Formulasi Edible Film sebagai Antibacterial Active Packaging dengan Penambahan Ekstrak Daun Jati (Tectona grandis) (Kajian Proporsi Pati Tapioka dan Suhu Pengeringan Edible film)

Putra, Daffi Rauf Mawasdi (2013) Formulasi Edible Film sebagai Antibacterial Active Packaging dengan Penambahan Ekstrak Daun Jati (Tectona grandis) (Kajian Proporsi Pati Tapioka dan Suhu Pengeringan Edible film). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Daun jati (Tectona grandis) merupakan salah satu daun yang ekstraknya memiliki senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai zat antibakteri. Ekstraksi dan identifikasi senyawa antibakteri pada daun jati baru-baru ini sering dilakukan untuk mendapatkan senyawa aktif yang berperan sebagai senyawa antibakteri pada daun jati. Ekstrak ini dapat berguna dalam penggunaan bahan pengawet alami untuk makanan olahan maupun yang tidak diolah. Senyawa aktif yang terisolasi dari beberapa penelitian pada ekstrak daun jati adalah tektokuinon, rutin, asam galat, kuersitin, dan asam elagat yang semuanya merupakan senyawa fenol. Secara tradisional, daun jati sering digunakan oleh penduduk di pulau Jawa sebagai pembungkus, termasuk pembungkus makanan. Oleh karena kemampuan sebagai antibakterinya itulah ektrak daun jati dapat dikombinasikan dengan edible film yang merupakan salah satu dari pengemas aktif. Pengemas aktif ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan umur simpan bahan pangan. Tujuan dari penelitian adalah untuk membuat edible film yang diinkorporasikan dengan ekstrak daun jati dan untuk mengetahui pengaruh proporsi tepung tapioka dan suhu pengeringan edible film terhadap kualitas edible film. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan dua faktor dan empat kali ulangan. Faktor 1 adalah proporsi tapioka (5% dan 6%) dan faktor 2 adalah suhu pengeringan edible film (50ºC, 60ºC, 70ºC). Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Varians (ANOVA) dan dilanjutkan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) atau Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan selang kepercayaan 5%. Penentuan perlakuan terbaik menggunakan metode Multiple Attribute. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan konsentrasi pati tapioka 6% dan suhu pengeringan edible film 60ºC. Perlakuan terbaik tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut : ketebalan 0,171 cm, tensile strength 2,375 N/cm2, persen elongasi 53,33 %, transmisi uap air 2,20 g/m2.24, diameter zona bening Escherechia coli 0,885 cm, dan diameter zona bening Stapylococcus aureus 0,718 cm.

English Abstract

Teak leaf (Tectona grandis) is one of leaf that has an extract which has an active compound that can be used as an antibacterial compound. Numerous studies have been published on extraction and identification of antibacterial compound in teak leaf to get an active compound that has a role as antibacterial compound. This extract can be used as a natural preservative for processed foods as well as unprocessed foods. Tectoquinone, rutin, gallic acid, quercetin, and elagic acid has been reported as an active compound that found in teak leaf extract and all of it is a phenolic compound. In a traditional manner, teak leaf usually used as food wrapper by most of Java’s people. Because of the capability of antibacterial activity, teak leaf extract can be combined with edible film as an active packaging. Active packaging it self has a capability to extend shelf life of food material. The purposes of this research were make edible film that incorporated with teak leaf extract and to identify the effect of different proportion of tapioca starch and different of drying temperature of edible film to quality of edible film terhadap kualitas edible film. The research used Factorial Randomized Block Design (RBD) with two factors and four repetitions. Factor 1 was the proportion of tapioca starch (5% and 6%) and factor 2 was the drying temperature of edible film (50ºC, 60ºC, 70ºC). The data obtained were analyzed with Analysis of Variance (ANOVA) and continued by Least Significant Difference (LSD) test or Duncan Multiple Range Test (DMRT) with 5% confidence interval. The best treatment was analyzed by Multiple Attribute method. The result showed that the best treatment of edible film making was the tapioca proportion of 6% and drying temperature of edible film at 60ºC. The characteristic of the best treatment were thickness 0,171 cm, tensile strength 2,375 N/cm2, elongation 53,33 %, water vapor transmision 2,20 g/m2.24, inhibitory zone diameter of Escherechia coli 0,885 cm, and inhibitory zone diameter of Stapylococcus aureus 0,718 cm.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2013/61/051304565
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 31 Jul 2013 09:44
Last Modified: 09 Mar 2022 14:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149442
[thumbnail of Skripsi.pdf]
Preview
Text
Skripsi.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item