread, white bread and then the control and the lowest is BR 1 standard feed. As well, the effect of the duration of feed intake showed an increase in rat pups body weight during the 15-day lactation.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FTP/2013/89/051305949 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
| Depositing User: | Hasbi |
| Date Deposited: | 15 Aug 2013 10:09 |
| Last Modified: | 22 Oct 2021 05:42 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149466 |
Preview |
Text
SKRIPSI.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |